SUKABUMIUPDATE.com - Air bersih merupakan kebutuhan pokok bagi masyarakat namun di musim kemarau saat ini, banyak daerah yang mengalami kesulitan air bersih salah satunya di Kampung Nangkabeurit, Desa Cidahu, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi. Sumur-sumur milik warga sudah mengering.
Sehingga untuk mandi, cuci dan kebutuhan lainnya masyarakat terpaksa menggunakan air dari sungai. Walau air di sungai tersebut terlihat jernih, namun tidak terjaminnya kehigienisannya bagi kesehatan.
BACA JUGA: Aqua Babakanpari Sukabumi Gelar Pendidikan Lingkungan di Taman Kehati
Salah satu warga, Usep Burhan tergerak untuk memberikan air bersih dari mata air yang ada di halaman rumahnya sehingga kebutuhan air bersih warga tercukupi.
"Namun agar air dapat menjangkau warga perlu ada pipa atau selang. Selanjutnya perusahaan Aqua Golden Mississippi (AGM) Babakanpari melakukan program Water Access Sanitasi & Higien (WASH) di tempat ini dengan melakukan analisa kebutuhan program terlebih dahulu melalui Yayasan Konservasi Alam dan Lingkungan (YKAL)," ujar pria yang akrab disapa Burhan ini.
BACA JUGA: Melihat Keseruan Pramuka Kwatir Ranting Cidahu Sukabumi Kunjungi Pabrik Aqua Babakanpari
Sementara itu, Direktur YKAL Usep Suparman memaparkan bahwa program akses air bersih ini merupakan kolaborasi antara Aqua, YKAL, Pemdes Cidahu, dan masyarakat Kampung Nangkabeurit. Dalam implentasinya program ini dilakukan melalui pembangunan infrastruktur dengan merevitaliasi titik mata air, membangun satu bak primer dan membangun satu bak skunder untuk membagi ke rumah-rumah warga melalui pipanisasi dan sambungan rumah.
"Selanjutnya kami melakukan pendampingan program melalui kegiatan penguatan kelembagaan pengelolaan sarana air bersih dan pemicuan pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Tujuan kami adanya perubahan pola pikir dan perubahan prilaku masyarakat untuk menerapkan PHBS tersebut," ujar Usep.
BACA JUGA: Hari Air Sedunia: Koramil 0713 Cicurug Gandeng CSR Aqua Mekarsari Bersih - bersih Sampah
Dodi Rusdiansyah, koordinator CSR AGM mengungkapkan bahwa program akses air bersih ini dapat dinikmati oleh 30 Kepala Keluarga (KK), sebuah pondok pesantren, dan mushola di Kampung Nangkabeurit.
"Kami berharap masyarakat bisa memanfaatkan akses air bersih ini dengan memeliharanya melalui panitia pengelola air bersih secara konsisten dan mandiri sehingga kelangsungan akses air bersih ini dapat terus dirasakan manfaatnya oleh masyarakat setempat," ujar Dodi.