SUKABUMIUPDATE.com - Aliran Sungai Cikarang membentang dari sumber mata air Hutan Mataram, membelah Kecamatan Jampang Kulon dan Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi.
Di sepanjang aliran sungai tersebut, ada satu lokasi mirip danau yang dikenal dengan nama Leuwi Roke. Posisinya ada di perbatasan antara Desa Sukamukti Kecamatan Waluran dengan Desa Karanganyar Kecamatan Jampang Kulon.
BACA JUGA: Curug Dogdog Ciemas, Sukabumi dan Mitos Larangan Mandi Bagi Pengantin Baru
Tempat itu menyimpan mitos yang sampai saat ini menjadi cerita warga sekitar. Seperti dikisahkan Popon (60 tahun). Ia menyebut, dahulu kala orang-orang menamai Leuwi Roke karena di lokasi tersebut sering muncul penampakan bayi tanpa busana. Muncul dari dalam air ke permukaan.
"Orang tua dulu, kalau lagi ngecrik (menangkap ikan menggunakan jala) malam hari suka lihat penampakan. Tapi tidak setiap malam, cuma di waktu-waktu tertentu saja. Istilahnya "kawenehan". Nah, menurut cerita kalau melihat penampakan bayi, biasanya akan dapat banyak ikan," beber Popon saat ditemui sukabumiupdate.com, Senin (17/6/2019).
BACA JUGA: Caringin Kurung Jampang Kulon Sukabumi, Tempat Favorit Para Caleg
Masih kata Popon, dulu di sekitar Leuwi Roke ini dikelilingi bambu kuning atau warga biasa menyebutnya awi haur. Dahulu kala, lanjut Popon, kondisinya masih leuweung geledegan alias hutan rimbun.
"Itu cerita orang tua dulu, asal usul dibilang Leuwi Roke. Kalau kami, belum pernah lihat penampakan begitu. Mungkin mitos atau dongeng saja. Apalagi sekarang sudah tidak kelihatan angker lagi. Sudah banyak rumah. Selain itu, ikannya juga sudah jarang," tutup Popon.
Leuwi roke kembali mencuri perhatian karena aliran sungai ini dilitasi jembatan yang viral karena beda nasib. Jembatan besi penghubung dua desa dan dua kecamatan ini viral karena fisiknya unik. setengah beton setengah kayu, karena beda tanggung jawab, antara kedua pemerintah desa.