SUKABUMIUPDATE.com - Dinding samping dapur milik Juariah (73 tahun) ambruk pada Senin (12/8/2019) lalu. Rumah yang berada di Kampung Pondokkaso Tonggoh, Desa Pondokkaso Tonggoh, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi, ini dihuni oleh empat jiwa.
"Pukul 22.00 WIB bagian samping kiri rumah saya ambruk," ujar Juariah kepada sukabumiupdate.com, Rabu (14/8/2019).
BACA JUGA: Enam Hari Setelah Gempa Magnitudo 6,9 Rumah Nenek Ulan di Cidahu Ambruk
Sebelum ambruk, tidak ada tanda apa pun. Namun pemicu ambruknya rumah diduga karena gempa bermagnitudo 6,9 yang terjadi beberapa pekan lalu di Banten. "Tiba-tiba saja ambruk," kata Juariah.
Rumah, kata Juariah, sudah rampuh dan sudah lama tidak direnovasi lantaran tidak adanya biaya memperbaiki rumah tersebut. Enam anak Juariah juga tidak mempunyai pekerjaan tetap.
BACA JUGA: Rumah Ambruk Diguncang Gempa, Warga Desa Pasanggrahan Sukabumi Trauma
"Saya gak punya pekerjaan udah tua juga jadi gak sanggup kerja. Anak-anak saya juga cuman serabutan cuman cukup buat makan," terangnya.
Di rumah itu nenek Juariah tinggal bersama seorang anak dan dua orang cucunya. Kerugian akibat bencana ini ditaksir mencapai Rp 3 juta. Kini, nenek Juariah dan anak serta dua orang cucunya ini terpaksa tinggal di rumah tersebut meskipun dengan kondisi dinding ambruk.
BACA JUGA: Butuh Bantuan! Rumah Janda Buruh Pemecah Batu di Ciracap Sukabumi Mulai Ambruk
Sementara itu, Ketua Karang Taruna Desa Pondokkaso Tonggoh, Rahmat Sopyan mengatakan pihak desa sudah membuat berita acara untuk meminta bantuan kepada pemerintah berharap ada bantuan dari Dinsos salah satunya. Berita acara diserahkan kepada kecamatan.
Untuk bantuan sementara, Karang Taruna berharap donasi dari warga untuk membantu nenek Juariah.
"Untuk donasi awal kita melakukan bantuan keliling lagi dari warga sambil nunggu respon dari Dinsos," ucapnya.