Ditawar Rp 1000 Per Meter, Petani Pasir Bitung Sagaranten Pertahankan Sawah Garapan

Senin 08 April 2019, 11:18 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Petani penggarap perkebunan Pasir Bitung yang mengatasnamakan Paguyuban Petani Pasir Bitung Sagaranten kembali bereaksi karena menerima intimidasi dari PT Indah Bumi Plantasi, perusahaan pengelola lahan HGU di Kecamatan Sagaranten.

Intimidasi yang mereka terima berupa pengambilan hak garap lahan garapan dan bahkan ancaman pidana. \

Hal tersebut tidak membuat gentar para petani yang mengaku sudah menggarap sawah blok Pasir Bitung tersebut selama beberapa generasi ini. 

BACA JUGA: Reaksi SPI Soal Lahan Garapan Petani Sagaranten Sukabumi Diambil Alih Perusahaan 

Petani penggarap justru menganggap PT Indah Bumi Plantasi justru melanggar Undang Undang Pokok Agraria (UUPA). 

"Hal itu karena perubahan fungsi dari sawah menjadi daratan atau menjadi bangunan itu tidak diperbolehkan dalam UUPA tersebut, dan ini sudah dilakukan perusahaan. Sebagian sawah petani sudah mereka tanami Jati, mereka bilang kami tidak boleh menanam pohon pisang di pinggir sawah eh mereka malah menanam sedangkan punya masyarakat dibabat habis," ungkap Wahyu (48 tahun) salah seorang petani penggarap kepada sukabumiupdate.com, Senin. (8/4/2019). 

Tak hanya itu, petani penggarap mengaku didatangi beberapa orang yang mengaku utusan dari pihak perusahaan. Mereka menawarkan penggantian senilai Rp 1.000 untuk setiap meter sawah garapan warga. Seperti yang diungkapkan Anah (66 tahun) warga Kampung Cibungur, Desa Sagaranten, Kecamatan Sagaranten Sukabumi. 

BACA JUGA: Lahan Garapan Diambil Alih, Petani Sagaranten Sukabumi Dibuat Kebingungan

"Sampai kapanpun kami tidak akan menyerahkan sawah kami, karena jika sawah tersebut diserahkan sama saja kami menyerahkan hidup kami karena hidup kami bergantung pada sawah tersebut," tegas Anah.

Sementara itu pihak PT Indah Bumi Plantasi Sagaranten tak banyak memberi keterangan terakit hal tersebut. Yuyu Yuliani yang mewakili perusahaan menyayangkan sikap petani yang merasa memiliki lahan tersebut, padahal menurut Yuyu pihak perusahaan lah yang berhak atas pengelolaan tanah tersebut. 

"Lebih jelasnya nanti akan dijelaskan oleh pimpinan kami, terkait luasan dan dasar hukumnya," singkat Yuyu.

 

 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Sukabumi20 April 2024, 00:14 WIB

Usai Lebaran, Pasien Membludak di RSUD Palabuhanratu Sukabumi

Humas RSUD Palabuhanratu Sukabumi sebut pasien yang datang rata-rata mengeluhkan penyakit demam, pencernaan, metabolik, serta penyakit dalam.
Kondisi di sekitar IGD RSUD Palabuhanratu Sukabumi, Jumat (19/4/2024). (Sumber : SU/Ilyas)
Sukabumi Memilih19 April 2024, 23:48 WIB

Yudi Suryadikrama Respon Perundingan Kebonpedes Soal Dukungan Maju Pilkada Sukabumi

Ketua DPC PDIP Kabupaten Sukabumi, Yudi Suryadikrama merespon pernyataan sejumlah kader partai yang memintanya untuk maju dalam kontestasi Pilkada Sukabumi 2024.
Yudi Suryadikrama Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sukabumi | Foto : Ibnu Sanubari
Keuangan19 April 2024, 23:24 WIB

