SUKABUMIUPDATE.com - Foto Wakil Bupati Sukabumi Adjo Sardjono dan politisi PKS Anjak Priatama Sukma berseliweran di jagat media sosial. Foto memperlihatkan keduanya berjabat tangan. Adjo nampak berpakaian rapi, kemeja merah muda, lengkap dengan dasi warna merah dan jas hitam. Sementara Anjak memakai batik kombinasi warna ungu dan biru muda.
BACA JUGA: Bisakah PKS dan PKB Berkoalisi di Pilkada Sukabumi? Ini Jawabannya
Saat dikonfirmasi, Anjak menyebut foto itu adalah momen saat dirinya dan Adjo tidak sengaja bersua di acara pernikahan salah seorang sahabat yang kebetulan keduanya kenal.
"Kami tidak sengaja ketemu, pas mau masuk hajatan (pernikahan) di rumah seorang sahabat di Cibatu. Tiba-tiba beberapa orang meminta kami berfoto," ujar Anjak kepada sukabumiupdate.com, Senin (25/11/2019).
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Sukabumi ini mengaku cukup lama mengenal Adjo, terutama sejak masa kepemimpinan sang ayah, Sukmawijaya yang pernah Bupati Sukabumi.
BACA JUGA: PKS Kunjungi Gerindra Bahas Pilkada, Rajut Koalisi Keumatan Pilpres Menang Telak di Sukabumi
"Saya cukup lama mengenal beliau, begitupun sebaliknya, semasa kepemimpinan Pak Sukma sekitar tahu 2010-2015, kami sering bersinergis. Saya di DPRD Kabupaten Sukabumi, beliau saat itu Sekertaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sukabumi. Saya anggap beliau salah satu orang yang bepengalaman, bijaksana dan komunikatif, serta terbuka dengan semua kalangan," katanya.
Seperti diketahui, nama Anjak kini gencar digaungkan oleh partainya, PKS, untuk maju di Pilkada Kabupaten Sukabumi 2020 mendatang. Pun demikian dengan Adjo Sardjono yang baru-baru ini masuk dalam penjaringan Partai Gerindra. Adjo digadang-gadang sebagai salah satu kandidat petahana, calon Bupati Sukabumi. Foto yang beredar itu sontak membawa banyak penafsiran mengenai Pilkada di antara keduanya.
BACA JUGA: Muncul Akronim AA Jelang Pilkada Kabupaten Sukabumi, Adjo Merasa Banyak Pacar
"Dalam konteks Pilkada Sukabumi, cocok tidaknya berpasangan dengan Pak Adjo, mangga, itu mah lihat dinamika lobi politik di pengurus partai, termasuk lihat hasil survey nanti. Saya sebagai pengantin, dan orang tua saya, adalah partai," tegasnya.
"Secara pribadi, banyak memang tokoh tokoh di masyarakat yang meminta saya berpasangan dengan beliau, akan tetapi, sekali lagi, keputusan akhir ada di partai. Semoga partai bisa segera mengambil keputusan secara objektif, arif dan bijaksana," pungkas Anjak.