SUKABUMIUPDATE.com - Kematian tragis Renava Salisa Putri (9 tahun), dengan leher tertembus pisau dapur yang dibawanya untuk bermain mengupas buah, bersama adik dan teman teman sebanyanya, menyisahkan kondisi traumatis. Hingga kini Senin (8/7/2019), atau sehari pasca kejadian berdarah tersebut, rekan korban yang saat itu bermain bersama mengalami trauma psikis yang harus ditangani dengan tepat.
Anak anak kecil rata-rata masih dibawah 10 tahun, melihat langsung bagaimana Revana jatuh, saat berlarian di lahan kosong tak jauh dari rumahnya di Kampung Babakan Jampang RT 01 RW 10, Kelurahan Cisarua, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi, Minggu petang kemarin sekitar pukul16.00 WIB. Saat terjatuh pisau dapur yang dibawa untuk mengupas buah bersama teman-teman, menancap dileher korban.
BACA JUGA: Renava, Bocah Cikole yang Meninggal Tertusuk Pisau, Bercita-cita Jadi Dokter
Para saksi ini, termasuk adik Rivana yang masih berusaha dua tahun, juga melihat bagimana korban dengan polosnya menarik pisau yang tertancam dilehernya. Mereka juga melihat darah berhamburan dan tubuh kecil Rivana tersungkur setelah itu.
Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Sukabumi, yang dihubungi sukabumiupdatecom, menegaskan segera melakukan pendampingan untuk anak-anak yang menjadi saksi kejadian tragis tersebut.
"Insya Allah aka nada pendampingan dari kita untuk anak-anak yang mengalami trauma karena kejadian tersebut, secepatnya nanti kita kabari lagi,” tutur Kabid P3A Dinas Dalduk, KB, P3A, dan PM Kota Sukabumi, Yemmi Yohanni, Senin (8/7/2019).
BACA JUGA: Bawa Pisau Dapur, Leher Bocah Asal Cisarua Sukabumi Kena Tusuk
Sayang Yemmi belum menjelaskan secara detil konsep dari pendampingan yang akan dilakukan. Ia hanya menegaskan selain pendampingan untuk saksi korban yang masih anak-anak juga akan dilakukan edukasi ke orang dewasanya, melalui pembentukkan perlindungan anak terpadu berbasis masyarakat.
Yemmi melanjutkan, program tersebut akan dilaksanakan pada minggu keempat bulan Juli ini, dimana nanti akan masuk dalam rangkaian peringataan Hari Anak Nasional (HAN) yang jatuh pada tanggal 23 Juli.