SUKABUMIUPDATE.com - DPRD Kabupaten Sukabumi meminta warga di daerah yang rawan terjadinya bencana pergerakan tanah untuk waspada. Mengingat hujan yang terus menerus mengguyur.
Dari awal hingga pertengahan Desember 2020 ini saja ada sejumlah titik lokasi pergerakan tanah yaitu Desa Cisitu dan Desa Cijangkar di Kecamatan Nyalindung, kemudian di Desa Neglasari, Kecamatan Cibadak. Lalu di Desa Bojong, Kecamatan Kalibunder.
BACA JUGA: DPRD ke Dinsos Kab Sukabumi: Korban Pergeseran Tanah Jadi Penerima Bantuan
Bencana pergerakan tanah menyebabkan bangunan hingga lahan pertanian rusak, seperti yang terjadi di Kecamatan Kalibunder. Pergerakan tanah awalnya terjadi di Kampung Cingenge, Desa Bojong dan kini meluas ke Kampung Gadog. Meluasnya pergerakan tanah itu diduga dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah tersebut sejak satu minggu lalu.
Anggota DPRD Agus Zen Nurahray telah mengunjungi lokasi pergerakan tanah tersebut. Menurut dia, lokasi bencana itu memang sangat membahayakan karena posisi lahan yang curam serta miring dan di daerah tersebut dari dulu memang rawan bencana pergeseran tanah.
BACA JUGA: Bencana Pergerakan Tanah, Tempat Pengungsian Jadi Catatan DPRD Sukabumi
Mewakili DPRD, Agus menghimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati karena musim hujan masih terjadi sehingga memungkinkan adanya pergeseran tanah susulan. "Saya juga minta kepada warga untuk membuat pos waspada di kampung tersebut bergiliran, jika terjadi sesuatu penjaga yang bertugas bisa langsung koordinasi baik dengan warga maupun dengan pihak desa atau kecamatan," terang Agus.
Ingat pesan ibu: Wajib 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun). Redaksi sukabumiupdate.com mengajak seluruh pembaca untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di setiap kegiatan.