SUKABUMIUPDATE.com - Pemerintah Kabupaten Sukabumi bergerak cepat dalam penanganan ratusan santri yang terpapar Covid-19 di salah satu pondok pesantren di Kecamatan Cibadak. Satgas penanganan Covid-19 langsung mengambil langkah lewat rapat yang dipimpin Pjs Bupati Sukabumi Raden Gani Muhamad, Sabtu (7/11/2020).
Berdasarkan data yang dihimpun, terdapat 212 santri yang terkonfirmasi positif. Hal itu pun belum seluruhnya hasil tes usapnya diterima. Sebab, masih ada 85 hasil tes usap lagi yang diperiksa.
BACA JUGA: Ponpes di Cibadak Sukabumi Ditutup 14 Hari, 212 Santri Terpapar Corona
Raden Gani Muhamad mengatakan, rapat yang dilakukan ini sebagai bentuk keseriusan pemda dalam menyelesaikan tingginya angka positif Covid-19 di Ponpes tersebut. Sebab, pemda harus bergerak cepat dalam memutus mata rantai penyebaran. "Kita perlu bergerak cepat untuk mengambil langkah dalam memutus mata rantai penyebaran," ujarnya di Pendopo Sukabumi.
Langkah langkah antisipatif yang dilakukan pemda antara lain menutup aktifitas lembaga pendidikan yang bersangkutan. Selain itu, membantu posko yang melibatkan semua unsur.
BACA JUGA: Bertambah Lagi, Satgas Catat 212 Santri Ponpes di Cibadak Sukabumi Terpapar Corona
"Kita dirikan posko di sekitar lokasi. Dalam posko itu terdiri dari tenaga kesehatan, TNI, dan Polri. Termasuk Satgas Penanganan Covid-19 kecamatan dan Sukabumi. Posko itu untuk memantau selama upaya pemulihan dilakukan," ucapnya.
Selama masa karantina, ponpes tersebut akan ditutup 14 hari. Santri akan diisolasi di lokasi sekolah. Termasuk santri negatif akan dites usap ulang dan dikarantina juga.
"Khawatir menularkan kepada keluarga, makan yang negatif akan dites lagi dan dikarantina di sekolah. Supaya tidak meluas," ungkapnya.
Mengantisipasi di pesantren lainnya, Pemkab Sukabumi akan adakan rapat bersama Kementerian Agama. "Kita akan konsilidasi mengenai hal ini bersama Kemenag. Secepatnya akan dilaksanakan," pungkasnya.