Tebang Pohon di TNGGP, Aktivis Lingkungan dan Balai Besar Adu Argumen Soal Konsep Wisata Situ Gunung

Jumat 10 Agustus 2018, 04:53 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Pembangunan kawasan wisata Situgunung di Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, dengan menebang m 16 pohon besar diprotes sejumlah elemen aktivis lingkungan dan masyarakat sekitar. Pembangunan ini dinilai merusak ekosistem alam di dalam kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP).

Protes dilakukan melalui media sosial, oleh sejumlah aktivis lingkungan di Sukabumi saat mengetahui pembangunan kawasan wisata dengan ikon utama jembatan gantung Situgunung tersebut menebang 16 pohon. Foto-foto kawasan TNGGP yang ditebang bertebaran di media sosial.

BACA JUGA: Dua Hari Dibuka, Ribuan Pengunjung Jajal Jembatan Gantung Situ Gunung Sukabumi

Aktifis lingkungan hidup di Sukabumi yang tergabung dalam  Sekumpulan Pejalan Kaki Ceker Kolot (Sepatu Ceko), dr Hondo Suwito mengatakan, TNGGP dan investor berencana menata kawasan wisata di Situgunung dan Curug Sawer, dengan membangun jembatan gantung, restaurant di curug sawer dan sejumlah spot selfie.

"Kami warga lokal senang saja karena pasti akan ada dampak ekonomi, namun hingga saat ini kami tidak pernah diajak berembuk untuk pembangunan tersebut," Ujar Hondo kepada sukabumupdate.com, Kamis (9/8/2018).

Menurut Hondo, warga meributkan pembangunan karena menganggap Curug Sawer sebagai sumber kehidupan khususnya air. “Yang kami pertanyakan adalah penebangan dan perusakan di dalam kawasan TNGGP yang merupakan daerah konservasi. Warga anggap sakral, eh malah dirusak keutuhannya oleh pihak TNGGP sendiri dan investor terus membangun.”

Sementara, Irvan Azis LSM Dampal Jurig di Sukabumi menuturkan pernah berdialog dengan TNGGP dan investor tapi pembangunan sudah berjalan, sehingga tidak ada titik temu. :Mereka berdalih membangun di kawasan konservasi zona pemanfaatan sehingga boleh melakukan penebangan dan membongkar yang sebetulnya merusak keutuhan serta keaslian TNGGP," tuturnya.

Irwan menganggap sikap TNGGP ini berbahaya karena bisa dijadikan contoh oleh oknum masyarakat untuk merusak ekosistem kawasan dengan dalih yang sama yaitu zoba pemanfaatan. "Bahaya latennya, ini mengedukasi warga untuk seenaknya nebang padahal mereka tidak pernah menanam.”

Dihubungi terpisah, Kabid Teknis balai besar TNGGP, Mimi Murdiah menjelaskan berdasarkan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 Pasal 34, bahwa pengelolaan Taman Nasional, Taman Hutan Raya, dan Taman Wisata Alam dilaksanakan oleh pemerintah.

BACA JUGA: Pembangunan Jembatan Gantung Situ Gunung Sukabumi Belum Kantongi Izin

"Di dalam zona pemanfaatan Taman Nasional, Taman Hutan Raya, dan Taman Wisata Alam dapat dibangun sarana kepariwisataan berdasarkan rencana pengelolaan, untuk kegiatan kepariwisataan dan rekreasi, pemerintah dapat memberikan hak pengusahaan atas zona pemanfaatan dengan mengikutsertakan rakyat," jelasnya.

Mimih menegaskan seluruh pembangunan sarana dan prasarana wisata alam di TNGGP berada di zona pemanfaatan. Zonasi TNGGP ditetapkan berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal KSDAE Nomor SK.356/KSDAE/SET/KSA.0/9/2016.

"Pembangunan sarana prasana tersebut dapat dilakukan oleh pemangku kawasan, skema Ijin Usaha Penyediaan Sarana Wisata Alam, dan skema kerjasama dengan mitra. Hal ini mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2011 jo Nomor 108 Tahun 2015 tentang Pengelolaan Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam," pungkasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkini
Life23 Februari 2025, 12:00 WIB

Negara Perak Penerus Pajajaran, Sejarah Kerajaan Sumedang Larang di Jawa Barat

Prabu Geusan Ulun menerima pusaka Pajajaran dan dinobatkan sebagai Raja Sumedang Larang.
Ilustrasi. Kerajaan Islam Sumedang Larang diyakini sebagai leluhur Suku Sunda dan memiliki pengaruh yang signifikan dalam perkembangan budaya di Jawa Barat. (Sumber : AI)
Sukabumi23 Februari 2025, 11:44 WIB

