Musim Belalang di Pajampangan Sukabumi, Harganya Lebih Mahal dari Daging Ayam

Jumat 01 Februari 2019, 05:55 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Menjelang musin panen palawija jadi kesempatan warga di wilayah Pajampangan, diantaranya Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, untuk berburu belalang. Biasanya berburu belalang dilakukan pada waktu malam di perkebunan, ladang, hutan bahkan sampai ke wilayah pantai.

Belalang yang didapatkan kemudian dijual atau dimasak dengan cara digoreng. Pedagang saat ini menjual belalang dengan harga Rp 60 ribu perkilogram, harga tersebut naik dari tahun sebelumnya.

"Saat ini harganya naik dibandingkan dengan tahun kemarin yang masih bisa dengan harga Rp 30 - Rp 40 ribu perkilogram," ujar Evan Firmansyah (28 tahun) pengepul belalang di Kampung Cadasngampar, Desa Ciracap, Kecamatan Ciracap.

Evan mengungkapkan, harga belalang ini lebih mahal dengan harga daging ayam. Dirinya membeli belalang dari tukang obor atau tukang berburu belalang dengan harga Rp 50 ribu perkilogram. Belalang tersebut kalau tidak laku dijual maka akan dikonsumsi sendiri.

"Kalau tidak ada yang membeli, yah dimasak saja tapi sementara ini laku," jelasnya.

Sementara itu, pemburu belalang Suryadin (50 tahun) mengungkapkan berburu biasa dilakukan dari pukul 19.00 WIB hingga pukul 04.00 WIB. Lokasi buruan dilakukan di wilayah hutan Cikepuh atau ke perkebunan kelapa, Desa Pangumbahan, Kecamatan Ciracap. Adapun jenis belalang yang biasa diburu yaitu kopak, dage dan siloar.

BACA JUGA: Kecamatan Waluran Sukabumi Jadi Daerah Pemasok Bambu Hitam

Kondisi cuaca, kata Suryadin, menentukan hasil buruan. Biasanya belalang akan banyak setelah siangnya turun hujan. Dalam semalam berburu bisa memperoleh rata-rata 2-3 kilogram.

"Biasanya kami jual per botol air mineral tanggung Rp 25 ribu sedangkan kalau yang ukuran besar Rp 50 ribu. Jauh dengan harga tahun kemarin, perbotol tanggung cuma Rp 10 ribu sedangkan yang besar berkisar Rp 30 - Rp 35 ribu," pungkasnya. 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Sukabumi20 April 2024, 00:14 WIB

Usai Lebaran, Pasien Membludak di RSUD Palabuhanratu Sukabumi

Humas RSUD Palabuhanratu Sukabumi sebut pasien yang datang rata-rata mengeluhkan penyakit demam, pencernaan, metabolik, serta penyakit dalam.
Kondisi di sekitar IGD RSUD Palabuhanratu Sukabumi, Jumat (19/4/2024). (Sumber : SU/Ilyas)
Sukabumi Memilih19 April 2024, 23:48 WIB

Yudi Suryadikrama Respon Perundingan Kebonpedes Soal Dukungan Maju Pilkada Sukabumi

Ketua DPC PDIP Kabupaten Sukabumi, Yudi Suryadikrama merespon pernyataan sejumlah kader partai yang memintanya untuk maju dalam kontestasi Pilkada Sukabumi 2024.
Yudi Suryadikrama Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sukabumi | Foto : Ibnu Sanubari
Keuangan19 April 2024, 23:24 WIB

Upaya Bapenda Sukabumi Mudahkan Layanan Perpajakan Bagi Wajib Pajak di Desa

Kepala Bapenda Kabupaten Sukabumi Herdy Somantri mengatakan inovasi tersebut menekankan pentingnya integrasi sistem administrasi pajak daerah dari tingkat desa hingga kabupaten.
Kepala Bapenda Kabupaten Sukabumi Herdy Somantri. | Foto: SU/Ilyas (Sumber : SU/Ilyas)
DPRD Kab. Sukabumi19 April 2024, 22:01 WIB

DPRD Minta Bakesbangpol Usut Penyebab Meninggalnya Peserta Seleksi Paskibraka Sukabumi

Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi Hera Iskandar turut berbelasungkawa atas meninggalnya Kayla Nur Syifa saat mengikuti seleksi Paskibraka.
Jenazah siswi SMAN Negeri 1 Cisaat saat akan diberangkatkan dari RSUD Palabuhanratu menuju rumah duka di Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024). | Foto: SU/Ilyas Supendi
Opini19 April 2024, 21:44 WIB

Menjadi Lelaki Berkualitas: Inspirasi dari Kartini

Sosok Kartini, seorang pejuang kesetaraan gender dari Indonesia pada abad ke-19, memberikan pandangan yang menarik dan relevan, bukan saja bagi perempuan, bahkan bagi kaum laki-laki masa kini.
Dr. Ari Riswanto, M.Pd., MM / Dosen Universitas Linggabuana PGRI Sukabumi/Pengurus DPW Forum shilaturahmi Doktor Indonesia | Foto : Sukabumi Update
Sukabumi19 April 2024, 21:08 WIB

Dinsos Sukabumi Salurkan Program Makan Untuk Lansia Di Tegalbuleud Sukabumi

Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi, bantu salurkan program bantuan makanan bagi lanjut usia (Lansia), yang merupakan program Kemensos RI.
Program makan bagi lansia di Tegalbuleud Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi19 April 2024, 21:04 WIB

Kronologi dan Dugaan Penyebab Meninggalnya Siswi Sukabumi saat Ikut Tes Seleksi Paskibraka

Berikut kronologi dugaan penyebab meninggalnya Kayla Nur Syifa Siswi Sukabumi peserta seleksi Paskibraka.
Suasana rumah duka Kayla Nur Syifa di Desa Cibentang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024). | Foto: SU/Asep Awaludin
Life19 April 2024, 20:29 WIB

5 Penjelasan Kenapa Seseorang Mudah Menangis Tanpa Sebab

Ketika seseorang menangis tanpa alasan yang jelas, hal itu seringkali dapat menjadi pengalaman yang membingungkan dan membuat frustrasi.
Kenapa seseorang mudah menangis tanpa sebab | Foto : pixabay/jouycristoo
Sukabumi19 April 2024, 20:11 WIB

Ratusan Buruh Garmen di Cicurug Sukabumi Demo Tuntut Perusahan Bayar Gaji

Ratusan buruh pabrik garmen berdemonstrasi di depan halaman PT Indo Garment Lestari (IGL) tepatnya di Kampung Bojong Pereng, Desa Nyangkowek, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024).
Sejumlah buruh pabrik garmen melakukan aksi demo di depan halaman PT IGL | Foto : Ibnu Sanubari
Sukabumi19 April 2024, 20:05 WIB

Cita-citanya Polwan, Orang Tua Terpukul Kehilangan Kayla Siswi Peserta Paskibraka Sukabumi

Orang tua Kayla Nur Syifa peserta seleksi Paskibraka Kabupaten Sukabumi yang meninggal punya cita-cita jadi Polwan.
Orang tua Kayla Nur Syifa peserta Paskibraka Kabupaten Sukabumi yang meninggal saat diwawancarai sukabumiupdate.com di rumah duka (Sumber : SU/Asep Awaludin)