SUKABUMIUPDATE.com - Bantuan untuk korban bencana alam di Kecamatan Kalapanunggal, Kabupaten Sukabumi terus berdatangan. Namun disisi lain, muncul persoalan baru dimana ada warga yang menyampaikan keluhan di media sosial bahwa Kampung Ciseupan, Desa Pulosari, tidak tersentuh bantuan dan kelaparan.
Camat Kalapanunggal, Arif Sholihin menyatakan, pertanyaan yang disampaikan seseorang melalui media sosial itu tidak benar. Menurut dia, bantuan sudah disalurkan ke Kampung Ciseupan, Desa Pulosari.
BACA JUGA: Kemensos Kuncurkan Rp. 300 Juta Tangani Dampak Gempa Kalapanunggal di Sukabumi
"Bahkan Kemensos dan Dinas Sosial Provinsi dan kabupaten sudah datang ke sana memberikan bantuan langsung kepada korban terdampak. Dan saya yang memberikan langsung," ujarnya kepada sukabumiupdate.com, Jumat (13/3/2020).
Arif mengatakan korban bencana alam tidak hanya di Kampung Ciseupan saja karena ada desa-desa lain yang terdampak gempa dan perlu mendapatkan perhatian. Apabila terdapat warga yang merasa tidak tidak diperhatikan, ia memohon maaf. Karena hingga saat ini personil relawan yang berada di Posko bantuan masih kurang.
BACA JUGA: Cerita Aldo Bocah 5 Tahun yang Tertimpa Puing Bangunan Dampak Gempa Kalapanunggal Sukabumi
Bantuan yang datang, kata Arif dipusatkan di Posko yang didirikan di Desa Pulosari. Nantinya bantuan akan diberikan kepada masyarakat secara adil. "Jadi bantuan dari mana pun kita kumpulkan di posko itu, dan bantuan tersebut diperuntukkan untuk seluruh desa yang berada di desa Kalapanunggal. Dengan azas adil bukan sama rata tapi sesuai," tandasnya.
Sementara itu, Ketua RW 07 Kampung Ciseupan Deden mengatakan, terdata sebanyak 50 KK yang mengungsi di tenda pengungsian sejak bencana gempa melanda Selasa (10/3/2020). Sampai saat ini para korban terdampak di tenda tersebut masih membutuhkan bantuan makan dan alat tidur.
BACA JUGA: Pemkab Sukabumi Tetapkan Masa Tanggap Darurat Bencana Gempa Kalapanunggal
Tenda ini, kata Deden begitu diandalkan dalam keadaan ini. Bahkan ketika itu, dirinya sempat marah ke pihak desa meminta tenda. "Sudah dua hari yang lalu, saya gak tahu mau sampai kapan. Tenda ini sangat diandalkan. Bahwa ketika kejadian saya sempat marah di desa meminta tenda," pungkasnya.