SUKABUMIUPDATE.com - Desa Pulosari, Kecamatan Kalapanunggal, Kabupaten Sukabumi, merupakan salah satu daerah rusak terparah akibat guncangan gempa bumi bermagnitudo 5.1 yang terjadi pada Selasa 10 Maret 2020 lalu. Tiga bulan lebih kejadian itu terjadi namun saat ini masih banyak warga yang mengungsi karena rumahnnya tidak bisa dihuni akibat kejadian tersebut.
Sekertaris Desa Pulosari, Eman Sulaeman mengatakan, saat ini warga di desa tersebut mulai memperbaiki atau membangun kembali dengan dana seadanya.
BACA JUGA: Terus Bertambah, 760 Rumah Rusak Akibat Gempa di Kalapanunggal Sukabumi
"Sekarang warga mulai membangun rumahnya dengan anggaran yang ada," ujarnya kepada sukabumiupdate.com, Senin (8/6/2020).
Eman menuturkan, dari bantuan yang diakomodir oleh desa berhasil mengumpulkan sebanyak 100 sak semen. Sehingga dari bantuan tersebut desa mampu mendistribusikan 10 sak semen ke setiap rumah, dan yang didahulukan rumah dengan kategori rusak berat.
BACA JUGA: Korban Gempa Kalapanunggal Sukabumi Butuh Bantuan Material Bangunan
"Baru bisa memberikan 10 sak semen per rumah yang rusaknya kategori berat," terangnya
Pemerintah Desa hingga saat ini belum mendapatkan bantuan apapun dari Pemerintah Kabupaten Sukabumi untuk para korban yang terdampak.
BACA JUGA: Penjelasan Camat Soal Korban Gempa Kalapanunggal Sukabumi Mengeluh Kelaparan di Medsos
Terhambatnya bantuan tersebut, Eman menuturkan membuat masyarakat masih mengungsi karena rumahnnya tidak bisa dihuni lantaran rusak berat. Bahkan masih ada warga yang tidur di teras rumah.
"Untuk dari Dinas Perumahan dan Permukiman Kabupaten Sukabumi belum juga memberikan bantuan. Kabarnya mereka sanggup 10 sak per rumah, namun hingga hari ini belum ada. Masyarakat bisa beraktifitas seperti biasa, namun rumah yang tidak bisa dihuni ada yang tidur di teras, dan ada juga yang masih tinggal di rumah saudaranya," tandasnya.