SUKABUMIUPDATE.com – Warga Sukabumi yang menerima bantuan permodalan BLT UMKM atau kekinian istilahnya menjadi Banpres Produktif untuk Usaha Mikro (BPUM) dan Perseroan, beberapa hari terakhir memenuhi kantor Bank Rakyat Indonesia (BRI). Walaupun mayoritas menggunakan masker, antrian massa membuat kerumuman tanpa jarak personal tak terhindarkan, sehingga mudah menjadi potensi penyebaran wabah ditengah pandemi covid-19.
Pantauan redaksi sukabumiupdate.com, kerumuman ini terjadi di hampir semua kantor BRI baik cabang maupun unit yang ada di Sukabumi. Bahkan di kantor unit BRI yang ada di jalan Cikole Dalam Kota Sukabumi, antrian berdesakan penerima bantuan menjalar hingga ke jalanan.
Petugas keamanan dan pelayanan bank sibuk mengatur dan mengingatkan warga penerima bantuan agar tetap menjaga jarak namun sulit dilakukan. Jumlah massa yang terlalu banyak untuk melakukan pencarian atau pengecekan bantuan dalam waktu yang sama, membuat kerumuman sulit dihindari.
Fakta yang membuat pemerintah daerah khawatir karena saat ini trend penyebaran virus corona masih tinggi. Sebagai catatan, Sukabumi saat ini baik kota maupun kabupaten masih berada di zona oranye (sedang) pada peta resiko penyebaran covid-19.
BACA JUGA: Warga Sukabumi Tak Perlu Berdesak-desakan, Waktu Pencairan BLT UMKM 90 Hari
Juru bicara satgas covid-19 Kota Sukabumi dr Wahyu Hendriana berharap pinak perbankan yang menyalurkan bantuan melakukan modifikasi atau pengaturan agar tidak terjadi kerumuman yang hampir tidak berjarak secara personal. “Jadi kekhawatiran kami juga. Kami berharap ada pengaturan antrian,” jelasnya kepada sukabumiupdate.com, melalui pesan singkat Senin (19/10/2020).
Hal senada juga diungkapkan satgas penanganan covid-19 Kabupaten Sukabumi. Pjs Bupati R Gani Muhamad sekaligus Ketua Satgas Covid-19 Kabupaten Sukabumi menugaskan camat, kepala dinas dan satgas wilayah berkornidasi dengan pihak bank, agar pelanggaran protokol kesehatan bisa diminimalisir.
“Prokes harus diterapkan diluar dan didalam saat melayani. Kasat Pol PP juga ditugaskan untuk menerjunkan petugas melakukan sidak dan peringatan kepada pihak Perbankan agar kerumuman dan potensi pelanggaran prokes bisa dihindari,” ungkap Gani melalui staf komunikasi publik juru bicara satgas Kabupaten Sukabumi, Yulia Handayani kepada awak media Senin, (19/10/2020).
Lalu apa respon BRI terhadap kerumuman massa yang terjadi pada proses pencaira BLT UMKM di Sukabumi ini? Corporate Secretary Bank BRI, Aestika Oryza Gunarto menjelaskan sejumlah upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi pelanggara protokol kesehatan dalam proses penyalurkan dana BLT UMKM ini.
BACA JUGA: Kenapa Penting Jaga Jarak? Pjs Bupati Sukabumi Jelaskan Pesan Ibu
BRI sebagai bank penyalur Banpres Produktif untuk Usaha Mikro (BPUM) dan Perseroan, menurut Aestika Oryza Gunarto telah mengirimkan SMS kepada penerima bantuan untuk memudahkan masyarakat mendapatkan informasi.
“Dalam proses pencairan bantuan tersebut, BRI tetap mengedepankan penerapan protokol kesehatan Covid-19 untuk seluruh kantor BRI, yakni dengan melakukan pembatasan jumlah kepada warga yang hadir, menerapkan sistem antrian, memberikan jarak pembatas, menyediakan hand sanitizer serta mengimbau warga masyarakat untuk tidak membuat kerumunan,” tegasnya.
“Lalu BRI juga berkomitmen untuk memberikan perlindungan keamanan dan keselamatan bagi pekerja dan nasabah (people’s first) dalam menjalankan operasional dan aktivitas bisnisnya selama pandemic,” pungkas Aestika Oryza Gunarto.
Bagi warga yang ingin mengecek dafatr penerima bantuan ini (BPUM) melalui Bank BRI dapat diakses melalui internet dengan mengakses nomor eKTP di alam eform.bri.co.id/bpum
Ingat pesan ibu:Wajib 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun). Redaksi sukabumiupdate.com mengajak seluruh pembaca untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di setiap kegiatan.