Sebelum Kembali ke Sekolah, Apakah Seluruh Guru di Kota Sukabumi di Test Covid-19?

Rabu 01 Juli 2020, 05:29 WIB

SUKABUMIUPDATE.com – Kota Sukabumi tengah mematangkan skrenario kembali ke sekolah untuk siswa setelah dinyatakan masuk zona hijau dalam level kewaspadaan covid-19. Dari sejumlah point skenario yang sementara disusun, tidak secara tegas mencantumkan rapid atau PCR test bagi guru dan siswa sebelum di kembali belajar secara tatap muka di ruang kelas (sekolah).

Sebagai rangkaian metode utama upaya pendeteksian kasus covid-19, yaitu tracing, tracking dan testing, uji lap (rapid atau PCR) untuk guru dan siswa sebelum kembali ke sekolah merupakan hal yang penting. Apalagi pemerintah, baik pusat, provinsi Jawa Barat hingga Kota Sukabumi tidak ingin sekolah menjadi klaster baru penyebaran virus corona, saat "gembok" sekolah kembali dibuka untuk kegiatan belajar tatap muka.

Untuk memastikan hal tersebut, redaksi sukabumiupdate.com bertanya kepada gugus tugas percepatan penanganan covid-19 Kota Sukabumi. Melalui pesan singkat, Wahyu Hendriana juru bicara media center pusat informasi dan kordinasi gugus tugas memastikan jika rapid atau PCR test untuk guru dan siswa belum masuk agenda kerja dalam rangka AKB.

BACA JUGA: Pakai Sistem Shift, Kota Sukabumi Rencanakan Sekolah Tatap Muka Tiga Hari Sepekan

“Bisa saja dimasukan, tapi hingga saat ini belum ada agenda aksi rapid atau uji PCR untuk kalangan guru dan siswa di Kota Sukabumi,” jelas Wahyu, Selasa malam (30/6/2020).

Uji PCR massal yang beberapa pekan digelar di Kota Sukabumi menurut Wahyu tidak diperuntukan bagi kalangan guru dan pendidik. Dalam level kerawanan covid-19 guru dan pendidikan menurut Wahyu masuk kelompok masyarakat kategori C.

Sedangkan 1350 uji PCR massal yang baru selesai digelar di Kota Sukabumi menyasar masyarakat paling rawan di kategori A dan B. Uji PCR massal ini adalah program gugus tugas provinsi, untuk mengendalikan laju pertumbuhan kasus covid-19 di seluruh kota dan kabupaten di Jawa Barat.

“Gugus tugas daerah seperti Kota Sukabumi tidak menanggarkan uji PCR. Selama ini uji PCR dicover oleh gugus tugas provinsi Jawa Barat termasuk program test PCR massal,” sambung Wahyu.

Biaya uji lab sampel cairan hidung dan tenggorokan dengan metode PCR menurut Wahyu cukup mahal. Rp 1,2 hingga Rp 1,5 juta untuk satu sampel swab uji pcr, “Ini estimasi biaya uji PCR mandiri saat ini,” sambungnya.

BACA JUGA: Mulai 13 Juli, Ini Dua Skenario Kembali ke Sekolah di Kota Sukabumi

Namun ungkap Wahyu, jika rapid test untuk kalangan guru di Kota Sukabumi masih bisa dimungkinkan, karena biayanya hanya Rp 200 hingga 300 ripu per orang. “Menunggu keputusan gugus tugas saja, jika memang harus rapid test seluruh guru di Kota Sukabumi sebelum kembali belajar di sekolah."

“Kalau tidak salah, nanti dikonfirmasi lagi aja ke dinas pendidikan. Jumlah guru SD dan SMP di Kota Sukabumi untuk mencapai 1200 orang, negeri dan swasta,” pungkasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Pemkot Sukabumi akan mengembalikan para siswa untuk belajar di Sekolah mulai tahun ajaran baru, 13 Juli 2020 mendatang. Syarat utamanya jika Kota Sukabumi tetap bisa mempertahankan level kewaspadaan dilevel hijau (1-rendah).

Pemkot menyusun sejumlah skenario, tentunya berdasarkan protokol yang sudah disusun Provinsi Jawa Barat, Kementrian Pendidikan dan Kementrian Kesehatan. Sektor pendidikan di Kota Sukabumi sudah dapat dibuka secara bertahap melalui dua fase, yakni fase transisi dan fase kenormalan baru.

BACA JUGA: AKB di Sukabumi, Kota Masuk Zona Hijau Kabupaten Jadi Biru, Ini Perbedaannya

Rekomendasi skenario pembukaan sekolah secara bertahap, yakni dalam masa transisi, kondisi kelas maksimal diisi 15 siswa per kelas dengan wajib physical distancing 1,5 meter. Kemudian, wajib menggunakan masker di seluruh lingkungan satuan pendidikan.

Batas usia guru yang bisa mengajar tatap muka di bawah 45 tahun, dimana kondisi medis seluruh warga sekolah, baik diri sendiri dan orang serumah tidak bergejala dan tidak rentan. Selanjutnya, kantin tidak boleh beroperasi.

Kegiatan olahraga dan ekstrakurikuler tidak ada. Tidak diperbolehkan adanya kegiatan di sekolah selain KBM di kelas masing-masing, contohnya: orang tua menunggui siswa di sekolah, istirahat di luar kelas, pertemuan orang tua murid, pengenalan lingkungan sekolah, dan lain sebagainya.

