Bongkar Pungli E-KTP Disdukcapil Kabupaten Sukabumi, Aktivis Minta Polisi Tidak Berhenti Pada DS

Senin 05 Maret 2018, 11:55 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Terbongkarnya dugaan pungli E KTP di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Sukabumi, langsung menjadi perbincangan hangat di media sosial.

Sejumlah aktivis langsung menshare berita-berita penangkapan DS, oknum ASN (Aparatur Sipil Negara) Disducapil Kabupaten Sukabumi, oleh tim saber pungli Polresta Sukabumi, pada Senin (5/3/2018) siang.

"Saya kira dengan tertangkapnya Pegawai Disdukcapil Kabupaten Sukabumi sepantasnya kepada dinasnya dicopot dan dinon jobkan," tulis Dede Abdul Latif di akun facebooknya.

BACA JUGA: Ditonton Masyarakat, Satu Ruang Disdukcapil Kabupaten Sukabumi di Garis Polisi

Pendapat mantan pengurus HMI Cabang Sukabumi periode 2012-2103 inipun langsung ramai komentar. Kepada sukabumiupdate.com, Dede menjelaskan bahwa tertangkapnya oknum Disdukcapil Kabupaten Sukabumi ini menjawab keresahan dan opini publik yang berkembang terkait dugaan adanya praktek pungli di lembaga tersebut.

"Ini membuka peluang untuk membongkar praktik ini hingga tuntas. Penyidik harus  menelusuri aliran dana suap atau pungli yang terjadi di disdukcapil. Kemana aliran dana tersebut apabila ada pihak pihak yang terlibat atau menerima dalam kasus ini saya berharap ditindak tegas," tulis Dede melalui saluran inbox facebook.

BACA JUGA: Ada Dugaan Pungli, Kepala Disdukcapil Kabupaten Sukabumi Ngaku Tak Tahu

Polisi diminta tidak hanya berhenti pada DS, oknum Disdukcapil yang diduga terlibat pungli pengurusan e KTP, yang saat ini masih menjalani pemeriksaan di Polresta Sukabumi.

"DS itu hanya staf atau bawahan, harus ditelusuri adakah perintah untuk melakukan pungutan liar. Harus ditelusuri dan ditindak sesuai Uu yang berlaku," lanjutnya.

Tak hanya disini usut tuntas, Dede juga meminta pemerintah daerah Kabupaten Sukabumi khususnya Bupati bertindak tegas.

"Ini  kejadian memalukan dimana pada saat yang bersamaan masyarakat susah mendapatkan e-KTP dengan segala macam alasan, tapi disisi lain ada tawaran jalur khusus dengan pungli. Jelas ada permainan. Bupati harus turun bila perlu copot kepala dinasnya agar kejadian ini tidak terulang," tutup Dede.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Bola14 Mei 2024, 22:28 WIB

Hasil Leg 1 Championship Series Liga 1: Bali United vs Persib Berakhir Imbang 1-1

Laga sengit Persib Bandung vs Bali United di Leg 1 Championship Series Liga 1 berakhir imbang 1-1.
Striker Persib Bandung David da Silva cetak gol penyeimbang di injury time. (Sumber : PERSIB.co.id)
Sukabumi14 Mei 2024, 21:58 WIB

Rahmat Pembunuh Ibu Kandung di Kalibunder Sukabumi Akan Diperiksa Kejiwaannya

Polisi bakal panggil psikolog untuk memeriksa kondisi kejiwaan Rahmat pelaku pembunuhan terhadap ibu kandungnya sendiri di Kalibunder Sukabumi.
Rahmat (25 tahun), Pelaku pembunuhan ibu kandung di Kalibunder Sukabumi saat akan dimasukan ke sel. | Foto : Ilyas Supendi
Kecantikan14 Mei 2024, 21:00 WIB

