SUKABUMIUPDATE.com - Pedagang bawang putih di Pasar Semi Modern (PSM) Cicurug, Kabupaten Sukabumi mengeluhkan kenaikan harga. Para pedagang mengaku kenaikan harga tersebut berimbas pada penurunan jumlah pembeli.
BACA JUGA: Dampak Virus Corona di Pasar Sukabumi, Harga Bawang Putih Naik 100 Persen
Seperti dialami salah satu pedagang di PSM Cicurug, Susi (32 tahun). Ia mengatakan, harga bawang putih mulai merangkak naik kurang dari sepekan terakhir.
Semula dibanderol Rp 32.000 per kilogram, lalu naik jadi Rp 52.000 per kilogram, dan kini berada di angka Rp 60.000 per kilogram. "Kenaikan harga yang drastis ini terjadi secara cepat. Sekitar lima atau empat hari lalu," ujar Susi kepada sukabumiupdate.com, Jumat (7/2/2020).
BACA JUGA: Harga Sembako Naik, Bawang Merah di PSM Palabuhanratu Rp 40 Ribu Per Kilogram
Susi mengaku banyak konsumen yang mengeluh dan memprotes kenaikan harga bawang putih tersebut kepadanya. Yang paling berdampak, konsumen pun berkurang dan pendapatan perharinya menurun.
"Sebelumnya dalam satu hari pendapatan bisa mencapai Rp 8 juta. Karena pelanggan menurun, sekarang berkurang jadi Rp 6 juta dalam satu hari," terangnya.
BACA JUGA: Harga Bawang Merah Tak Stabil, Ini Kata UPTD Pertanian Jampang Kulon
Sementara itu, Kepala UPTD PSM Cicurug, Sulaeman mengatakan, fluktuasi harga komoditas bawang putih ini bisa terjadi secara cepat. Menurutnya hal itu seringkali menjadi risiko yang dihadapi para pedagang, bukan hanya pedagang bawang putih saja.
"Sekarang naik, besok bisa turun lagi. Dan itu jadi resiko pedagang. Kami tidak bisa berbuat banyak, namun satu minggu sekali kami melakukan pendataan harga semua barang dan komoditas di pasar ini, lalu melaporkannya ke DPKUKM (Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah)," tandas Sulaeman.