SUKABUMIUPDATE.com - Sesosok mayat laki-laki tanpa identitas ditemukan di dekat tempat penampungan pedagang Pasar Pelita, di Jalan Tipargede, Kelurahan Tipar, Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi sekitar pukul 11.30 WIB, Rabu (3/4/2019). Sontak penemuan mayat ini membuat warga dan pedagang kaget.
Korban pada saat itu sudah dalam keadaan terlentang di jalan. Warga mengira korban tersebut tidur, namun saat diperiksa sudah tak bernyawa.
Pedagang melaporkan kejadian ini kepada polisi. Adapun pakaian yang digunakan korban tersebut yaitu kaos polo motif belang putih dan hijau, celana panjang warna abu-abu. Polisi lantas membawa mayat tersebut ke RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi.
BACA JUGA: Pria Tua Asal Sagaranten Ditemukan Tewas di Kebonjati Kota Sukabumi
Setelah ditelesuri, polisi akhirnya berhasil mengungkap identitas korban yang diketahui bernama Rahman (72 tahun) warga Kampung Cimapag RT 29/02, Desa Puncak Manggis, Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi.
Anak korban, Yanti (33 tahun) mengungkapkan, Ia dan ibunya mengetahui kabar tersebut setelah seseorang menelepon menggunakan nomor korban. Awalnya dia tak yakin dengan kabar tersebut, namun percaya setelah melihat postingan di media sosial tentang kabar sesosok mayat ditemukan di lokasi tersebut.
Dari tanda-tandanya, Yanti yakin kalau mayat pria yang ditemukan itu adalah ayah tirinya.
"Sekitar jam 12 kami ditelepon pakai seseorang menggunakan nomor bapak, katanya bapak ditemukan meninggal. Kami kaget setengah tidak percaya. Namun setelah kami lihat di grup Facebook kami baru percaya karena foto mayat yang ada di Facebook itu perawakannya mirip dengan bapak," ungkap Yanti kepada sukabumiupdate.com.
BACA JUGA: Ditemukan Tewas di Toko Gypsum Cikembar Sukabumi, Rian Punya Panggilan Si Cepot
Yanti menuturkan korban pergi dari rumah sekitar 28 hari yang lalu. Saat itu, korban pamit pergi untuk menagih hutang kepada seseorang di Kota Sukabumi. Keluarga sempat curiga sebab korban pergi ke Sukabumi selama satu minggu.
"Bapak itu pamitan katanya mau nagih hutang ke seseorang di Sukabumi. Memang biasanya juga dia suka ke Sukabumi katanya mau nagih tapi hanya seminggu, baru kali ini bapak pergi agak lama," ujarnya.
keluarga masih berkomunikasi lewat telepon dengan korban. Keluarga sering meminta korban pulang namun korban menjawab nagihnya belum hasil. Keluarga terakhir berkomunikasi dengan korban dua hari yang lalu.
BACA JUGA: Masih Pakai Peci, Kakek Basar Ditemukan Tewas Tenggelam di Sungai Cikaso Sukabumi
Yanti mengungkapkan, awalnya korban memiliki usaha rongkosan di daerah Tipar Kota Sukabumi. Namun usaha yang dijalankan selama 10 tahun itu akhirnya bangkrut. "Bapak itu katanya kena tipu sama seseorang sampe jadi bangkrut, tapi Dia ga pernah cerita dengan siapa. Makanya hampir satu bulan sekali Bapak pergi ke Sukabumi buat nagih," kata Yanti.
Setelah usahanya bangkut, korban menentap di Desa Puncak Manggis, Kecamatan Sagaranten, berkumpul bersama istrinya, Oneng, ibu kandung Yanti.
Korban diketahui merupakan warga Palembang namun sudah lama menetap di daerah Tipar dekat Pasar Ramayana.
"Bapak itu baru beberapa tahun nikah sama ibu saya, kami tidak tahu persis asalnya dari mana, tapi katanya ia juga punya anak. Namun kami belum pernah dikenalkan sama anak atau keluarganya," beber Yanti.
Pihak keluarga masih menantikan hasil penyelidikan polisi. Namun keluarga mengaku pasrah dengan kejadian. Setelah penyelidikan selesai, korban akan dimakamkan di TPU di Kampung Cimapag, Desa Puncak Manggis, Kecamatan Sagaranten.
"Kami akan makamkan di pemakaman umum di kampung Kamis besok, karena jenazah pun pasti datangnya malam," pungkasnya.