Diskusi Lima Pilar Institute, Pemkot dan Pemkab Sukabumi Harus Terbuka Soal APBD

Rabu 23 Januari 2019, 23:19 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Diskusi mingguan pekan keenam Lima Pilar Institute mengangkat tema yang unik untuk dikaji, yakni tentang APBD dan penggunaanya yang akan dibuka kepada publik. Pengamat kebijakan publik, sekaligus penggagas diskusi mingguan ini, Asep Deni menjelaskan, latar belakang diangkatnya tema tersebut lantaran ia menilai bahwa APBD sudah dapat dilihat dan dibuka oleh publik.

"Baik anggarannya berapa, programnya seperti apa, pertanggung jawabannya seperti apa dan rincian lainnya seperti apa. Namun sayang kenyataanya APBD ini belum transparan," ungkap Asep Deni kepada sukabumiupdate.com, usai diskusi.

Di satu sisi, ia mengacu pada Undang-undang nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Menurutnya dalam Undang-undang tersebut ada keterkaitan dengan transparansi APBD.

"Atas landasan ini lah kita ingin mendorong pemerintah daerah untuk tranpsaran dalam APBD ini sehingga kita bisa melihat dan memantau kinerja para pemda tersebut bekerja seperti apa," jelasnya.

Lanjutnya, perihal upaya dan dorongan ini, membutuhkan kerja sama antara elemen baik masyarakat dan juga Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang ada di wilayah kota dan kabupaten Sukabumi. Asep Deni menyebutkan, Pemerintah Kota dan Kabupaten Sukabumi dapat mencontoh beberapa pemda di wilayah lain yang sudah berani melakukan gebrakan ini.

"Harus ada kemauan, keinginan, keberanian dan kerja sama di antara semua pihak. Kita bisa mencontoh Pemkab Batang yang sudah menggelar Festival Anggaran pada tahun 2016 silam. Dari festival tersebut kita bisa mewujudkan tata kelola APBD yang transparan, akuntabel, dan pro rakyat," imbuhnya.

Selanjutnya, ia berharap para pejabat publik tersebut mempunyai keinginan atau political will, baik dari anggota eksekutif dan juga anggota legislatif untuk melakukan transparansi APBD tersebut.

"Tidak usah ada kekhawatiran, ini sangat bagus untuk menunjukan pemerintah dapat bekerja dengan jujur, bersih dan amanah," tandasnya.

Dalam diskusi, Deklarator Gerakan Pengawal Pembangunan Pasar Pelita (GP4), Agus Subagja menuturkan, Aparatur Sipil Negara (ASN) digaji untuk melayani rakyat dan otomatis pula APBD ini untuk melayani rakyat.

BACA JUGA: Diskusi Lima Pilar, Hergun: Perbaiki Komunikasi Politik Dulu

"Belanja modal sendiri merupakan belanja yang bisa di akumulasi oleh aset produk kebijakan Pemda, itu sudah seharusnya terbuka," ujarnya.

Selain itu, aktivis sosial, Kristiawan Saputra menilai, fenomena APBD yang sekian banyak dikeluarkan tidak berbanding lurus dengan hasil kinerja maupun program yang dijalankan pemerintah, terutama untuk aspek sosial di masyarakat.

"Kurang adanya keterbukaan dalam angaran menjadi salah satu penyebab terjadinya ketimpangan sosial di masyarakat," paparnya.

Di samping itu, pakar analisis kebijakan anggaran, Kurnia Rahmandani menilai, struktur APBD hanya dinikmati sebagian kecil masyarakat karena belanja anggaran besarnya dinikmati oleh aparatur pemerintah. Ia mencontohkan, sejumlah kepala daerah tidak memiliki cukup banyak uang untuk mengikuti kontestasi pilkada dan butuh sponsor. Yang terjadi biasanya, untuk mengembalikan uang sponsor itu didapatkan dari beberapa sumber seperti APBD, bagi proyek, perizinan, pengadaan barang jasa dan praktek jual beli jabatan.

"Ini yang perlu di awasi. Untuk transparansi dalam perencanaan anggaran sesuai arahan KPK, salah satu contohnya perlu dipasang CCTV di ruang rapat. Kini kita bisa memanfaatkan teknologi informasi untuk mempermudah akses bagi masyarakat, terutama dalam setiap tahapan perencanaan. Contohnya dengan penerapan e-musrenbang," ujarnya.

BACA JUGA: Diskusi Lima Pilar Institut Sukabumi, Jangan Sampai Ada Penyimpangan APBD

Di tempat yang sama, Direktur Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) Sukabumi, Abubakar A Hasan memaparkan, fenomena ruang gelap APBD menggambarkan ketertutupan proses dari hulu ke hilir sampai terlahirnya APBD. Di dalam ruang gelap itu, kata Abubakar, rakyat dipaksa secara sistematis hanya untuk menjadi bagian dari penyumbang finansial demi memenuhi kebutuhan negara atau penyelenggaraan pemerintahan.

"Semua kekayaan yang dimiliki oleh negeri ini jika dilihat dari perspektif doktrin negara, maka kekayaan itu adalah milik bersama atau milik rakyat yang dikuasai oleh negara," jelasnya.

Ia menambahkan, penyelenggaraan APBD di seluruh Kabupaten dan Kota se-Jawa Barat, sejauh ini menjadi ruang gelap dan sunyi dari partisipasi masyarakat.

