SUKABUMIUPDATE.com - Kepala Satuan Koordinator Cabang Barisan Ansor Serbaguna (Kasatkorcab Banser) Kabupaten Sukabumi, Abdul Latif menilai jargon Jabar Juara Lahir Batin yang selama ini digembar-gemborkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat baru sekedar wacana dan belum ada tindakan serius yang bisa dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat.
BACA JUGA: Diklatsar Banser Kabupaten Sukabumi Angkatan VII, 500 Orang Digembleng
"Apa kabarnya visi misi Jawa Barat di bawah kepeimpinan Gubernur Ridwan Kamil dan Wakil Gubernur Uu Ruzhanul Ulum? Jangan hanya wacana," kata Latif melalui keterangan tertulis yang diterima sukabumiupdate.com, Rabu (10/9/2019).
"Tentu ini sangat disayangkan. Kerja-kerja pemerintah yang mestinya melayani masyarakat, bukan hanya sekedar hadir di acara-acara seremonial untuk mendapatkan gemuruh tepuk tangan dan ratusan teriakan. Kami butuh kerja nyata, bukan hanya wacana," tegas Latif.
BACA JUGA: Banser Sigap Benahi Masjid di Palabuhanratu Sukabumi
Latif menjelaskan, dari salah satu misi prioritas Pemprov Jabar adalah adanya upaya menciptakan kualitas SDM yang bertaqwa dan berpancasila, dan melahirkan manusia yang berbudaya.
"Bagaimana mungkin misi yang sangat begitu baik bisa terwujud kalau hanya bermodalkan wacana tanpa adanya kerja nyata. Kita mesti berkata jujur apa adanya. Sebagaimana kita ketahui, provinsi kita adalah provinsi yang begitu luas, bukan hanya luas wilayahnya saja, tetapi juga memiliki kepadatan penduduk yang begitu luar biasa," kata Latif lagi.
BACA JUGA: Kapolres Sukabumi: Saya Dulu Banser
Latif menambahkan, Provinsi Jawa Barat juga dikenal dengan provinsi yang di dalamnya terdapat ratusan bahkan ribuan pondok pesantren. Yang jika ini tidak dikelola dengan baik oleh pemerintah, maka indeks ketimpangan akan marak terjadi dimana-mana.
"Sebagai tambahan, kami juga mendesak Pemprov Jabar untuk lebih tegas lagi menindak setiap oknum-oknum pejabat pemerintah yang terpapar paham-paham anti Pancasila dan NKRI. Jangan sampai kerja pemerintah hanya terfokus pada kegiatan-kegiatan sosialisasi tanpa ada tindakan serius dalam menangani isu-isu paham radikal yang ada di Jawa Barat," imbuhnya.
BACA JUGA: Seorang Anggota Banser Meninggal Saat Berjaga di Kantor GP Ansor
"Hal ini seharusnya menjadi realitas yang dapat membuka mata lahir dan batin Pemprov Jabar untuk lebih serius melayani masyarakat dengan kerja-kerja nyata. Masyarakat butuh sentuhan langsung dari pemerintah, bukan rentetan opsi-opsi yang dibebankan kembali kepada masyarakat. Harapan besar kami, jargon Jabar Juara Lahir Batin ini mampu menjadikan masyarakat Jawa Barat yang Gemah Ripah Repeh Rapih," pungkas Latif.