Kepincut Golden Melon di Sukajaya, Bupati Sukabumi: Ini Contoh Bagi Desa Lain

Selasa 21 Januari 2020, 23:30 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Bupati Sukabumi, Marwan Hamami menilai ada banyak potensi yang bisa dikembangkan dari desa. Bahkan kini, kata Marwan, beberapa desa sudah menerapkan pola bottom up, yakni desa yang mau berinovasi terlebih dahulu kemudian dibantu pengembangannya oleh pemerintah.

BACA JUGA: Dubes Tiongkok Berikan Dua Mobil ke Desa Sukajaya Sukabumi

Hal itu disampaikan Marwan saat mendampingi kunjungan kerja Menteri, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Duta Besar Tiongkok, Xiao Qian ke Desa Sukajaya, Kecamatan Sukabumi, Selasa (21/1/2020).

"Kunjungan Menteri PDTT dan Duta Besar Tiongkok tersebut memberikan banyak peluang untuk pengembangan potensi yang ada di Kabupaten Sukabumi, diantaranya sektor pertanian yang saat ini terus didorong menjadi sektor unggulan," ujar Marwan.

"Desa Sukajaya harus menjadi contoh bagi desa lain. Kepala desa harus memiliki ide, gagasan, kreatifitas serta mampu memotivasi warganya untuk pengembangan wilayah secara buttom up, setelah itu Pemda kemudian mengarahkannya," terangnya.

BACA JUGA: Kunjungan ke Desa Sukajaya Sukabumi, Menteri PDTT: Kasih Pelajaran Bahasa Mandarin

Setelah sebelumnya dikenal dengan komoditas buah nanas, kini Desa Sukajaya juga mengembangkan buah melon. Kepala Desa Sukajaya, Deden Gunaegi menjelaskan, hasil uji coba melon yang ditanam di atas lahan seluas satu hektare menghasilkan 36 ton melon per musim. Satu musim panennya selama tiga bulan.

"Dua varietas unggulan buah melon yang dimiliki Desa Sukajaya, yaitu golden melon yang memiliki warna kulit kuning dan karibia melon yang memiliki serat dan berwarna hijau," kata Deden.

BACA JUGA: Pemkab Dorong Karang Taruna Bantu Desa Bangun Sukabumi

Deden menambahkan, untuk pemasaran dirinya mengaku tidak merasa kesulitan. Pasalnya, selama empat tahun terakhir ini dirinya bersama masyarakat dan BUMDes terus berupaya mengembangkan buah melon tersebut. Ia berharap melon ini akan menjadi buah ikonik Desa Sukajaya.

"Untuk pemasaran sendiri sudah masuk ke supermarket dan ke hotel-hotel berbintang, termasuk pasar induk se-Indonesia dan kami sudah siap ekspor. Ke depan kami ingin menjadi desa eduwisata. Bukan hanya melon, namun bahan dasar makanan dari buah melon akan kita kembangkan. Nantinya masyarakat yang ingin belajar budidaya dan menikmati buah melon serta olahan berbahan dasar buah melon bisa datang ke desa kami," jelasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Sukabumi23 Februari 2025, 06:21 WIB

Kabar Duka, Ketua DPC PPP Kabupaten Sukabumi Dedi Damhudi Meninggal Dunia

Dedi Damhudi, Ketua DPC PPP Kabupaten Sukabumi meninggal dunia di salah satu rumah sakit di Bandung.
Ketua DPC PPP Kabupaten Sukabumi Dedi Damhudi meninggal dunia. (Sumber Foto: Istimewa)
Science23 Februari 2025, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 23 Februari 2025, Potensi Turun Hujan di Siang Hari

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca berawan hingga hujan pada 23 Februari 2025.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca berawan hingga hujan pada 23 Februari 2025. (Sumber : Pixabay.com/@holgerheinze0)
Kecantikan22 Februari 2025, 22:34 WIB

5 Cara Ampuh Memperbaiki Kulit Berminyak yang Dehidrasi, Bisa di Coba di Rumah

Kulit berminyak yang mengalami dehidrasi mungkin disebabkan oleh kurangnya asupan air atau penggunaan produk perawatan kulit yang tidak tepat.
Ilustrasi cara memperbaiki kulit berminyak yang dehidrasi (Sumber: Freepik/@stockking)
Sukabumi22 Februari 2025, 22:32 WIB

Setelah Autopsi, Samson Sang Preman Simpenan Sukabumi Dimakamkan di TPU Pasir Pogor

Kematian Samson masih menyisakan tanda tanya besar bagi keluarga.
Jenazah Suherlan alias Samson (33 tahun) saat akan dimakamkan di TPU Pasir Pogor, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Ilyas Supendi
Kecantikan22 Februari 2025, 22:25 WIB

Kulit Berminyak dan Dehidrasi: Ini 5 Penyebab dan Cara Mengatasinya

Dengan perawatan yang tepat, kulit berminyak yang dehidrasi dapat dikembalikan keseimbangannya. Ingat, hidrasi adalah kunci untuk kulit yang sehat dan bercahaya.
Ilustrasi kulit berminyak dan dehidrasi (Sumber:  Freepik/@KamranAydinov)
Nasional22 Februari 2025, 21:54 WIB

Diduga Dipecat Jadi Guru Pasca Kritik Polisi, Mendikdasmen Diminta Segera Bela Citra Sukatani

Guru merupakan warga negara yang dijamin hak-haknya.
Personel band punk Sukatani. | Foto: X/barengwarga
Life22 Februari 2025, 21:30 WIB

10 Cara Efektif Menghilangkan Noda Pewarna Rambut yang Menempel di Kulit

Mewarnai rambut tidak diragukan lagi merupakan salah satu cara termudah untuk mengubah penampilan. Namun, terkadang, betapapun kerasnya upaya untuk mencegahnya, warna rambut ini dapat meninggalkan bekas pada kulit.
Ilustrasi seorang wanita menggunakan pewarna rambut (Sumber: Freepik/@user18526052)
Sukabumi22 Februari 2025, 21:13 WIB

Tulang Tengkorak Terpotong, 4 Luka pada Wajah Warga Sukabumi yang Tewas di Tangan Adiknya

Tim dokter tidak melakukan tindakan autopsi terhadap jenazah Hendra.
Ketua tim dokter forensik RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi dr Nurul Aida Fathya saat dimintai keterangan oleh wartawan soal kematian Hendra (55 tahun) pada Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Asep Awaludin
Sehat22 Februari 2025, 21:00 WIB

Panduan Lengkap Mengatasi Sakit Punggung: Penyebab, Cara Mengobati, dan Pencegahannya

Dengan memahami penyebab, pengobatan, dan langkah pencegahan, Anda dapat mengelola sakit punggung secara efektif dan mencegahnya mengganggu aktivitas harian.
Ilustrasi seseorang mengalami sakit punggung (Sumber: Freepik/@stefamerpik)
Sehat22 Februari 2025, 20:30 WIB

Panduan Aman Puasa Intermiten untuk Ibu Menyusui: 8 Tips dan Hal yang Perlu Diperhatikan

Puasa intermiten dapat memberikan manfaat bagi ibu menyusui jika dilakukan dengan benar dan hati-hati. Namun, keamanan dan efektivitasnya bergantung pada kebutuhan tubuh masing-masing ibu dan respons bayi.
Ilustrasi panduan aman puasa intermiten untuk ibu menyusui (Sumber: Freepik/@freepik)