SUKABUMIUPDATE.com - Berbagai usaha yang dijalankan masyarakat Sukabumi dari mulai Industri Kecil Menengah (IKM) hingga Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) terdampak pandemi Covid-19. Akan tetapi, tak semua IKM benar-benar terpuruk. Sebab ada sejumlah IKM yang masih menunjukan geliat di tengah terpaan imbas ekonomi akibat Covid-19.
Kasi Industri Hasil Perkebunan dan Peternakan Dinas Perindustrian dan ESDM (DPESDM) Dhany Haryanto mengatakan, IKM yang masih bertahan itu yang menghasilkan produk yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat di masa pandemi.
BACA JUGA: Sebagian Besar IKM Kabupaten Sukabumi Terdampak Covid 19, Ini Upaya DPESDM
"Kondisi sedang pandemi seperti ini, masyarakat menginginkan kondisi tubuhnya baik, artinya imunitasnya tinggi. Akhirnya mereka mengkonsumsi apapun yang terkait dengan meningkatkan imunitas dan ketahanan tubuhnya," kata Dhany kepada sukabumiupdate.com, Rabu (16/9/2020).
"Sehingga, tidak jauh-jauh dengan yang namanya madu, vitamin C, buah-buahan dan seterusnya. Jadi IKM yang survive di dalam kondisi sekarang adalah yang menyediakan hal tersebut. Contohnya ada madu, produk herbal seperti serbuk jahe, minuman jahe, jamu serbuk kunyit dan lain-lain. Jadi produk-produk herbal yang bisa meningkatkan imunitas masyarakat," jelasnya.
BACA JUGA: Tingkatkan Produksi, 16 IKM Kabupaten Sukabumi Digembleng Diversifikasi TTG
Menurut dia, semua usaha terdampak Covid-19 tapi pengaruhnya tidak terlalu hebat terhadap IKM yang memproduksi produk-produk herbal, madu juga makanan dan minuman yang bisa meningkatkan daya tahan tubuh. Artinya IKM tersebut masih bisa bertahan.
Hanya saja IKM di Kabupaten Sukabumi yang memproduksi produk tersebut terbilang minim dibanding dengan IKM yang memproduksi kebutuhan harian. "(IKM) yang mayoritas itu diatas 50 persen (memproduksi produk) konsumsi-konsumsi harian seperti snack. Kalau bicara (jumlah IKM yang memproduksi) produk herbal dan jamu mungkin dibawah 20 persen. Sangat sedikit kan," tukasnya.