SUKABUMIUPDATE.com - Korban tenggelam di kawasan konservasi penyu di Pantai Pangumbahan, Desa Pangumbahan, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, masih dalam pencarian.
Korban bernama Zayyan Dhiyandra Hanifan, seorang calon mahasiswa asal Bintaro, Tangerang Selatan itu tenggelam saat berenang di pantai tersebut pada Jumat (7/8/2020). Ketika itu korban terseret ombak bersama temannya, beruntung temannya itu selama sedangkan korban hilang hingga kini.
BACA JUGA: Wisatawan Asal Tangerang Tenggelam di Pantai Penyu Pangumbahan Sukabumi
Dalam operasi pencarian di hari kedua pada Sabtu (8/8/2020), tim SAR dibagi dua. Tim pertama menyisir daratan di Pantai Ujunggenteng dan Pantai Pangumbahan. Tim lainnya, menggunakan dua perahu milik nelayan menelusuri perairan Ujunggenteng, dan Pangumbahan.
Tim terdiri dari Polsek Ciracap, BPBD Kabupaten Sukabumi, URC Bina Marga UPTD 2, Polairud, Sekmat Ciracap, Pol PP Kecamatan Ciracap, Babinsa Koramil Surade, Sarda Kabupeten Sukabumi, Rapi lokal 08, komunitas Jampe, karyawan tolget Ujunggenteng, pengelola konservasi penyu, Puskesmas wisata Ujunggenteng, TRC Ciracap, Pemdes Pangumbahan, Pemdes Purwasedar, nelayan dan warga.
BACA JUGA: Tim SAR Sisir Pantai Pangumbahan Sukabumi, Cari Korban Tenggelam
Pencarian yang didarat dilakukan dengan menyusuri pantai sepanjang 2,3 Kilometer. Sedangkan dua perahu milik nelayan, melakukan pencarian dengan menelusuri perairan sekitar 3 mil. Hanya saja, pada pukul 13.00 WIB, pencarian dihentikan sementara karena ombak besar.
"Sementara pencarian ditunda, pada pukul 13.00 WIB, karena ombak besar, dan akan dilanjutkan pada sore hari nanti," Kasi Kedaruratan BPBD Kabupaten Sukabumi, Eka Widiatman, kepada sukabumiupdate.com, Sabtu (8/8/2020).
BACA JUGA: Dua Wisatawan Tenggelam di Pantai Karangsari Palabuhanratu Berhasil Ditemukan
Menurut Eka, apabila sampai Sabtu sore tidak ditemukan maka Basarnas yang turun. "Jadi nunggu sprint (surat perintah tugas), kalau hari sprint turun, pasti Basarnas meluncur," pungkasnya.
Sementara itu Kapolsek Ciracap, AKP Solikhin menambahkan tim SAR sebanyak 55 orang, yang terdiri dari berbagai instansi dan komunitas. "Mereka dibagi dua bagian, ada yang ke tengah lautan menggunakan perahu, dan menyisir pantai, kita berdoa agar mayat segera ditemukan," pungkasnya.