KPDB Nyatakan Sikap, Negara Harus Hentikan Pemberangusan Kebebasan Berpendapat

Sabtu 28 September 2019, 09:03 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Kaukus Penyelamat Demokrasi Bandung (KPDB) mengecam kegagalan negara dalam merawat demokrasi. KPBD menuntut, negara segera menghentikan aksi kekerasan terhadap rakyat dan berhenti menyerang kebebasan berpendapat dan berekspresi.

BACA JUGA: Video: Tak Mau Dibungkam! Liga Jurnalis Sukabumi Minta Polisi Taat Aturan

Polda Jaya Metro Jaya menangkap Dandhy Laksono, sutradara film dokumenter sekaligus pengurus nasional Aliansi Jurnalis Independen. Dandhy ditangkap di rumahnya di Pondokgede, Bekasi pada Kamis, 26 September 2019. Polisi menangkap Dhandy karena cuitannya soal Papua.

Polisi mempersilahkan Dandhy untuk pulang pada Kamis pagi, 27 September 2019. Namun, Polisi tetap menjerat Dandhy dengan Undang-undang Informasi Transaksi dan Elektronik Pasal 28. Status tersangka pun tetap melekat pada Dandhy.

BACA JUGA: Kekerasan Terhadap Jurnalis di Berbagai Wilayah, Kapolres Sukabumi Kota Jamin Hal Ini

Ananda Badudu, anggota AJI Jakarta juga ditangkap polisi di tempat tinggalnya, Kamis, 27 September 2019. Ananda dituduh mengumpulkan donasi dan mentransfernya untuk gerakan mahasiswa pada 23-24 September lalu.

Sebelum demonstrasi besar-besaran di DPR, Ananda berinisiatif menggalang dana dengan membuat dana crowfunding di kitabisa.com. Kendati Ananda sudah dilepas pukul 10.30 WIB tadi, tetap saja penangkapan Ananda ini mencederai demokrasi.

BACA JUGA: Ikut Aksi di Sukabumi, Lembaga Pers Dr Soetomo Beberkan Bahaya RKUHP Bagi Jurnalis

Di Sulawesi Tenggara, Mahasiswa Halu Oleo, Randi meninggal dengan luka tembak di dada saat mengikuti aksi penolakan Revisi Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, Kamis (26/9/2019). Massa aksi dari demonstrasi yang sama, Yusuf Kardawi juga dilaporkan meninggal pada Jumat subuh (27/9/2019). Di Makassar, mahasiswa peserta aksi, Dicky Wahyudi tertabrak kendaraan taktis jenis Barracuda milik Polisi ketika akan membubarkan diri, Jumat (27/9/2019). Dicky kini dalam kondisi kritis.

Gelombang penolakan RUU KUHP dan UU KPK di sejumlah daerah juga direspon secara represif oleh aparat keamanan. Puluhan hingga ratusan massa aksi mengalami luka-luka akibat tindakan represif yang dilakukan anggota kepolisian. 

BACA JUGA: Pers Kembali Dibungkam, Liga Jurnalis Sukabumi Minta Pemerintah Taat Aturan

Kaukus Penyelamat Demokrasi Bandung merupakan gabungan organisasi masyarakat sipil  dan individu merdeka yang fokus merawat demokrasi dan melakukan advokasi terhadap publik. Kaukus ini beranggotakan Walhi Jabar, Perkumpulan Inisiatif, SPJB, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Bandung, Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) Wilayah Jabar, Pusat Sumber Daya Komunitas (PSDK), Konfederasi Pergerakan Rakyat Indonesia (KPRI), FK3I Jabar, Aliansi Gerakan Reforma Agraria (AGRA) Jabar, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bandung, PBHI Jabar, Budiana Irmawan (Aktivis 98 Bandung), Trisno Yuwono (Seniman), Aap Salapudin (Aktivis 98 Bandung), Agung Beas (Aktivis 98 Bandung), Eko Arif Nugroho (Aktivis 98 Bandung), Ade Lulu (Aktivis 98 Bandung), Budi Yoga Subandi (Aktivis 98 Bandung), Sapei (Aktivis 98 Bandung).

Kaukus Penyelamat Demokrasi Bandung menyatakan sikap:

1. Mendesak negara untuk menghentikan aksi kekerasan terhadap rakyat dan mengusut tuntas kasus tewasnya dua Mahasiswa Halu Oleo, Randi dan Yusuf Kardawi.

2. Mendesak negara untuk menghentikan pemberangusan kebebasan berekspresi dan berpendapat. KPDB juga mendesak Kepolisian untuk mencabut status tersangka Dandhy Dwi Laksono dan mengusut tuntas aksi kekerasan terhadap jurnalis dan tenaga medis.

3. Menolak Rancangan Undang-Undang KUHP, RUU Pertanahan, RUU Minerba dan RUU Sumber Daya Air. KPDB juga mendesak pencabutan Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi. 

