SUKABUMIUPDATE.com - Wakil Bupati Sukabumi, Adjo Sarjono dipastikan akan maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 Kabupaten Sukabumi. Akan tetapi masih menjadi tanda tanya siapa sosok yang akan mendapangi Adjo di Pilkada 2020.
Saat ini saja, ada akronim AA yang memunculkan banyak spekulasi soal sosok dengan nama berawal huruf A yang akan mendampingi Adjo. Masyarakat menebak akronim AA itu berarti Adjo - Agus. Agus yang dimaksud adalah Agus Mulyadi anggota DPRD Kabupaten Sukabumi dari Fraksi Golkar. Kemudian ada juga yang menyebutkan kalau AA itu adalah Adjo- Ade. Ade disini ada Ade Daryadi Ketua ZIS Kabupaten Sukabumi. Terakhir AA disebut-sebut adalah Adjo - Anjak.
BACA JUGA: Daftar di Gerindra untuk Pilkada Sukabumi, Adjo Mengaku Sudah Komunikasi dengan Demokrat
Menanggapi hal itu, Adjo mengatakan tidak tahu nama dibalik akronim tersebut, karena isu AA hanya wacana ditingkatkan kabupaten. Sebab secara aturan partai, nama-nama yang diusung untuk maju dalam Pilkada itu harus diusulkan ke tingkat Provinsi dan tingkat pusat. Menjelang Pilkada 2020, Adjo telah mendaftar di Partai Gerindra.
"Saya belum tahu, itu baru wacana di tingkat kabupaten. Nanti tingkat kabupaten mengusulkan ke provinsi dan DPP-nya," ujar Adjo usai melakukan kegiatan bersama relawannya di Kampung Lemburkolot, Desa Tenjoayu, Kecamatan Cicurug, Sabtu (16/11/2019).
BACA JUGA: Mantap di Pilkada Sukabumi 2020, Adjo Sardjono Daftar di Penjaringan Partai Gerindra
Adjo menjelaskan, sampai saat ini pasangan yang digadang-gadang akan mendampingi dirinya di Pilkada nanti belum ada kepastian. Sebab, partai yang akan berkoalisi dengan Partai Gerinda masih terus mengalami perubahan.
"Memang pasangan yang diusulkan sampai sekarang belum fix. Karena partai yang akan berkoalisi belum pasti. Masih ada masuk dan keluar karena masing-masing mempunyai kepentingan," tuturnya.
BACA JUGA: Ditunjuk PKS Maju di Pilkada Kabupaten Sukabumi, Anjak Dekati Marwan dan Adjo
Adjo mengaku senang dengan banyaknya nama yang keluar dari akronim tersebut. Karena dengan banyaknya calon yang muncul membuat dirinya banyak pilihan. Dan yang akan menentukan calon tersebut bukan hanya dirinya melainkan, partai yang berkoalisi.
"Saya tidak merasa terganggu dengan isu itu karena banyak calon yang muncul atau banyak pacar artinya banyak pilihan. Dan bukan hanya saya yang menetukan calonnya, tapi partai yang berkoalisi. Karena yang akan berjuang itu partai dan relawan. Masukkan dari relawan juga saya akan dengan," tandasnya.