Sekolah dapat melanjutkan pembukaan ke masa new normal jika dalam dua bulan pertama tidak ada peningkatan kasus bermakna. Ketika pendidikan sudah dapat dilakukan secara tatap muka, tetap wajib gunakan 2 fase tersebut.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Sehat28 Maret 2024, 14:51 WIB

Kolang-kaling Bisa Bikin Awet Muda? Ini 7 Manfaat Caruluk untuk Kesehatan!

Kolang Kaling atau buah Atap, juga disebut Caruluk oleh orang Sunda Sukabumi. Caruluk seringkali memang dijadikan penganan manis, terutama saat bulan puasa. Padahal, Kolang Kaling penuh manfaat jika dikonsumsi sehari-hari hingga mencegah penuaan dini.
Manfaat buah Kolang Kaling untuk kesehatan tubuh. Sumber foto : YouTube / Galeri Rasa Channel
Life28 Maret 2024, 14:34 WIB

5 Alasan Posisi Tidur Telentang Bikin Awet Muda Menurut Kesehatan

Posisi tidur dengan gaya telentang bisa membuat awet muda pada wajah. Maka dari itu, yuk coba membiasakan diri tidur dengan posisi telentang.
Ilustrasi. Posisi tidur telentang bikin awet muda. Sumber foto : Pexels/cottonbro studio
Sehat28 Maret 2024, 14:30 WIB

Baik Untuk Penderita Hipertensi, 7 Air Rebusan Ini Bisa Bantu Turunkan Tekanan Darah

Berikut ini berbagai air rebusan yang dinilai bisa membantu menurunkan tekanan darah sehingga baik untuk penderita hipertensi
Ilustrasi - Baik Untuk Penderita Hipertensi, 7 Air Rebusan Ini Bisa Bantu  Turunkan Tekanan Darah (Sumber : Freepik/azerbaijan_stockers)
Food & Travel28 Maret 2024, 14:23 WIB

Manis dan Segar Banget! Intip Resep Es Kolang Kaling Cocopandan Untuk Takjil Puasa Ini

Kolang Kaling merupakan salah satu buah yang sering jadi olahan takjil puasa. Contohnya seperti resep Es Kolang Kaling Cocopandan ini.
Resep minuman manis dan segar, Es Kolang Kaling Cocopandan | Foto :  YouTube / Frisian Flag Indonesia
Sukabumi28 Maret 2024, 14:12 WIB

Paripurna DPRD: Bahas LKPJ Bupati Sukabumi 2023 dan Rencana Pembangunan Daerah

LKPJ yang disampaikan merupakan laporan penyelenggaraan urusan pemerintahan.
Bupati Sukabumi Marwan Hamami menyampaikan LKPJ tahun anggaran 2023 pada Rapat Paripurna DPRD di Ruang Rapat Paripurna DPRD, Palabuhanratu, Kamis (28/3/2024). | Foto: Dokpim Kabupaten Sukabumi
Sehat28 Maret 2024, 14:00 WIB

Mengenail Gamaphobia: Ketakutan untuk Menikah dan Berkomitmen dengan Seseorang

Gamaphobia, juga dikenal sebagai gamophobia atau penophobia, merujuk pada ketakutan yang berlebihan atau fobia terhadap pernikahan.
Ilustrasi - Gamaphobia, juga dikenal sebagai gamophobia atau penophobia, merujuk pada ketakutan yang berlebihan atau fobia terhadap pernikahan. (Sumber : Pixabay.com/@trx555)
Jawa Barat28 Maret 2024, 13:43 WIB

Termasuk Sukabumi! 31 Titik Rawan Bencana di Jabar, Pemudik Wajib Waspada

Bencana banjir hingga longsor harus diwaspadai oleh pemudik.
(Foto Ilustrasi) Polisi telah melakukan persiapan pengamanan dan pemetaan titik di jalur mudik Jawa Barat yang rawan. | Foto: Istimewa
Food & Travel28 Maret 2024, 13:30 WIB

Obyek Wisata Tertua di Kuningan Punya Koleksi Ikan Keramat dan Sumur Kejayaan

Objek wisata Cibulan menjadi salah satu destinasi wisata unik dan menjadi tempat wisata tertua yang ada di Kuningan
Objek wisata Cibulan menjadi salah satu destinasi wisata unik dan menjadi tempat wisata tertua yang ada di Kuningan (Sumber : Istimewa)
Sukabumi28 Maret 2024, 13:23 WIB

Catat, Ini Jam Layanan Perpustakaan Diarpus Kabupaten Sukabumi Selama Ramadan

Berikut jam layanan Perpustakaan Diarpus Kabupaten Sukabumi selama Ramadan 1445 H.
Perpustakaan Diarpus Kabupaten Sukabumi. (Sumber : IG Diarpus Kabupaten Sukabumi)
Keuangan28 Maret 2024, 13:15 WIB

Biar Makin Hemat, Simak 6 Cara Cerdas Mengatur Keuangan Ala Mahasiswa

Mengatur Keuangan Mahasiswa adalah Kunci Menuju Kehidupan yang Mandiri dan Bebas Stres
Ilustrasi - Mengelola keuangan dengan baik sebagai mahasiswa merupakan kunci untuk mencapai kemandirian finansial dan terhindar dari stres. (Sumber : Pixabay.com/@30726203).