SUKABUMIUPDATE.com - Gempa magnitudo 7,4 pada Jumat (2/8/2019) malam sempat membuat panik para pasien di RSUD Palabuhanratu. Bukan hanya pasien saja yang panik, namun juga keluarga penunggu pasien maupun kerabat yang hendak menjenguk, langsung berhamburan saat gempa mengguncang.
BACA JUGA: Gempa Susulan Magnitudo 4,4 Tengah Malam, Pusatnya di Sukabumi
Seperti yang dialami Suherman (24 tahun) warga Desa Wanajaya, Kecamatan Cisolok. Ia mengaku melihat warga berlarian dari dalam ruangan. Malah ada sebagian warga yang naik ke lantai tiga RSUD Palabuhanratu, mencari tempat tinggi lantaran khawatir terjadi tsunami.
"Saya mau jenguk saudara yang sedang dirawat disini. Begitu gempa, saya juga langsung naik ke lantai tiga, ternyata sudah banyak orang. Warga panik pas dengar gempa berpotensi tsunami," kata Suherman saat diwawancarai usai gempa.
Suherman kemudian pergi ke luar area rumah sakit. Disitu, ia mengaku melihat warga berlarian ke arah Kiaralawang untuk mencari dataran yang lebih tinggi.
"Saya lihat ada Pos Basarnas Sukabumi, disitu ada banyak orang. Saya tanya ke petugas Basarnas katanya kondisi air laut stabil. Alhamdulillah," tandasnya.
BACA JUGA: Peringatan Tsunami Berakhir, Warga Pesisir Ujung Genteng Tinggalkan Pengungsian
Sementara itu, pengunjung pasien lainnya, Ayu (23 tahun) warga Pajagan, Desa Cikahuripan, Kecamatan Cisolok mengaku pada saat gempa dirinya sedang menjenguk saudaranya.
"Panik juga karena sempat mendengar air naik ke jalan. Eh pas di cek tidak apa-apa, masih aman. Saya langung ke Pos Basarnas karena melihat banyak orang disini," timpal Ayu.
BACA JUGA: Diguncang Gempa Magnitudo 7,4 Warga Pesisir Palabuhanratu Panik Cari Tempat Tinggi
Ayu langsung menghubungi suaminya sedang berada di tengah laut mencari ikan. Ia mendapat kabar bahwa kondisi perairan masih aman dan stabil.
"Suami saya kan nelayan. Sekitar pukul 20.00 WIB sudah di hubungi kondisi air laut masih aman, namun memang pas terjadi gempa gelombang laut katanya bergoyang agak besar gitu," ujarnya.