SUKABUMIUPDATE.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, mengimbau kepada seluruh masyarakat yang ada dipesisir pantai agar tetap tenang dan waspada pasca terjadinya gempa di Banten, Jumat (2/8/2019) malam.
Saat terjadi gempa masyarakat di pesisir pantai panik berlarian keluar rumah dan menjauhi pantai karena gempa Banten berpotensi tsunami. Hingga pada akhirnya BMKG mengakhiri peringatan dini tsunami tersebut sekitar pukul 21.35 WIB.
BACA JUGA: Diguncang Gempa Magnitudo 7,4 Warga Pesisir Palabuhanratu Panik Cari Tempat Tinggi
"Tetap tenang, waspada dan selalu siaga," kata Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Eka Widiaman kepada sukabumipdate.com, Sabtu (3/8/2019).
Diketahui, Kabupaten Sukabumi memiliki garis pantai sepanjang 117 kilometer dan terdapat beberapa kecamatan di wilayah Kabupaten Sukabumi yang masuk dalam daerah paling rawan terdampak bencana tsunami.
BACA JUGA: Data Sementara Dampak Gempa Banten: 27 Bangunan di Kabupaten Sukabumi Rusak
BPBD Kabupaten Sukabumi masih melakukan pendataan jumlah kerusakan bangunan akibat gempa bermagnitudo 7,4 yang kemudian oleh BMKG dimutakhirkan menjadi 6,9 yang mengguncang Banten, Jumat (2/8/2019) malam.
Dari data sementara yang diperoleh BPBD, terdapat 15 kecamatan yang terkena dampak yaitu, Parakansalak, Cikembar, Ciambar, Sagaranten, Cidahu, Nagrak, Bojonggenteng, Kalapanunggal, Warungkiara, Sukaraja, Waluran, Cireunghas, Cisolok dan Cicantayan. Dari laporan BPBD, terdapat 26 rumah yang terkena dampak. Selain itu sebuah Majlis Talim juga mengalami rusak ringan.