SUKABUMIUPDATE.com - Bagi warga Pajampangan, Kabupaten Sukabumi kuliner ekstrim yang satu ini masih jadi salah satu sajian favorit. Apalagi kalau bukan Belalang Goreng atau warga Pajampangan menyebutnya Goreng Simet. Kuliner itu jadi buruan di musim penghujan.
BACA JUGA: Musim Belalang di Pajampangan Sukabumi, Harganya Lebih Mahal dari Daging Ayam
Warga Desa Cikangkung, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, Sandi Jawa (38 tahun) menyebut, di musim penghujan belalang banyak ditemui di kebun atau ladang sekitar Pantai Ujung Genteng dan Pantai Pangumbahan.
"Berburu di sekitar wilayah pantai. Berangkat malam sekitar pukul 19.30 WIB. Alat yang dibawa paling senter dan wadah kantong dari botol bekas atau bawa plastik. Kalau mau tangkap Simet tidak ada alat khusus, pakai tangan saja," kata Sandi kepada sukabumiupdate.com, Sabtu (1/2/2020).
Belalang yang sudah dibersihkan dan siap diolah khas warga Pajampangan Sukabumi. | Sumber Foto: Ragil Gilang
Sekali berburu Simet atau belalang, lanjut Sandi, hasilnya tak menentu. Kalau sedang banyak, Sandi bisa dapat sampai dua kilogram. Selain dikonsumsi, belalang tangkapannya itu juga tak jarang dijual dengan harga Rp 25.000 satu botol air mineral ukuran sedang.
"Kalau mau dikonsumsi, caranya mudah. Cukup dibersihkan, terus digoreng, tambah penyedap rasa, bawang putih dan cabai merah. Atau bisa juga cuma ditambah garam. Tergantung selera. Perli diingat, sebelum digoreng, sayap dan isi perutnya harus dibersihkan dulu, dicuci sampai bersih," tandasnya.
BACA JUGA: Resep Tumis Kepiting Racikan IRT Palabuhanratu Sukabumi, Rasanya Tak Kalah dengan Restoran
Warga Cikangkung lainnya, Nina Herlina (39 tahun) menambahkan, kebanyakan untuk pengolahan belalang lebih enak digoreng kering memakai penyedap rasa. Dan kalau ingin ada sensasi pedas, tinggal tambah cabai merah dan cabe rawit secukupnya.
"Bisa juga dicampur rempah-rempah agar tercium aroma wanginya, seperti bawang merah dan bawang putih. Tergantung selera, mau dikasih bumbu apa juga bisa. Tapi kebanyakan orang senangnya digoreng kering, terasa kriuknya," pungkas Nina.