SUKABUMIUPDATE.com – Dinas Perumahan, Pemukiman dan Kebersihan (Perkimsih) Kabupaten Sukabumi menanggapi aktivitas pembongkaran taman alun-alun Palabuhanratu di Jalan Siliwangi pada Kamis (29/3/2018) lalu yang menuai kritik warga.
Kepala Bidang (Kabid) Kawasan Pemukiman, Dinas Perkimsih Kabupaten Sukabumi, Agus Sofyan mengungkapkan, pembongkaran tersebut untuk penataan dan sudah sesuai dengan yang direncanakan sebelumnya.
BACA JUGA: Masih Layak Tapi Dibongkar, Penataan Taman Alun-alun Palabuhanratu Dikritik Warga
"Memang dari dulu taman itu mau dibongkar karena akan ditataulang, namun hanya bagian depannya saja. Supaya akses publiknya jadi lebih terbuka sehingga yang di seberang pendopo dan lainnya tidak ikut dibongkar,” jelasnya kepad sukabumiupdate.com, Senin (2/4/2018).
Agus menambahkan, adapun untuk pembongkaran tiang bendera yang selama ini selalu dipergunakan untuk kepentingan upacara pada hari-hari besar oleh pemerintah, nantinya akan dipindah ke Venue Tinju Cangehgar.
BACA JUGA: Tanggapan Perkimsih Kabupaten Sukabumi, Terkait Taman Bappeda yang Minim Penerangan
"Nantinya setiap upacara kebesaran itu tidak di alun alun lagi, karena tidak memungkinkan dan sudah tidak memadai untuk tataran Ibu kota kabupaten,” terangnya.
Selama ini, kata Agus, tataran lapang itu dibangun untuk tataran kecamatan yang hampir sudah 10 tahun sehingga sudah tidak layak upacara dilaksanakan disana.
“Mudah-mudahan Cangehgar selesai, sehingga upacara itu di pindahkan ke tempat yang lebih luas," ucapnya.
BACA JUGA: Taman Lumba-lumba di Citepus Sukabumi Tak Terawat
Kemudian, sambung Agus, untuk tribunnya akan dibongkar karena panitia MTQ membutuhkan panggung disana. Makanya tujuan pembongkaran itu untuk penataan supaya lebih bagus sekaligus mempersiapkan acara MTQ hingga ke zona Jawa barat.
"Ya sebagus mungkin kita tata, ini dalam rangka menyambut MTQ makanya alun-alun Palabuhanratu diperindah supaya akses publiknya lebih terbuka. Selain itu juga karena akar akar pohon yang dipinggir jalan raya sudah nyembul dan sebagian sudah merusak papin bloknya," bebernya.
BACA JUGA: Pagar Hilang hingga Lampu Pecah, Taman di Palabuhanratu Sukabumi Ini Bikin Nggak Betah
Lebih lanjut Agus menjelaskan, kalaupun masyarakat mempertanyakan kerusakan taman di objek wisata taman Lumba-lumba itu merupakan kewenanganya Dinas Pariwisata.
"Untuk taman Lumba-lumba, itu pariwisata yang punya," pungkasnya.