SUKABUMIUPDATE.com – Bupati Sukabumi Marwan Hamami akhirnya membeberkan alasan hadir di acara perpisahan SMK Nuurul Bayan di Kalapanunggal. Acara ini kemudian jadi sorotan publik karena video-videonya beredar di media sosial, dihadiri banyak massa sehingga sulit menerapkan protokol kesehatan, terutama pengaturan jarak dan masker.
Alasan ini disampaikan langsung kepada Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil diacara pertemuan dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 di Jembatan Gantung Situ Gunung, Jumat (24/7/2020). Sebelum membeberkan alasan tersebut, Marwan menjelaskan kondisi pendidikan di Kabupaten Sukabumi dimasa AKB (Adaptasi Kebiasaan Baru).
BACA JUGA: Kerumunan di Acara SMK Nuurul Bayan Sukabumi, Kepsek: Dihadiri Ketua Gugus Tugas Covid-19
Sejumlah pesantren dan sekolah sekolah di wilayah terpencil yang susah sinyal handphone dan tidak ada kasus covid-19 ungkap Marwan sudah diizinkan GTPP memulai belajar tatap muka dengan persyaratan protokol kesehatan.
“Selain pesantren yang menerapkan isolasi ketat pada santri, beberapa sekolah terutama di wilayah Selatan, yang dampak covid-19 jauh atau juga jauh dari kontaminasi warga luar. SD SMP nya sudah tidak daring, karena lokasinya blankspot semua. Kita persilahkan tatap muka dalam seminggu hanya tiga hari,” jelas Marwan.
BACA JUGA: MPLS Dilarang Syukuran SMK Diizinkan, MKKS Palabuhanratu Sukabumi Kritik Gugus Tugas
Bupati Sukabumi kemudian meminta petunjuk kepada Gubernur Ridwal kamil soal acara hajatan atau yang mengundang massa banyak dimasa AKB. Disini Marwan juga menegaskan alasannya hadir di acara perpisahan (wisuda) siswa-siswi SMK Nuruul Bayan pada hari Sabtu tanggal 18 Juli 2020 lalu, yang kemudian viral karena banyaknya massa yang berkerumun.
“Saya ditanya oleh warga kenapa mengizinkan wisuda sekolah tapi kenapa hajatan tidak. Untuk acara perpisahan kenaikan kelas wisuda itu sekolah sengaja kita dorong sambil kita melakukan sosialisasi mengenai dampak covid. Kitameminta kepada mereka, orang tua dan anak-anak ini untuk jadi volunteer membantu pemerintah menangani covid. Itu syaratnya, dan Alhamdulilah tidak berjalan secara baik,” pungkas Marwan.
BACA JUGA: GTPP Covid-19 Sukabumi Sudah Ingatkan Protokol Kesehatan Pada SMK Nuurul Bayan
Seperti diberitakan sebelumnya, kehadiran bupati sekaligus Ketua GTPP Covid-19 di acara wisuda (perpisahan) siswa SMK di Kalapangunggal mengundang sorota banyak pihak. Yang protes tidak hanya warga, Kepala Sekolah yang tergabung dalam MKKS Palabuhanratu mempertanyakan sikap pemerintah daerah yang dinilai tidak konsisten, karena melarang acara MPLS tapi mengizinkan acara perpisahan siswa.
Pihak SMK Nuruul Bayan Kalapanunggal membantah jika acara tersebut tidak menerapkan protokol kesehatan, karena mereka sudah berkordinasi dengan gugus tugas semua tingkatan.
"Acara itu dihadiri langsung oleh Ketua Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Sukabumi, sekaligus Bupati Sukabumi Marwan Hamami. Di acara itu beliau memberikan penjelasan tentang kondisi penyebaran Covid-19 di Kabupaten Sukabumi termasuk bahayanya," ujarnya kepada sukabumiupdate.com, Senin (20/7/2020).