Upaya Bapenda Sukabumi Mudahkan Layanan Perpajakan Bagi Wajib Pajak di Desa

Kepala Bapenda Kabupaten Sukabumi Herdy Somantri mengatakan inovasi tersebut menekankan pentingnya integrasi sistem administrasi pajak daerah dari tingkat desa hingga kabupaten.
Kepala Bapenda Kabupaten Sukabumi Herdy Somantri. | Foto: SU/Ilyas (Sumber : SU/Ilyas)
DPRD Kab. Sukabumi19 April 2024, 22:01 WIB

DPRD Minta Bakesbangpol Usut Penyebab Meninggalnya Peserta Seleksi Paskibraka Sukabumi

Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi Hera Iskandar turut berbelasungkawa atas meninggalnya Kayla Nur Syifa saat mengikuti seleksi Paskibraka.
Jenazah siswi SMAN Negeri 1 Cisaat saat akan diberangkatkan dari RSUD Palabuhanratu menuju rumah duka di Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024). | Foto: SU/Ilyas Supendi
Opini19 April 2024, 21:44 WIB

Menjadi Lelaki Berkualitas: Inspirasi dari Kartini

Sosok Kartini, seorang pejuang kesetaraan gender dari Indonesia pada abad ke-19, memberikan pandangan yang menarik dan relevan, bukan saja bagi perempuan, bahkan bagi kaum laki-laki masa kini.
Dr. Ari Riswanto, M.Pd., MM / Dosen Universitas Linggabuana PGRI Sukabumi/Pengurus DPW Forum shilaturahmi Doktor Indonesia | Foto : Sukabumi Update
Sukabumi19 April 2024, 21:08 WIB

Dinsos Sukabumi Salurkan Program Makan Untuk Lansia Di Tegalbuleud Sukabumi

Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi, bantu salurkan program bantuan makanan bagi lanjut usia (Lansia), yang merupakan program Kemensos RI.
Program makan bagi lansia di Tegalbuleud Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi19 April 2024, 21:04 WIB

Kronologi dan Dugaan Penyebab Meninggalnya Siswi Sukabumi saat Ikut Tes Seleksi Paskibraka

Berikut kronologi dugaan penyebab meninggalnya Kayla Nur Syifa Siswi Sukabumi peserta seleksi Paskibraka.
Suasana rumah duka Kayla Nur Syifa di Desa Cibentang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024). | Foto: SU/Asep Awaludin
Life19 April 2024, 20:29 WIB

5 Penjelasan Kenapa Seseorang Mudah Menangis Tanpa Sebab

Ketika seseorang menangis tanpa alasan yang jelas, hal itu seringkali dapat menjadi pengalaman yang membingungkan dan membuat frustrasi.
Kenapa seseorang mudah menangis tanpa sebab | Foto : pixabay/jouycristoo
Sukabumi19 April 2024, 20:11 WIB

Ratusan Buruh Garmen di Cicurug Sukabumi Demo Tuntut Perusahan Bayar Gaji

Ratusan buruh pabrik garmen berdemonstrasi di depan halaman PT Indo Garment Lestari (IGL) tepatnya di Kampung Bojong Pereng, Desa Nyangkowek, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024).
Sejumlah buruh pabrik garmen melakukan aksi demo di depan halaman PT IGL | Foto : Ibnu Sanubari
Sukabumi19 April 2024, 20:05 WIB

Cita-citanya Polwan, Orang Tua Terpukul Kehilangan Kayla Siswi Peserta Paskibraka Sukabumi

Orang tua Kayla Nur Syifa peserta seleksi Paskibraka Kabupaten Sukabumi yang meninggal punya cita-cita jadi Polwan.
Orang tua Kayla Nur Syifa peserta Paskibraka Kabupaten Sukabumi yang meninggal saat diwawancarai sukabumiupdate.com di rumah duka (Sumber : SU/Asep Awaludin)