SUKABUMIUPDATE.com - Camat Cisolok Kurnia Lismana menyatakan, tidak ada warga Kecamatan Cisolok Kabupaten Sukabumi yang meninggal dunia akibat virus Corona atau Covid-19.
Pernyataan Kurnia itu menanggapi adanya pesan berantai yang beredar di grup-grup Whatsapp. Dalam pesan tersebut disebutkan adanya warga Cisolok yang meninggal akibat Corona.
BACA JUGA: RS Palabuhanratu Sukabumi Persilahkan Warga yang Mau Kirim Bantuan APD
"Assalamualaikum.....sehubungan dengan kabr hari ini. Telah meninggal dunia ODP corona yg beralamat dicisolok, mohon bantu kami tim paramedis untuk menghimbau kpd teman, kerabat,tetangga dan sahabat, agar menuruti himbauan pemerintah untuk tidak bepergian,berkumpul apalgi ngerumpi bwa anak atau menerima saudara dan keluarga yg dari kota. Please...maut memang takdir ALLAH SWT, tp...kita sebagai manusia harus berikhtiar.. Wasalam...semoga kita semua dilindungi dari marabahaya dan musibah..aamiin..do'akan juga saya dan tim puskesmas cisolok agar selalu sehat...dan kuat...aamiin..." demikian isi pesan tersebut.
Kurnia membantah pesan berantai tersebut. Menurut Kurnia, yang sebenarnya terjadi adalah seorang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) meninggal dunia saat menjalani perawatan di RSUD Palabuhanratu.
BACA JUGA: Pulang dari Jakarta, Warga Cikakak Sukabumi Dijemput Satgas Covid-19
Penyebab kematinnya pun bukan akibat Corona, sebab dari hasil tes dinyatakan negatif. "Status PDP-nya benar, tapi sudah ada hasil swab lab dari Labkesda bahwa hasil yang bersangkutan negatif," ujar Kurnia saat dihubungi sukabumiupdate.com, Rabu (25/3/2020).
Menurut Kurnia, PDP ini memiliki penyakit lain. "Dari hasil pemeriksaan lab awal, yang bersangkutan ada penyakit lain yang mohon maaf tidak bisa saya sebutkan dan itu penyebab almarhum meninggal dunia. Kami Satgas Covid kecamatan tidak bisa menyampaikan, itu kewenangan Sekretariat Pusat Informasi Corona Kabupaten," jelasnya.
BACA JUGA: Kapolri Terbitkan Maklumat Cegah Corona, THM di Palabuhanratu Diimbau Tutup
Kurnia menjelaskan, yang bersangkutan masuk rumah sakit lima hari yang lalu untuk menjalani pemeriksaan dan perawatan kemudian dinyatakan meninggal dunia pada Rabu (25/3/2020) pagi. Jenazahnya kemudian diantara tim medis RSUD dengan memakai Alat Perlindungan Diri (APD). Selain itu, pemulasaran jenazah juga dilakukan tim medis dengan memakai APD.
APD, kata Kurnia, merupakan standar yang mesti diterapkan walaupun yang bersangkutan negatif Corona. Kepada pihak keluarga, Kurnia sudah menyampaikan keadaan yang dialami pasien tersebut.
"Meninggalnya tadi pagi dan sudah dikebumikan. Kepada masyarakat kami sudah menginformasikan untuk tetap tenang dan tetap waspada," pungkasnya.