SUKABUMIUPDATE.com - Aktivis Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) Badko Jabar, Aris Riyandi menilai operasi tangkap tangan (OTT) terhadap seorang ASN di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Sukabumi menjadi kado pahit dua tahun pemerintahan Marwan Hamami-Adjo Sardjono.
BACA JUGA: Kronologis Pungli di Disdukcapil Kabupaten Sukabumi, Tersangka Terancam 6 Tahun Penjara
"OTT yang terjadi di Disdukcapil menjadi bukti kecil ketidakmampuan di bawah tapuk pemerintahan Marwan-Adjo dalam membangun komposisi birokrasi dalam rangka mewujudkan pelayanan publik. Sekaligus menjadi kado pahit di dua tahun kepemimpinannya," tutur Aris, kepada sukabumiupdate.com, Selasa (6/3/2018).
BACA JUGA: Tim Saber Pungli Tangkap Pegawai Disdukcapil, Begini Tanggapan Sekda Kabupaten Sukabumi
Menurutnya, komitmen Bupati dalam mewujudkan Sukabumi lebih baik terkesan hanya slogan-slogan politik saja. Nyatanya prilaku sebagian oknum birokrasi sebagai mesin pemerintah tidak mencerminkan menuju visi Sukabumi yang lebih baik.
"Penghargaan yang di dapat oleh Disdukcapil dari MenPANRB belum lama ini dapat memunculkan stigma di masyarakat bahwa penghargaan yang didapatkan oleh dinas tidak dapat mencerminkan kondisi sebenarnya. Sementara disisi lain terjadi OTT," papar Aris.
BACA JUGA: Bongkar Pungli E-KTP Disdukcapil Kabupaten Sukabumi, Aktivis Minta Polisi Tidak Berhenti Pada DS
Aris berharap, pemerintah daerah dalam hal ini Bupati Sukabumi sebagai pucuk pimpinan lebih sering turun ke bawah. Bagaimana kondisi yang sebenarnya.
"Jangan hanya mendengarkan laporan dari bawahan saja. Sebab tidak sedikit bawahan yang memberikan laporan ABS (Asal Bapak Senang)," tandasnya.