SUKABUMIUPDATE.com - Harga gula merah selama Ramadan mengalami turun. Hal tersebut dirasakan Petani gula merah kelapa di Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi.
"Penurunan harga sebenarnya sudah dirasakan sejak dua bulan lalu," kata petani gula merah Karwan (39 tahun) warga Kampung Citamiang RT 06/05, Desa Gunungbatu, Kecamatan Ciracap, kepada sukabumiupdate.com, Jumat (24/5/2019).
BACA JUGA: Produksi Gula Merah Kelapa di Ciracap Sukabumi Menurun
Harga gula merah per kilogram bisa mencapai Rp 15 ribu namun saat ini hanya Rp 11 ribu dan Rp 12 ribu. Penurunan terjadi hampir setiap hari sebesar Rp 100.
"Ada juga harga tergantung tengkulak atau bosnya, istilahnya harga borsom, ada yang Rp 10 ribu ada juga yang Rp 9,500," ungkapnya.
Perajin gula merasakan dampak dari turunnya harga gula merah tersebut, sebab tidak seimbang dengan biaya produksi. Untuk kayu bakar saja, saat ini harganya mencapai Rp 1 juta per truk engkel dan Rp 1,2 juta hingga Rp 1,5 juta per truk double. Harga kayu bakar pun tergantung jarak jauh.
BACA JUGA: Tingkatkan Mutu Gula Merah, Gapoktan Sukatani Sukabumi, Remajakan Pohon Kelapa
"Dengan adanya penurunan harga tersebut cukup memberatkan juga para petani,namun kami tidak bisa berbuat apa-apa," jelasnya.
Petani gula merah ini mendapatkan bahan baku dari 70 pohon kelapa yang disewa ke perkebunan. Petani membayar sewaan dengan gula sebanyak 70 kilogram perbulan.
"Selain bayar sewaan ke perkebunan juga diwajibkan menjual ke perkebunan dengan harga yang ditentukan oleh pihak perkebunan. Kami berharap menjelang lebaran ada kenaikan harga," pungkasnya.