SUKABUMIUPDATE.com - Sejumlah organisasi kemahasiswaan yang tergabung dalam Kelompok Cipayung Plus dan juga organisasi kemahasiswaan asal Sukabumi menggelar Diskusi Publik, Rabu (1/5/2019) di Cafe Zona Nyaman, Cibadak, Kabupaten Sukabumi.
Diskusi mengusung tema "Evaluasi Pasca Pilpres dan Proyeksi Pemilukada Kabupaten Sukabumi". Agenda diskusi tersebut diinisiasi oleh HMI Cabang Sukabumi.
BACA JUGA: Kota Sukabumi Berusia 105 Tahun, Apa Harapan Organisasi Mahasiswa?
Ketua Umum PB HIMASI, Eki Rukmasnyah mengatakan bahwa semua nama yang hari ini masuk bursa pencalonan merupakan orang yang mumpuni dan tidak memiliki jejak minor, termasuk dalam persoalan issu SARA. "Saya rasa masyarakat perlu istirahat sejenak, dan waktu yang pas untuk membahas Pilkada adalah setelah Ramadhan," ungkap Eki dalam diskusi.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum GMNI Cabang Sukabumi, Abdullah Masyhudi menegaskan bahwa siapapun yang nanti memimpin Kabupaten Sukabumi, maka ia harus mampu menjawab persoalan Kabupaten Sukabumi. "Dan tentunya juga harus berpihak pada kepentingan rakyat," tegasnya.
BACA JUGA: Beda Pendapat Pimpinan Organ Ekstra Mahasiswa Sukabumi Soal Debat Pilpres Jilid II
Kemudian, Ketua Umum HMI Cabang Sukabumi, Dede Irpan mengungkapkan bahwa mahasiswa jangan terkotakan pada arus dinamika politik yang kian memanas. "Mahasiswa harus mampu memberikan kontribusi pemikiran untuk kemaslahatan lokas maupun nasional," tutur Dede.
Selanjutnya Ketua Umum PC IMM Sukabumi, Rajib Rivaldi mengatakan bahwa masih banyak persoalan yang belum diselesaikan oleh Bupati saat ini, seperti pembangunan infrastruktur dan program lain yang tidak jelas arahnya kemana. "Kabupaten Sukabumi juga masih memiliki banyak permasalahan di bidang pertanian," tandas Rajib.
BACA JUGA: Debat Pilpres Jilid Satu Dimata Organ Ekstra Mahasiswa Sukabumi
Yang terakhir, Ketua Umum KAMMI Daerah Sukabumi, Oksa Bachtiar Camsyah menegaskan bahwa perlu adanya evaluasi tematik disetiap leading sektor di Kabupaten Sukabumi, sehingga masyarakat bisa mengetahui bagaimana peta analisis dari permasalahan yang ada di Kabupaten Sukabumi. "Barulah kita bisa mencari figur yang pas dan memiliki gagasan yang tepat dan realistis untuk penyelesaian permasalahan tersebut," ungkapnya.