"Tertutupnya pembahsan anggaran, pelaksanaan anggaran dan minimnya kemauan pemda membuka laporan pertanggungjawaban APBD kepada masyarakat telah membangun sekat-sekat dan menciptakan kegelapan informasi," pungkasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Sukabumi22 November 2024, 20:58 WIB

Terpeleset dan Jatuh ke Sungai, Warga Cidolog Sukabumi Ditemukan Tewas

Susum (47 tahun) warga Kampung Rancapalet RT 15 RW 05 Desa Cipamingkis, Kecamatan Cidolog, Kabupaten Sukabumi, ditemukan dalam keadaan tewas usai terpeleset dan jatuh ke Sungai Cidolog, Jumat (22/11/2024).
Warga saat mengevakuasi Susum (47 tahun) yang ditemukan tewas usai terpeselet dan jatuh ke sungai Cidolog, Sukabumi | Foto : Istimewa
Sukabumi Memilih22 November 2024, 20:39 WIB

Puji Penampilan Asep Japar-Andreas Di Debat Terakhir: Ojang: Mumpuni Bervisi Jelas

Juru Kampanye Tim Pemenangan Pasangan nomor urut 2, Ojang Apandi, mengungkapkan rasa syukur atas kelancaran pelaksanaan debat yang diatur oleh KPU Kabupaten Sukabumi dan pihak terkait.
Asep Japar-Andreas: Kolaborasi Nyata untuk Sukabumi Maju dan Berkah! Dengan semangat kerja bersama, mereka hadir membawa komitmen nyata untuk pembangunan yang pro-rakyat. Siap mendukung? (Sumber : Youtube/@kpukab.sukabumi)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 20:03 WIB

Ketua KPU Sukabumi: Terima Kasih Polres Bandung

Debat Publik Pilkada Kabupaten Sukabumi antara paslon 01, Iyos Somantri - Zainul dan paslon 02 Asep Japar - Andreas digelar hari ini Jumat (22/11/2024), bertempat di Hotel Sutan Raja, Soreang, Kabupaten Bandung
Kasmin Belle, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sukabumi | Foto : Capture video Youtube
Jawa Barat22 November 2024, 19:14 WIB

Muhammad Jaenudin Sosialisasi Perda Perlindungan Anak di Kalaparea Sukabumi

Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Muhammad Jaenudin, menggelar sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 3 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan Anak.
Anggota DPRD Jabar, Muhammad Jaenudin, sosialisasikan Perda Penyelenggaraan Perlindungan Anak. di Kalaparea Sukabumi | Foto : Tim Asistensi M. Jaenudin
Bola22 November 2024, 19:00 WIB

Link Live Streaming Persib Bandung vs Borneo FC: Pangeran Biru Incar 3 Poin!

Persib Bandung vs Borneo FC akan disiarkan secara langsung melalui siaran televisi dan layanan live streaming.
Ilustrasi - Bagi kamu yang ingin menyaksikan pertandingan Liga 1 2023/2024 antara Persib Bandung vs Borneo FC berikut kami sediakan layanan live streamingnya. (Sumber : Instagram/@std.sijalakharupat/Ist)
Sukabumi22 November 2024, 18:44 WIB

Sungai Meluap, Banjir Langganan Terjang Cidolog Sukabumi

Hujan deras dengan intensitas tinggi pada Jumat sore (22/11/2024), memicu aliran Sungai Cidolog meluap, mengakibatkan jalan ruas Cidolog-Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, terendam banjir.
Jalan Cidolog-Tegalbulued Sukabumi terendam banjir | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi22 November 2024, 18:30 WIB

Duku Tumbang Dievakuasi, Kondisi Rumah Warga Nagrak Sukabumi Usai Tertimpa Pohon

Reruntuhan pohon duku yang menimpa rumah milik Santibi di Kampung Pasir Huni RT 06 RW 01, Desa Pawenang, Kecamatan Nagrak akhirnya berhasil dievakuasi, Jumat (22/11/2024)
P2BK bersama tim gabungan mengevakuasi pohon tumbang yang menimpa rumah Santibi di Nagrak Sukabumi, Jumat (22/11/2024) | Sumber foto : P2BK Nagrak
Food & Travel22 November 2024, 18:30 WIB

Berbalut Legenda Dayang Sumbi, Air Terjun Sanghyang Taraje Garut HTM Cuma Rp10 Ribu!

Curug Sanghyang Taraje Garut dikelilingi oleh hutan hijau yang sejuk dan suasana alam yang tenang.
Curug Sanghyang Taraje adalah sebuah air terjun yang terletak di Kampung Kombongan, Desa Pakenjeng, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Foto: IG/smiling.westjava
Life22 November 2024, 18:00 WIB

Amalkan Doa Imam Al-Ghazali Saat Menghadapi Masalah Hidup

Doa dari Imam Al-Ghazali ini dianjurkan diamalkan saat sedang dirundung maslaah kehidupan.
Ilustrasi - Doa ini dibaca saat sedang dirundung masalah kehidupan (Sumber : Pexels.com/@Pavel Danilyuk)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 17:49 WIB

Iyos-Zainul Janji Hilangkan Pungli Tenaga Kerja di Sukabumi

Debat kedua Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi 2024 yang digelar di Hotel Sultan Raja, Bandung, Jumat (22/11/2024), berlangsung meriah. Pendukung dari masing-masing pasangan calon memadati area sekitar hotel
Iyos-Zaenul janji hilangkan pungli tenaga kerja di Kabupaten Sukabumi (Sumber : Youtube/@kpukab.sukabumi)