SUKABUMIUPDATE.com - Pertemuan perwakilan guru honorer se-Kabupaten Sukabumi dengan Bupati yang semula akan digelar di Gedung Pendopo Sukabumi, Selasa (25/9/2018) batal terlaksana. Padahal, iring-iringan massa guru honorer dari berbagai kecamatan sudah berkumpul di area Pendopo Sukabumi. Pertemuan kembali digelar di Kantor Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Sukabumi.
Merasa pemerintah tak mengindahkan tuntutan para guru honorer, alhasil para guru honorer tersebut kembali menggelar unjuk rasa di depan Kantor Dinsos Kabupaten Sukabumi. Massa berorasi, tetap pada tuntutannya, yakni Surat Keputusan (SK) Bupati untuk penegasan status bahwa pemerintah mengakui keberadaan guru honorer.
"Kualitas sumber daya manusia ditentukan oleh pendidikan. Ternyata bukan hanya anak didik yang perlu kita didik, tapi pemerintahnya juga perlu kita didik. Mereka lupa bahwa mereka dulu pernah dididik oleh guru honorer," ungkap perwakilan guru honorer saat berorasi.
BACA JUGA: Soal Desakan Honorer, Bupati Sukabumi : Aturannya Sudah Jelas!
Sayangnya, aspirasi massa yang ingin didengar oleh Bupati Sukabumi juga tak terlaksana. Bupati Marwan Hamami tak menemui massa guru honorer. Sebagai gantinya, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sukabumi, Iyos Somantri yang berhadapan dengan para guru honorer.
Pantauan di lapangan, dialog antara perwakilan guru honorer dengan Sekda Kabupaten Sukabumi, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Sukabumi Maman Abdurahman, serta pejabat lainnya masih berlangsung di salah satu ruangan kantor Dinsos. Massa melanjutkan aksi unjuk rasa seraya menunggu hasil dialog.
Terpisah, sejumlah guru honorer dari beberapa kecamatan di wilayah selatan Kabupaten Sukabumi menggelar Istighosah. Mereka berasal dari Kecamatan Jampangkulon, Waluran, Tegalbuleud, Surade, Ciracap, Cimanggu dan Kalibunder.
Penyerahan santunan kepada anak yatim di sela istighosah guru honorer di Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi. (Foto: Ragil Gilang).
Dalam kesempatan tersebut, para guru honorer melakukan doa bersama dan Salat Dhuha. Ketua Forum Honorer Pendidik dan Tenaga Kependidikan (FHPTK) Kecamatan Ciemas, Derry Muziantara, mengatakan kegiatan itu adalah repon terhadap kebijakan pemerintah terkait rekrutmen CPNS tahun 2018.
"Hari ini kami melakukan doa bersama juga ada santunan anak yatim, berharap pemerintah bisa memberikan solusi terbaik bagi kami," ujar Derry kepada sukabumiupdate.com, di halaman kantor Koordinator Pelayanan Pendidikan Kecamatan (Koryandikcam) Ciemas.
"Sesuai dengan kesepakatan kami mogok mengejar sampai hari ini, dan untuk kelanjutannya menunggu keputusan musyawarah sore nanti, "pungkasnya.
BACA JUGA: Soal Aksi Mogor Ngajar, Wabup Sukabumi Blak-blakan Soal Tenaga Honorer
Ketua Forum Guru Honorer Kecamatan Jampangkulon, Nurman Saleh menyatakan bahwa guru honorer yang ada di wilayah Kecamatan Jampangkulon, mulai besok akan kembali beraktivitas, Rabu 26 September besok. "Istighosah dilakukan selama dua hari, dari kemarin. Besok kami akan kembali mengajar," tutur Nurman.
"Kami sangat menunggu keputusan dari pemerintah daerah, agar ada kejelasan untuk mendukung kesejahteraan guru honorer, "pungkasnya