SUKABUMIUPDATE.com - Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi, M Sodikin meminta semua pihak agar hati-hati dalam menyampaikan hal yang terkait Covid-19.
Pernyataan anggota DPRD ini menanggapi soal kejadian pasien meninggal dunia yang disebutkan positif Covid-19 oleh dokter di RS Bhakti Medicare Cicurug.
BACA JUGA: Dokter Beda Pendapat, Keluarga Tolak Pemakaman Protokol Covid-19 di Sukabumi
Pasien yang merupakan seorang laki-laki berusia 65 tahun asal Kampung Bojongpari RT 02/01, Desa Jayabakti, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi itu meninggal dunia pada Senin (31/9/2020). Sebelum meninggal dunia, pasien tersebut ditangani dua dokter.
Hanya saja, ada dua pendapat berbeda dari kedua dokter ini terkait penyebab kematian pasien, dokter yang pertama menangani menyatakan pasien meninggal karena penyakit paru-paru sedangkan dokter yang kedua menangani menyatakan meninggal akibat Covid-19.
BACA JUGA: Keluarga Tolak Pemakaman Protokol Covid-19, GTPP Sukabumi: Belum Swab Test
Warga yang merupakan kerabat dari pasien tersebut tidak menerima pernyataan bahwa penyebab meninggalnya akibat Covid-19. Hingga akhirnya warga menolak memakamkan jenazah dengan protokol Covid-19.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi, M Sodikin menilai permasalah ini harus dijadikan pembelajaran bagi semua pihak untuk lebih berhati-hati menyampaikan isu terkait Covid-19. Menurut dia, yang terpenting untuk tenaga medis harus berhati-hati dalam mendiagnosa pasien. Diagnosa itu, kata Sodikin harus disampaikan kepada masyarat berdasarkan fakta.
BACA JUGA: Meninggal Dunia, Petani di Bangbayang Sukabumi Dimakamkan dengan Protokol Covid-19
"Kejadian itu harus menjadi pelajaran berharga bagi kita. Mari kita semua lebih menjaga jangan sampai memunculkan kegaduhan baru ditengah situasi yang kurang kondusif karena musibah pandemi ini. Ditengah perjuangannya menangani pasien, tenaga medis pun harus tetap berhati-hati dalam memvonis, itu harus berbasis fakta. Begitu pula bagi kita masyarakat kehati-hatian diperlukan dalam rangka menjaga kesehatan dan keselamatan semua,” ujar Sodikin saat dihubungi sukabumiupdate.com, Selasa (1/9/2020).
Ia meminta Dinas Kesehatan ( Dinkes) Kabupaten Sukabumi turun ke lapangan menyikapi hal tersebut. Menurutnya hal ini harus segera diluruskan karena dapat menimbulkan kegaduhan di lingkungan masyarakat.
"Meminta agar dinas terkait dalam hal ini Dinas Kesehatan untuk menelusuri dan memastikan kejadian yang sebenarnya sehingga bisa dijadikan dasar kebijakan selanjutnya," tandasnya.