9 Rutinitas Malam Hari yang Membuat Wajah Cantik Alami, Yuk Biasakan!

Dengan membiasakan rutinitas malam yang sehat dan merawat kulit wajah secara teratur, Anda dapat membantu menjaga kulit tetap sehat, cantik, dan bercahaya secara alami.
Ilustrasi. Mencuci Muka. Inilah Rutinitas Malam Hari yang Membuat Wajah Cantik Alami (Sumber : Pexels/KarolinaGrabowska)
Sehat14 Mei 2024, 20:30 WIB

Tinggi Purin, 10 Ikan Laut Ini Sebaiknya Tidak Dikonsumsi Penderita Asam Urat

Seafood campuran seperti frutti di mare, yang mencakup berbagai jenis seafood seperti lobster, kepiting, dan kerang, juga mengandung tinggi purin dan sebaiknya dikonsumsi dengan penuh perhatian oleh penderita asam urat.
Ilustrasi. Ikan Tenggiri Kuah Pedas. Karena Tinggi Purin, Ikan Laut Ini Sebaiknya Dihindari Penderita Asam Urat (Sumber Foto : via Cookpad)
Sukabumi14 Mei 2024, 20:15 WIB

Rahmat Bunuh Ibu Kandung di Kalibunder Sukabumi, Lalu Tidur dengan Berlumuran Darah

Rahmat alias Herang (25 tahun) membunuh ibu kandungnya, Inas (43 tahun) warga Kecamatan Kalibunder, Kabupaten Sukabumi. Setelah membunuh ibunya, Rahmat langsung tidur di kamarnya dengan kondisi berlumuran darah
Rahmat (25 tahun), Pelaku pembunuhan ibu kandung di Kalibunder Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Life14 Mei 2024, 20:00 WIB

7 Kebiasaan Sepele yang Membuat Kebahagiaanmu Tidak Bermakna, Merasakannya?

Meskipun kebiasaan-kebiasaan ini mungkin tampak sepele, namun ternyata memiliki dampak besar pada kualitas hidup kita dan bisa mengurangi makna dan kebahagiaan dalam hidup kita secara keseluruhan.
Ilustrasi. Menyendiri | Kebiasaan Sepele yang Membuat Kebahagiaanmu Tidak Bermakna (Sumber : Pexels/CottonbroStudio)
Sukabumi14 Mei 2024, 19:57 WIB

Ditusuk Nasabah, Debt Collector di Sukabumi Lapor Polisi Dalam Keadaan Pisau Menancap di Dagu

Berikut kronologi Debt Collector ditusuk nasabah nunggak di Sukabumi. Pelaku masih diburu polisi.
Korban penusukan di Sukabumi saat terbaring di rumah sakit. (Sumber : Istimewa)
Sehat14 Mei 2024, 19:45 WIB

Inilah 32 Makanan yang Harus Dihindari dan Dibatasi Saat Kolesterol Tinggi

Ada 32 makanan yang ternyata harus dihindari oleh penderitak kolesterol agar kadarnya tidak tinggi. Meski kebanyakan adalah makanan yang sering dikonsumsi, tapi harus mulai dikurangi
Inilah 32 makanan yang harus dihindari dan dibatasi oleh penderita kolesterol tinggi. (Sumber : Freepik.com)
Sehat14 Mei 2024, 19:30 WIB

Asam Urat: Jenis-jenis Ikan Laut Lengkap dengan Kandungan Purin Per 100 Gram

Beberapa jenis ikan boleh dimakan, beberapa harus dimakan secukupnya, dan yang lainnya sebaiknya dihindari bagi penderita asam urat karena kandungan purinnya.
Ilustrasi ikan laut mackerel - Beberapa jenis ikan boleh dimakan, beberapa harus dimakan secukupnya, dan yang lainnya sebaiknya dihindari bagi penderita asam urat karena kandungan purinnya. (Sumber : Freepik.com/jcomp).
Sukabumi14 Mei 2024, 19:29 WIB

Polisi Selidiki Kasus Belasan Murid SD Keracunan Jajanan di Sukaraja Sukabumi

Update kasus keracunan massal murid SD di Sukaraja Sukabumi, dua siswa masih belum masuk sekolah.
Belasan murid SD di Sukaraja Sukabumi saat dibawa ke Puskesmas oleh pihak sekolah. (Sumber : Istimewa)