SUKABUMIUPDATE.com - Belakangan ini jagat dunia maya dihebohkan dengan kemunculan video Sunda Empire. Video tersebut bertebaran di jejaring media sosial.
BACA JUGA: Sunda Empire Menyamar saat Mau Muncul di Hadapan Publik
Tak ayal, kemunculan video yang dianggap aneh itu pun mengundang perhatian publik, salah satunya ahli sejarah Sukabumi, Irman Musafir Sufi. Kepada sukabumiupdate.com Irman menuturkan, mereka bukanlah orang yang stres, melainkan memamg kaum utopis yang mirip berhalusinasi.
"Kultur di kita ada yang sebagian merindukan kejayaan masa lalu, itu semacam romantisme sejarah. Ada juga kultur harapan semacam konsep ratu adil. Namun ada yang salah kaprah dalam bentuk utopia dengan membuat gerakan yang tak menapak dan memanfaatkan militansi orang-orang yang kurang pengetahuan," ucap Irman, Jumat (17/1/2020).
BACA JUGA: Geger Sunda Empire, Gubernur Jenderal Nusantara Klaim Bawa Misi Penting
Irman menjelaskan, jalan yang mereka tempuh itu memanfaatkan romantisme masa lalu dan berharap melakukan perubahan tatanan dunia. Sayangnya, sambung Irman, polanya seperti juga yang mengaku nabi atau malaikat yang memiliki pengikut.
"Kalo saya lihat, mereka bertujuan membentuk tatanan dunia baru atau new world order, meniru konsep freemasonry. Tapi saya lihat bawa baligho mengenang kehancuran Hindia Belanda," jelas Irman.
BACA JUGA: Sejarah Perkembangan Kota Sukabumi
Kemunculan mereka, lanjut Irman, biasanya seiring dengan ketidakstabilan ekonomi dan boleh jadi akibat tekanan kehidupan alam bawah sadar. Akhirnya, mereka mencari pelepasan dengan harapan-harapan sesuai halusinasinya. Maka, kisah-kisah kejayaan tadi coba mereka implementasikan, meski tak wajar dan dilengkapi seolah-olah benar.
"Dulu sempat ada yang meramaikan harta karun emas Bung Karno, dimana itu juga modusnya hampir sama, yaitu harta kerajaan Sunda kuno dan harta peninggalan Bung Karno. Gerakan nyeleneh begitu sering ada dalam kultur kita sejak dulu," tandas Irman.