SUKABUMIUPDATE.com - Rumah milik Ulan (60 tahun) di Kampung Cidahu Tonggoh, Desa Tangkil, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi, ambruk, Rabu (7/8/2019) malam. Ambruknya rumah tersebut diduga karena kontruksi rumah sudah rapuh, dan dipicu gempa Banten bermagnitudo 6,9 yang terjadi enam hari yang lalu, Jumat (2/8/2019) malam.
Peristiwa ini terjadi pada pukul 05.00 WIB ketika Ulan hendak salat Subuh. Awalnya tidak ada pertanda bahwa rumah tersebut akan ambruk, namun saat Ia mengambil wudhu di luar rumah, tiba-tiba terdengar suara seperti benda bergesek dari rumahnya.
BACA JUGA: Puluhan Jiwa di Kabupaten Sukabumi Mengungsi Akibat Gempa Banten
Tak lama berselang bagian samping kanan rumah ini roboh membuat bagian atas rumah tidak tertopang sehingga ambruk ke arah samping rumah. Dalam kejadian ini tidak ada korban jiwa.
Ulan merasa tertekan oleh kejadian ini, karena untuk hidup sehari-hari saja dirinya hanya mengandalkan sodakoh dari pengajian yang diikutinya.
"Saya tidak punya pekerjaan yang berpenghasilan jelas, untuk biaya hidup saya sering dikasih uang ketika selesai mengikuti pengajian. Itu juga nominalnya tidak tentu, kadang Rp 5.000, paling besarnya Rp 10 ribu," ujar Ulan kepada sukabumiupdate.com, Kamis (8/8/2019).
Di rumah itu, Ibu dua orang anak ini hidup sebatangkara. Saat gempa menguncang enam hari lalu, rumahnya hampir saja ambruk.
BACA JUGA: Empat Rumah Rusak Diguncang Gempa, Warga Parakansalak Sukabumi Diungsikan
"Saya disini hidup sendiri, kedua anak saya sudah berkeluarga. Mereka juga tidak punya penghasilan tetap, pekerjaan mereka sebagai buruh bangunan," tukasnya.
Saat ini kondisi rumah Ulan sudah diratakan dengan tanah yang dilakukan warga secara gotongroyong. Sementara aparatur setempat sudah berkoordinasi untuk membantu nenek paruh baya ini.