SUKABUMIUPDATE.com - Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok untuk Indonesia, Xiao Qian memberikan dua unit mobil kepada Desa Sukajaya. Hal itu disampaikan dalam kunjungannya ke Desa Sukajaya, Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, Selasa (21/1/2020). Xiao Qian menyampaikan sambutan menggunakan bahasa Tiongkok didampingi penerjemah.
Xiao Qian menyebut, dua mobil tersebut adalah mobil merk Tiongkok yang dibuat di Indonesia, tepatnya di Banten. Pemberian mobil tersebut merupakan Rencana Kerja Tindak Lanjut (RKTL) hasil kunjungan dan studi banding Kepala Desa Sukajaya, Deden Gunaefi ke Tiongkok, Maret 2019 lalu. Xiao Qian ingin melihat bagaimana perkembangan hasil studi Desa Sukajaya dari Tiongkok.
"Kami akan secara aktif mendorong Desa Sukajaya. Dan kami akan mendorong investor melakukan investasi di Desa Sukajaya," ucap Xiao Qian dalam bahasa Tiongkok melalui penerjemahnya.
BACA JUGA: Kunjungan ke Desa Sukajaya Sukabumi, Menteri PDTT: Kasih Pelajaran Bahasa Mandarin
Pada kesempatan itu pula, Deden Gunaefi menjabarkan hasil kunjungannya ke Tiongkok selama 15 hari. Dalam sambutannya, Deden sempat menyinggung soal pertanian di Tiongkok yang sudah menggunakan teknologi modern dan bisa diterapkan di Desa Sukajaya.
Jantung pendistribusian produk-produk khas Desa Sukajaya tidak terlepas dari peranan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Terus Jaya Sehati Desa Sukajaya. Ketua BUMDes, Ati Nurhayati menjelaskan, ada beberapa produk dan komoditas yang dimiliki Desa Sukajaya. Diantaranya tanaman hias suji, komoditas melon dan nanas, serta anyaman bambu.
Tanaman hias suji Desa Sukajaya Sukabumi yang sudah diekspor ke berbagai negara seperti Kanada, Tiongkok dan Jepang. | Sumber Foto: Herlan Heryadie
"Salah satu yang dipelajari dari Tiongkok adalah bagaimana membudidayakan komoditas melon menggunakan teknologi pengairan atau irigasi yang diterapkan di Desa Sukajaya. Kemudian ada suji. Di Tiongkok disebut tanaman abadi. Di kita memang dianggap biasa, tapi di luar negeri itu bernilai tinggi. Sudah kita ekspor suji ke Kanada, Tiongkok dan Jepang. Ada sekitar 50 warga yang diberdayakan," ujar Ati.
BACA JUGA: Menteri Rini Resmikan BUMN-Shop dan Perta Shop di Desa Sukajaya Sukabumi
Selain melon dan suji, Desa Sukajaya juga terkenal dengan komoditas nanas. Lalu, satu usaha yang kini sedang dikembangkan oleh BUMDes adalah anyaman bambu. Desa Sukajaya kini tengah mengolah anyaman bambu untuk berbagai keperluan.
"Di Desa Sukajaya ini tidak ada ibu-ibu yang tidak bisa menganyam bambu. Potensi itu yang kita kembangkan. Anyaman bambu bisa dipakai untuk berbagai keperluan, termasuk di gerai minimarket BUMDes. Meminimalisir penggunaan kantong plastik, lebih ramah lingkungan," tandas Ati.