SUKABUMIUPDATE.com - Warga Desa Tenjolaut harus melintasi Sungai Cikidang untuk bisa menyeberang ke Desa Hegarmulya. Kondisi yang sama juga dialami warga Desa Hergamulya, apabila ingin ke Desa Tenjolaut mereka harus melawan derasanya aliran sungai tersebut.
Jembatan menjadi kebutuhan paling mendesak warga dua desa yang ada di Kecamatan Cidadap, Kabupaten Sukabumi ini. Sebenarnya ada jalan alternatif penghubung dua desa itu, tapi jaraknya jauh serta harus memutar arah.
BACA JUGA: Baru Setahun, Penyangga Jembatan di Purwasedar Sukabumi Rusak Digerus Air Sungai
Seakan tak ada pilihan, warga pun nekat dan bertaruh nyawa menyeberangi Sungai Cikidang dengan lebar sekitar 40 meter itu. Bagi warga yang membawa sepeda motor, maka cara satu-satunya yang bisa dilakukan yaitu motor tersebut dipikul.
"Sungai Cikidang merupakan batas Desa Tenjolaut dengan Desa Hegarmulya, sepanjang sungai tersebut dari hulu hingga hilir belum ada jembatan, sehingga warga kedua desa harus melintasi sungai," ucap Kepala Desa Tenjolaut, Soleh, kepada sukabumiupdate.com, Senin (9/3/2020).
Warga Desa Tenjolaut harus melintasi Sungai Cikidang untuk bisa menyeberang ke Desa Hegarmulya. Kondisi yang dialami dua desa di Kecamatan Ciadap, Kabupaten Sukabumi ini karena tidak ada jembatan.
BACA JUGA: Warga Patungan Perbaiki Jembatan Saronge di Cibitung Sukabumi
Ketinggian air memang hanya sebatas paha namun aliran air di dasar sungai begitu deras karena dalam dua minggu terakhir ini curah hujan tinggi. Ketika sungai meluap, maka petani dari Desa Tenjolaut yang memiliki lahan garapan di Desa Hergarmulya atau sebaliknya, akan libur bertani.
"Namun ada juga (petani) yang memberanikan diri melawan derasnya arus sungai, karena saat ini sedang musim panen kacang tanah," ungkapnya.
BACA JUGA: Gotong Royong Perbaiki Jembatan Miring di Cibitung Sukabumi, Warga Empat Kampung Terisolir
Bukan hanya petani saja yang menyeberangi sungai tersebut, para perangkat desa, guru dan warga yang punya kepentingan mendadak terpaksa melewati sungai. Bahkan di bagian hilir sungai, ada 20 pelajar SD asal Kampung Cigombong Desa Hegarmulya, yang sekolahnya di SD Walantara Desa Tenjolaut.
Pelajar ini terkadang harus dipulangkan sebelum jam pelajaran selesai atau bahkan diliburkan ketika langit mendung. Pelajar harus dipulangkan lebih awal agar tidak terjebak aliran sungai yang deras saat hujan.
BACA JUGA: Dua Jembatan Diresmikan, Perbaikan Akses Selatan Sukabumi Dipercepat
Semua jalan dari Desa Tenjolaut, menuju Desa Hegarmulya, harus menyebrang sungai. Jalan alternatif memang ada cuma harus berputar ke daerah Rawa Anjing, Desa Cikarang. Dan jalan itu memutar sekitar delapan kilometer. "Ketika sungai meluat maka warga harus menunggu 1 hingga 2 jam menunggu air surut," tuturnya.
Pemdes Tenjolaut ingin dibangun sebuah jembatan tapi butuh biaya yang besar yang tidak mungkin didanai oleh keuangan desa. "Untuk membangun jembatan tersebut diperlukan dana besar, dan tidak mungkin dianggarkan dari dana desa, harapan dibangunnya jembatan Sungai Cikidang, oleh Pemda, Pemprov, bahkan pemerintah pusat," jelasnya.