Kronologi Meninggalnya Ketua PPP Kabupaten Sukabumi Dedi Damhudi Menurut Keluarga

Ketua PPP Kabupaten Sukabumi Dedi Damhudi diketahui memiliki riwayat penyakit jantung.
Sosok almarhum Dedi Damhudi. (Sumber Foto: Dok. Pribadi)
Kecantikan23 Februari 2025, 11:00 WIB

Perawatan di Rumah Ala Salon, Ini 6 Manfaat Hair Mask untuk Kesehatan Rambut

Hair mask menjadi salah satu produk perawatan rambut yang penting.
Ilustrasi. Treatment di Rumah. Hair mask mengandung bahan-bahan yang kaya nutrisi, seperti vitamin, protein, dan minyak alami. (Sumber : Freepik/@freepik)
Food & Travel23 Februari 2025, 10:34 WIB

Keajaiban Bongkahan Batu di Curug Sodong Sukabumi: Tak Goyah Meski Diterjang Banjir dan Longsor

Bongkahan batu ini bukan hanya menjadi ciri khas Curug Sodong Sukabumi, tetapi juga menambah nilai mistis dan keunikan bagi wisatawan yang datang.
Bongkahan batu yang menempel di ujung Curug Sodong Sukabumi. (Sumber : SU/Ragil)
Bola23 Februari 2025, 10:00 WIB

Prediksi PSM Makassar vs Persija Jakarta di BRI Liga 1: H2H dan Susunan Pemain

Laga PSM Makassar vs Persija Jakarta akan berlangsung di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Minggu, 23 Februari 2025 mulai pukul 15.30 WIB.
PSM Makassar vs Persija Jakarta. Foto: IG/@persija/@psm_makassar
Sukabumi23 Februari 2025, 09:44 WIB

Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki Sampaikan Duka Cita Mendalam atas Wafatnya Dedi Damhudi

Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki turut mendoakan almarhum Dedi Damhudi husnul khatimah dan memperoleh tempat terbaik di sisi Allah.
Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki.(Sumber Foto: istimewa)
Produk23 Februari 2025, 09:26 WIB

Harga Sejumlah Bahan Pokok di Pasar Cicurug Sukabumi Naik Jelang Ramadan 2025

Kepala UPTD Pasar Semi Modern Cicurug, Eman Sulaeman, menyatakan bahwa secara umum harga bahan pokok masih tergolong stabil meskipun ada beberapa kenaikan.
Harga sejumlah bahan pokok penting di Pasar Semi Modern Cicurug, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, mengalami kenaikan menjelang bulan Ramadan. (Sumber : SU/Ibnu)
Arena23 Februari 2025, 09:11 WIB

2 Pesilat Cilik Asal Purabaya Sukabumi Raih Prestasi di Kejuaraan Wilayah 3 Championship 2025

Kepala SDN 2 Purabaya, Rusli Fahmi, mengungkapkan kebanggaannya atas pencapaian kedua siswanya tersebut.
Dua pesilat cilik asal Kecamatan Purabaya, Kabupaten Sukabumi raih medali di Kejuaraan Pencak Silat Wilayah 3 Championship 2025 (Sumber Foto: Istimewa)
Sehat23 Februari 2025, 09:00 WIB

Saraf Kejepit: Penyebab, Gejala dan 5 Ramuan Herbal untuk Mengobatinya

Saraf kejepit, adalah kondisi yang terjadi ketika bantalan antar tulang belakang (cakram intervertebralis) mengalami kerusakan atau bergeser, sehingga menekan saraf di sekitarnya
Ilustrasi - Penyebab, Gejala, dan Pengobatan saraf Kejepit dengan Ramuan Herbal. (Sumber : Freepik.com).
Food & Travel23 Februari 2025, 08:00 WIB

Resep Sponge Cake, Kue Ringan yang Empuk Ini Bahannya Simpel!

Kue Sponge sering digunakan sebagai dasar untuk berbagai jenis kue lain, seperti kue ulang tahun, kue lapis, atau trifle, karena mudah menyerap sirup dan lapisan rasa lainnya.
Ilustrasi. Resep Sponge Cake, Kue Ringan yang Empuk yang Bahannya Simpel. (Sumber : Freepik/@azerbaijan_stockers)