Singgahi Taman Batu Waluran Sukabumi, Nikmati Romantisme Lawang Cuckcrukan

Jumat 05 Juli 2019, 12:54 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Bicara potensi wisata alam di Sukabumi selatan yang masuk kawasan UGG (Unesco Global Geopark) Ciletuh Palabuhanratu memang tak ada habisnya. Salah satunya Lawang Cukcrukan di Kampung Cipondok Desa Waluran, Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi.

BACA JUGA: Menelusuri Wisata Tanah Lot Muara Cikarang Ciracap Sukabumi

Tidak repot menemukan spot ini, akses jalan terbilang mulus sekitar satu kilometer dari jalan provinsi, dan sedikit tantangan melintasi pematang sawah sekitar 150 meter. "Lawang Cukcrukan bagian dari Taman Batu Waluran, merupakan fenomena bebatuan besar purba, berusia 25 - 30 juta tahun silam, akses wisata ini dibuka pertama kali tahun 2017," ujar salah satu pegiat wisata Kecamatan Waluran Cahya Sukendar Palapah, kepada sukabumiupdate.com, Jumat (5/7/2019).

BACA JUGA: Panorama Cikondang Cimanggu Sukabumi Banjir Wisatawan, Ada Apa Disana?

Menurut Cahya, nama Lawang Cukcrukan sendiri berasal dari perkembangan bahasa sunda, Nyukcruk atau mapay yang artinya Mmenjajaki. “Jadi legendanya ini tempat menjajaki kisah tentang Centring Manik (Nyai Belanda), yang konon menolak untuk dijodohkan dan bersembunyi di lokasi ini (Lawang Cukcrukan)," paparnya.

Kesegaran air terjun lawing Cukcrukan yang penuh cerita romantisme noni Belanda. | Sumber Foto: Ragil Gilang

Selain terdapat bebatuan purba yang besar, lanjut Cahya, terdapat dua curug (air terjun eksotis dari aliran Sungai Cikarang. Ada Curug Cukcrukan dan Curug Cinta, ditambah tradisi yang terjaga dari warga Kampung Cipondok , Kampung Gondang, yang memiliki hamparan sawah pundan berundang dengan luas ratusan hektar.

Pengunjung bisa menikmati keindahan batu purba, kesejukan air terjun hingga keindahan hamparan sawah dalam sekali kunjungan. "Memang belum dikelolah secara maksimal,” pungkas Cahya.

BACA JUGA: Hikayat Leuwi Roke, Sumber Air Bertuah dari Pajampangan Sukabumi

Upaya untuk dengan cepat menghidupkan dan menata Lawang Cukcrukan bukan tidak dilakukan. Kepala Desa Waluran Dudi Rusdiaman, bercerita bahwa para penggerak wisata baik di desa dan kecamatan, bersama warga sekitar, terus berupaya menghidupkan lokasi wisata ini. “Penataan butuh waktu dan dana, akan terus kita upayakan,” jelas Dudi.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
DPRD Kab. Sukabumi30 Januari 2025, 15:15 WIB

Bertemu Buruh dan Honorer, Komisi IV DPRD Bahas Isu Ketenagakerjaan hingga PPPK di Sukabumi

Buruh meminta dilibatkan dalam setiap kasus atau masalah di perusahaan.
Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi bertemu perwakilan buruh buruh pada Kamis (30/1/2025). | Foto: Istimewa
Life30 Januari 2025, 15:10 WIB

Sudah Lelah dengan Kerjaan? Pertimbangkan Hal-Hal Ini Sebelum Memutuskan untuk Resign

Setiap orang pasti pernah merasa jenuh atau lelah dengan pekerjaan yang mereka jalani, apalagi jika pekerjaan tersebut terasa tidak lagi sesuai dengan harapan atau impian.
Ilustrasi Resign, Pertimbangkan Hal-Hal Ini Sebelum Memutuskan untuk Resign (Sumber : Freepik)
Sukabumi30 Januari 2025, 15:03 WIB

