Status Unesco Global Geopark Terancam? Simak Pengakuan Komisi X DPR RI dan Sekda Iyos

Kamis 25 Juli 2019, 03:41 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Pemerintah Kabupaten Sukabumi hanya punya waktu satu tahun untuk menyelesaikan 13 rekomendasi dari Unesco terkait status Geopark Global Ciletuh Palabuhanratu. Unesco akan melakukan revalidasi status Ciletuh Palabuhanratu UNESCO Global Geopark (CPUGGp), dicabut atau dipertahankan?

Rabu kemarin 24 Juli 2019, Sekretaris Daerah Iyos Somantri memimpin langsung rapat evauasi terkait 13 rekomendasi Unesco ini di pendopo Sukabumi. "”Kita evaluasi perkembangan 13 rekomendasi yang disarankan oleh UNESCO mengenai persiapan revalidasi Geopark Ciletuh Palabuhanratu yang akan dilaksanakan tahun 2021" ungkap Iyos.

BACA JUGA: Penambangan dan Sampah Merusak Geopark Nasional Ciletuh

Sekda menambahkan, ada waktu satu tahun untuk menyempurnakan kekurangan kekurangan atas hal yang direkomendasikan" Insya Allah kita sepakat dengan instansi terkait untuk menuntaskan permasalahan- permasalahan yang sarankan oleh Unesco"

Menurut Iyos akan dilaksanakan rapat lanjutan untuk meningkatkan sinergisitas antara perangkat daerah dengan konsultan terkait revisi masterplan termasuk provinsi dan pemerintah pusat, bersinergi membangun kawasan geopark yang telah disepakati bersama.

Disempat terpisah, anggota Komisi X DPR RI yang membawahi bidang pariwisata dan Pendidikan, Reni Marlinawati ikut berkomentar terkait belum terselesaikan 13 rekomendasi Unesco sebagai syarat keberlanjutan status Geopark Ciletuh Palabuhanratu sebagai aset dunia. “Selain pusat kajian dan ilmu pengetahuan, geopark dunia ini harus memberikan dampak ekonomi dan sosial kepada masyarakat. Ini menjadi inti dari status Unesco tersebut.”

BACA JUGA: Batu Punggung Naga, Spot Favorit di GCP Ciemas Sukabumi

Kepada wartawan usai menjadi pemateri dalam bimbingan teknis kepariwisataan di Palabuhanratu kemarin, Reni mengakui jika selama ini pemerintah seluruh tingkatan termasuk legislatif sudah melakukan banyak hal untuk mempertahankan status geopark global. “Bukan agul (bangga) ku payung butut (jelek), tapi sudah berapa banyak pelatihan dalam rangka peningkatan sdm dilakukan termasuk pembangunan fisik dan infraturktur terkait geopark. Perlu dievaluasi dan dikejar kekurangannya,”

Menurut Reni tergantung sejuah mana antusias masyarakat dan kemampuan pemda memfasilitasi, sosialisasi dan memberdayakan masyarakat agar sektor ini bisa bergerak dan memberikan dampak ekonomi yang lebih luas kepada masyarakat. “Saya yakin masih bisa dikejar, kuncinya perlu soliditas dan sinergitas seluruh elemen.”

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Sukabumi04 Mei 2024, 23:13 WIB

Mau Diperbaiki? Jembatan Reyot Penghubung Waluran-Surade Sukabumi Ditinjau Staf Kemenlu

Jembatan gantung yang berada di aliran Sungai Cikarang, Kampung Cukangbayur, Desa Caringinnunggal, Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi, kondisinya sudah lapuk.
Pemdes Caringinnunggal Kecamatan Waluran. Staf Kemenlu, Relawan dan Pemdes saat meninjau Jembatan Gantung Sungai Cikarang | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi04 Mei 2024, 22:54 WIB

58 Persen Masyarakat Kabupaten Sukabumi Kurang Puas Atas Kinerja Marwan-Iyos

Lembaga Kajian dan Penelitian Skala Institute, merilis hasil survei terkait tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Pemerintah Kabupaten Sukabumi dibawah kepemimpinan Bupati Marwan Hamami dan Wakil Bupati Iyos Somantri.
Gedung Pendopo Kabupaten Sukabumi | Foto : Ist
Sukabumi04 Mei 2024, 21:49 WIB