4. Batalkan Pimpinan KPK bermasalah.

5. Hentikan Kriminalisasi aktivis.

6. Hentikan pembakaran hutan dan eksploitasi lingkungan.

7. Tuntaskan kasus pelanggaran HAM.

8. Hentikan kekerasan terhadap rakyat di Papua. Bebaskan seluruh tahanan politik yang memperjuangkan hak rakyat Papua.

9. Menolak TNI dan Polri menduduki jabatan sipil.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Life27 April 2024, 07:00 WIB

Lakukan Sekarang! 7 Kebiasaan Positif di Pagi Hari yang Akan Membentukmu Menjadi Orang Sukses

Kebiasaan positif di pagi hari ini akan membentukmu menjadi orang sukses di masa depan.
Ilustrasi. Membaca Buku | Kebiasaan positif di pagi hari ini akan membentukmu menjadi orang sukses di masa depan.(Sumber : pixabay.com/@455992)
Inspirasi27 April 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 27 April 2024, Yuk Cek Dulu Sebelum Jalan-jalan di Akhir Pekan

Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya Sabtu 26 April 2024.
Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya Sabtu 26 April 2024. (Sumber : Freepik/@wirestock)
Sukabumi26 April 2024, 23:14 WIB

Marwan Belum Terima 2 Partai Tambahan yang Akan Dukung Asjap di Pilkada Sukabumi, Kenapa?

Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Sukabumi, Marwan Hamami menyebut ada dua partai lagi yang ingin turut hadir pada acara deklarasi koalisi tiga partai dalam pengusungan pasangan bakal calon untuk maju di Pilkada 2024.
Marwan Hamami, Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Sukabumi | Foto : Asep Awaludin
Sukabumi26 April 2024, 23:09 WIB

Tiga Partai Resmi Berkoalisi, Marwan Beberkan Alasan Usung Asep Japar di Pilkada Sukabumi

Tiga partai yakni Golkar, Gerindra, dan PPP secara resmi berkoalisi untuk mengusung Asep Japar di Pilkada 2024
Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Sukabumi, Marwan Hamami menandatangani kesepakatan koalisi tiga partai Golkar, PPP dan Gerindra, Jumat (26/4/2024) | Foto : Asep Awaludin
Sukabumi26 April 2024, 21:49 WIB

Akibat Banjir, Toko Alat Listrik di Cidahu Sukabumi Alami Kerugian hingga Belasan Juta

Banjir yang terjadi di Kampung Pasirdoton, Desa Pasirdoton, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi, pada Kamis, 25 April 2024 membuat beberapa pihak mengalami kerugian yang cukup besar.
Sejumlah warga dan karyawan toko memindahkan barang yang sebelumnya terendam banjir di Kampung Pasirdoton, Desa Pasirdoton, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi | Foto : Ibnu Sanubari
Life26 April 2024, 21:05 WIB

6 Mental Miskin yang Membuat Hidup Anda Melarat di Masa Depan, Yuk Hindari!

Orang yang memelihara mental miskin tentu akan berpengaruh terhadap masa depannya, melarat atau berjaya. Itulah pentingnya hal ini.
Ilustrasi. Mental miskin yang wajib dijauhi. | Sumber foto : Pexels/Mehmet Turgut Kirkgoz
Life26 April 2024, 21:00 WIB

8 Sikap Baik Orang Sopan yang Membuatnya Dihargai dan Dihormati

Inilah Contoh Sikap Baik Orang Sopan yang Membuatnya Dihargai dan Dihormati. Apa Kamu Salah Satunya?
Ilustrasi - Sikap Baik Orang Sopan yang Membuatnya Dihargai dan Dihormati . (Sumber : Freepik.com)
Sukabumi26 April 2024, 20:57 WIB

Jelang Kongres, PAN Kabupaten Sukabumi Pastikan Dukung Zulhas Tiga Periode

DPD PAN Kabupaten Sukabumi menyatakan sikapnya untuk mendukung kembali Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan kembali melanjutkan kepemimpinan di periode ketiga pada masa jabatan 2025-2030.
Mansurudin, Ketua DPD PAN Kabupaten Sukabumi | Foto : Sukabumi Update
Life26 April 2024, 20:30 WIB

Kamu Akan Tetap Miskin Jika 10 Kebiasaan Ini Masih Terus Dilakukan!

Kebiasaan buruk dapat menghambat kemajuanmu dan membuatmu terjebak dalam jurang kemiskinan.
Ilustrasi - Kebiasaan buruk dapat menghambat kemajuanmu dan membuatmu terjebak dalam jurang kemiskinan. (Sumber : Freepik)
Inspirasi26 April 2024, 20:24 WIB

5 Kebiasaan Orang China yang Membuat Hidupnya Gampang Kaya dan Jauh dari Kemiskinan

Orang China memiliki kebiasaan yang membuat hidupnya selalu kaya dan jauh dari kehidupan miskin di masa depannya, apalagi di hari tuanya.
Ilustrasi. Kebiasaan orang china yang membuatnya hidup kaya. | Sumber foto : Pexels/Pixabay