SUKABUMIUPDATE.com - Anggota DPRD Agus Zen Nurahray telah mengunjungi lokasi pergerakan tanah di Kampung Cingenge, Desa Bojong, Kecamatan Kalibunder, Kabupaten Sukabumi. Agus mendatangi lokasi bencana tak lama setelah melaksanakan pencoblosan Pilkada.
Menurut anggota Komisi IV ini, lokasi bencana itu memang sangat membahayakan karena posisi lahan yang curam serta miring dan di daerah tersebut dari dulu memang rawan bencana pergeseran tanah. Bencana tersebut, kata Agus menyebabkan rumah dan lahan pertanian rusak.
BACA JUGA: Bencana Pergerakan Tanah, Tempat Pengungsian Jadi Catatan DPRD Sukabumi
"Pada waktu yang sama saya langsung menghubungi BPBD untuk minta solusi dan ditindaklanjuti. Alhamdulillah BPBD merespon dan sekarang statusnya masih dalam kajian BMKG, apakah lahan di Desa Bojong ini statusnya zona merah, kuning atau hijau ini masih dalam kajian. Mudah-mudahan statusnya hijau jadi masyarakat masih bisa berada di tempat meskipun tetap harus hati-hati," ujar Agus kepada sukabumiupdate.com, Jumat (18/12/2020).
Apabila BMKG memberi penilaian status lahan ini zona merah, Agus minta warga untuk segera mengungsi. "Alhamdulillah kepala desa juga turut hadir pada waktu itu. Jika memang status lahan di kampung Cingenge ini merah kantor desa siap dijadikan tempat pengungsian warga," jelasnya.
BACA JUGA: Pergerakan Tanah di Kalibunder Sukabumi Meluas, Dua Rumah Warga Kampung Gadog Rusak
Agus Zen Nurahray menyatakan kurang lebih 50 orang yang terdampak pergeseran tanah. Dia meminta kepada Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Sukabumi agar korban bencana segera dimasukan ke dalam data penerima bantuan masyarakat terkena bencana. "Data lagi dipersiapkan oleh [pemerintah] desa Insya Allah kalau sudah keluar Dinsos bisa menindaklanjuti," kata Agus.
Mewakili DPRD, Agus menghimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati karena musim hujan masih terjadi sehingga memungkinkan adanya pergeseran tanah susulan.
BACA JUGA: Pergeseran Tanah di Kalibunder Sukabumi, Rumah dan Sawah Rusak
"Saya juga minta kepada warga untuk membuat pos waspada di kampung tersebut bergiliran, jika terjadi sesuatu penjaga yang bertugas bisa langsung koordinasi baik dengan warga maupun dengan pihak desa atau kecamatan," terang Agus.
"Mudah-mudahan bencana ini segera berlalu agar masyarakat bisa tenang dan bisa menjalankan aktivisnya seperti biasa. Kita berdoa dan berikhtiar Insya Allah semuanya ada dalam lindungan Allah SWT," pungkas Agus.
Ingat pesan ibu: Wajib 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun). Redaksi sukabumiupdate.com mengajak seluruh pembaca untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di setiap kegiatan.