Niat Cari Kerja: Pelaku Tolak Sodomi hingga Duel Sebelum Bunuh Pria di Citepus Sukabumi

Kasat Reskrim Polres Sukabumi, AKP Ali Jupri, mengatakan bahwa pelaku berinisial A (20 tahun) awalnya mendatangi Ceceu ini dengan niat mencari kerja, sebelum akhirnya membunuh korban
Pelaku pembunuhan setelah ditangkap di Mapolsek Parungkuda Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Sukabumi04 Mei 2024, 21:09 WIB

Pemkab Sukabumi Akan Relokasi Rumah yang Terdampak Longsor di Cibadak

Pemerintah Kabupaten Sukabumi berencana merelokasi warga terdampak longsor di Kampung Cibatu Hilir RT 01/RW 11, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, yang berdampak pada belasan rumah.
Foto udara lokasi longsor di Kampung Cibatu Hilir RT 01/11, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Instagram/@kiekiesukabumi
Sehat04 Mei 2024, 21:00 WIB

8 Cara Sehat Menyembuhkan Asam Urat Agar Tidak Kambuh di Malam Hari

Berikut Sederet Cara Sehat Menyembuhkan Asam Urat Agar Tidak Kambuh di Malam Hari yang Bisa Dilakukan.
Ilustrasi - Pijat Ringan untuk Meringankan Penyakit Asam Urat (Sumber : Freepik/freepik)
Sukabumi Memilih04 Mei 2024, 20:46 WIB

Survei Terbaru Elektabilitas 17 Calon Bupati Sukabumi: Tidak Ada Sosok yang Kuat

asil survei dirilis oleh Lembaga Kajian dan Penelitian Skala Institute bekerjasama dengan Litbang Sukabumiupdate.com.
Ilustrasi pasangan calon bupati/wakil bupati Sukabumi dari jalur perseorangan atau independen | Foto : Sukabumi Update
Life04 Mei 2024, 20:00 WIB

6 Dampak Buruk Terlalu Memanjakan Anak yang Wajib Diketahui Orang Tua

Terlalu memanjakan anak rupanya memiliki dampak buruk bagi perkembangan anak jika sudah tumbuh dewasa. Ini yang perlu diperhatikan para orang tua.
Ilustrasi. Dampak buruk terlalu memanjakan anak. Sumber foto : Pexels/ Pavel Danilyuk
Sukabumi04 Mei 2024, 19:40 WIB

Sukabumi Dinilai Stagnan, Koalisi 5 Partai Cenderung Usung Figur Alternatif di Pilkada

ima partai politik yaitu, PKB, PKS, Demokrat, PAN dan PDIP secara resmi berkoalisi di Pikada Kabupaten Sukabumi 2024. Deklarasi koalisi digelar di salah satu kafe di Jalan Cemerlang, Kota Sukabumi, Sabtu, (4/5/2024).
Deklarasi koalisi 5 partai, PKB, Demokrat, PKS, PAN, PDIP | Foto : Asep Awaludin
Sehat04 Mei 2024, 19:00 WIB

5 Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Penderita Asam Urat

Penderita Asam Urat Sebaiknya Mengetahui Apa Saja Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Guna Mencegah Serangannya Kambuh.
Ilustrasi. Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Penderita Asam Urat (Sumber : Pexels/OzielGomez)
Sukabumi04 Mei 2024, 18:57 WIB

Di Kubur Berdampingan, Pasutri Tewas Tertabrak Kereta di Kebonpedes Sukabumi Dikenal Ramah

Dalam prosesi pemakaman, berlangsung haru serta diiringi isak tangis keluarga. Mengingat semasa hidup korban yang baik dan suka bersosialisasi dengan tetangga.
Suasana saat pemakaman jenazah suami istri korban tertabrak kereta di Kampung Gunung Kebonpedes Kabupaten Sukabumi | Foto : Asep Awaludin