SUKABUMIUPDATE.com - Bupati Sukabumi Marwan Hamami menghadiri Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Provinsi Jawa Barat tahun 2019 untuk Penyusunan RKPD Tahun 2020 di Bandung, Selasa (2/4/2019). Ada beberapa hal yang disampaikan dalam Musrenbang tersebut.
BACA JUGA: Pengembangan Geopark Ciletuh Palabuhanratu jadi Bahasan Musrembangdes di Surade
Antara lain penyampaian Dokumen Rancangan RKPD Provinsi Jawa Barat tahun 2020, Buku Informasi APBD tahun 2019, Daftar Usulan Kegiatan tahun 2020, Buku Rencana Pembangunan Ruang Kelas Baru Tahun 2018–2023, Peta Rencana Kegiatan tahun 2020, Rencana Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata di Jawa Barat, Strategi Pengembangan Wisata Bahari Sebagai Pengungkit Pembangunan Ekonomi dan Pokok-Pokok Arah Kebijakan Pembangunan Nasional Tahun 2020.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam sambutanya mengatakan, selain menyediakan sarana transportasi untuk masyarakat, Pemprov Jabar pun berupaya membangun sarana transportasi barang untuk menurunkan biaya distribusi logistik di Jabar dan menurunkan inflasi. Menurutnya, selama ini para pengusaha mengeluhkan mahalnya biaya distribusi logistik di Jabar, di sisi lain Jabar merupakan provinsi dengan aktivitas industri terbesar di Indonesia.
BACA JUGA: Wabup Sukabumi Siapkan Kolaborasi dengan Provinsi Jabar
"Asosiasi Logistik menyatakan biaya pengangkutan barang dari Cikarang ke Pelabuhan Tanjung Priok lebih mahal daripada biaya angkut dari Tanjung Priok ke Shanghai, karena macet dan sebagainya," ujar pria yang akrab disapa Kang Emil tersebut.
Emil menyebut, untuk memudahkan konektivitas dan distribusi barang ini, pihaknya bersama berbagai pihak tengah membangun fasilitas dari mulai jalan tol, pelabuhan, bandara, sampai tol air. Ia juga mengatakan bahwa pembangunan tol air di Cikarang Bekasi tengah berlangsung dan nantinya akan menjadi jalur kanal untuk angkutan barang dari kawasan industri, langsung ke Pelabuhan Tanjung Priok.
Fasilitas lainnya yang tengah dibangun, adalah Pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang yang akan menjadi pelabuhan barang untuk kawasan industri di Jabar yang sudah ada dan kawasan baru di Segitiga Rebana atau Cirebon-Majalengka-Subang.