Tolak Skema PPPK Paruh Waktu, Ribuan Guru Honorer R3 Sukabumi Demo di DPRD

Ribuan guru honorer R3 Sukabumi menuntut kejelasan status kerja agar diangkat menjadi pegawai penuh waktu, bukan paruh waktu.
Ribuan guru honorer R3 Kabupaten Sukabumi mendatangi gedung DPRD Kabupaten Sukabumi untuk menolah skema PPPK paruh waktu. (Sumber Foto: SU/Ilyas)
Inspirasi30 Januari 2025, 15:00 WIB

Lowongan Kerja Operator Equipment Minimal SMA/SMK, Penempatan di Pabrik Sukabumi

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Lowongan Kerja Operator Equipment Minimal SMA/SMK, Penempatan di Pabrik Sukabumi. (Sumber : Freepik.com)
Life30 Januari 2025, 14:41 WIB

Red Flag di Tempat Kerja: 6 Tanda yang Menunjukkan Lingkungan Kerja Toxic

Lingkungan kerja yang sehat sangat penting bagi kesejahteraan karyawan dan kesuksesan perusahaan. Namun, tidak semua tempat kerja menciptakan atmosfer yang mendukung.
Ilustrasi Lingkungan Kerja Toxic, Red Flag di Tempat Kerja, 6 Tanda yang Menunjukkan Lingkungan Kerja Toxic (Sumber : Freepik)
Life30 Januari 2025, 14:31 WIB

Kapan Nisfu Sya'ban 2025? Cek Tanggal, Keutamaan, dan Amalannya

Malam Nisfu Sya'ban adalah salah satu malam istimewa dalam kalender Islam yang sangat dinantikan oleh umat Muslim setiap tahunnya.
Ilustrasi Malam Nisfu Sya'ban, Kapan Nisfu Sya'ban 2025? Cek Tanggal, Keutamaan, dan Amalannya (Sumber : Freepik/@sketchepedia)
Entertainment30 Januari 2025, 14:30 WIB

Ika Natassa Komentari Pernyataan Abidzar Al-Ghifari Soal Fans Fanatik K-Drama

Abidzar Al-Ghifari kembali menuai kritikan dari netizen setelah menyampaikan pernyataan kontroversial tentang penggemar fanatik drama korea ketika menjadi bintang tamu dalam podcast bersama Ariel Tatum.
Ika Natassa Komentari Pernyataan Abidzar Al-Ghifari Soal Fans Fanatik K-Drama (Sumber : Instagram/@abidzar73 dan @ikanatassa)
Sukabumi30 Januari 2025, 14:28 WIB

Angin Kencang Robohkan Pohon Sengon, Timpa Rumah Warga di Parakansalak Sukabumi

Kebutuhan mendesak adalah sembako dan bahan bangunan untuk rumah terdampak.
Pohon sengon yang menimpa rumah warga di Kampung Sukarame RT 05/05 Desa/Kecamatan Parakansalak, Kabupaten Sukabumi, Kamis (30/1/2025). | Foto: Tagana Kecamatan Parakansalak
Bola30 Januari 2025, 14:15 WIB

Persib Hati-hati Tergelincir! Persija Menguntit di Posisi Dua Hanya Beda 5 Poin!

Persija Jakarta terus menguntit Persib Bandung, Macan Kemayoran kini ada di posisi kedua dengan selisih poin 5.
Persija Jakarta terus menguntit Persib Bandung, Macan Kemayoran kini ada di posisi kedua dengan selisih poin 5. (Sumber : X/@Persija_Jkt/@persib).
Sukabumi30 Januari 2025, 14:07 WIB

Warga Protes! Objek Wisata Bukit Karang Numpang Sukabumi Digerus Tambang

Bukit ini dikenal karena memiliki pemandangan yang indah.
Warga menunjukkan aktivitas tambang batu karst di bukit Karang Numpang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa