SPSI Sukabumi: Propaganda Upah Tinggi Sebabkan PHK Buruh, Rusak Reputasi Pengusaha

Kamis 07 Maret 2019, 09:25 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Ketua Serikat Pekerja Tekstil Sandang dan Kulit, Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SP TSK SPSI) Kabupaten Sukabumi, Mochamad Popon menilai propaganda sebagian pengusaha soal tidak dibayarnya upah buruh dan ancaman PHK, disebabkan upah buruh di Kabupaten Sukabumi terlalu tinggi, sebagai langkah kurang cerdas dan dapat merusak reputasi para pengusaha itu sendiri. 

“Karena para buyer, khususnya brand Eropa dan Amerika yang produknya banyak diproduksi di Sukabumi, merupakan buyer yang comply atau taat terhadap aturan dan punya komitmen tinggi dalam pemenuhan hak-hak normatif buruh,” kata Popon kepada sukabumiupdate.com, Kamis (7/3/2019).

BACA JUGA: SPSI Sebut Propaganda Upah Tinggi Sebabkan PHK Buruh dan Rusak Investasi

Hal tersebut disampaikan Popon, menanggapi persoalan hengkangnya pabrik dari Sukabumi, ancaman PHK dan nasib buruh Sukabumi yang jadi tema diskusi bertajuk Dialektika, diadakan oleh Sukabumiupdate dan Universitas Nusa Putra, Sukabumi, Sabtu (2/2/2019) lalu. Tanggapan ini merupakan tanggapan kedua setelah sebelumnya Popon menanggapi soal propaganda upah buruh tinggi yang merusak iklim investasi.

Dengan propaganda tersebut, menurutnya, justru dapat membuat para investor menjadi apriori karena jadi tahu kultur pengusaha kurang taat terhadap pemenuhan hak-hak normatif buruh. “Hal itu jelas-jelas sangat merugikan masyarakat dan pemerintah Kabupaten Sukabumi,” imbuhnya.

BACA JUGA: GSBI: Kalau Gak Bisa Selesaikan Masalah Buruh Jangan Harap Bupati 2 Periode

Sedangkan adanya wacana dari pengusaha yang menawarkan solusi pembayaran upah dibawah minimum, menurut dirinya, tawaran itu akan semakin memperburuk kondisi usaha dan kerja di Kabupaten Sukabumi.

“Jelas itu tawaran atau solusi konyol, melawan hukum dan tidak cerdas karena hanya akan menimbulkan masalah yang lebih komplek. Tawaran itu harus membawa jalan keluar, bukan menciptakan masalah baru,” tegas Popon.

Ia mengatakan, masalah yang terjadi hari ini sebenarnya tidak muncul tiba-tiba, tapi sudah dimulai sejak proses awal, seperti masalah perizinan yang kurang transparan. Karena semestinya Penanaman Modal Asing (PMA) yang tidak punya modal dan mau beroperasi di luar kawasan industri tidak boleh dikeluarkan izinnya apabila ngontrak atau sewa bangunan ke pihak lain, karena itu rentan masalah.

“Masalah yang terjadi sekarang tidak semata-mata karena upah, tapi karena governance atau tata kelola pemerintah yang buruk, lemahnya pengawasan dari pemerintah dan stakeholder terkait termasuk serikat buruh itu sendiri,” jelas Popon.

BACA JUGA: Apindo Sebut Iklim Investasi di Kabupaten Sukabumi Ibarat Matahari Terbenam

Popon mengajak pemerintah daerah, DPRD dan stake holder lainnya untuk duduk bersama dan merumuskan jalan keluar yang masuk akal dan menguntungkan semua pihak, termasuk menyelesaikan konsep kawasan industri yang sampai saat ini tidak jelas juntrungannya, memperbaiki perizinan, meningkatkan produktivitas masyarakat yang bekerja dan pencari kerja, serta masalah lingkungan yang harus ditata dan dikelola lagi dengan baik.

“Kami siap berkontribusi untuk menyelesaikan masalah tersebut sepanjang memberi kemaslahatan bagi masyarakat banyak,” pungkas Popon.

Dalam diskusi bertajuk Dialektika sebelumnya terungkap Pemkab Sukabumi akan menyusun langkah-langkah antisifasi potensi PHK masal akibat beberapa perusahaan hengkang mulai hari Senin (4/3/2019).

BACA JUGA: Bupati Sukabumi Bantah Tuduhan Tidak Bekerja Soal Kesejahteraan Buruh

“Dan dalam seminggu ini kami mungkin kami akan berkoordinasi dengan beberapa instansi untuk membahas (masalah-red) ini, dan Insya Allah nanti akan kita release informasi terakhir mengenai hasil pembahasannya, karena memang bukan hanya menjadi masalah satu dinas lagi ini, termasuk bagaimana solusinya, mudah-mudahan ada solusi untuk mengantisifasi kemungkinan yang terjadi dengan PHK,” kata Kepala Bidang Hubungan Industrial dan Syarat Kerja, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sukabumi, Ahmad Muladi.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Sukabumi Memilih22 November 2024, 20:03 WIB

Ketua KPU Sukabumi: Terima Kasih Polres Bandung

Debat Publik Pilkada Kabupaten Sukabumi antara paslon 01, Iyos Somantri - Zainul dan paslon 02 Asep Japar - Andreas digelar hari ini Jumat (22/11/2024), bertempat di Hotel Sutan Raja, Soreang, Kabupaten Bandung
Kasmin Belle, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sukabumi | Foto : Capture video Youtube
Jawa Barat22 November 2024, 19:14 WIB

Muhammad Jaenudin Sosialisasi Perda Perlindungan Anak di Kalaparea Sukabumi

Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Muhammad Jaenudin, menggelar sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 3 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan Anak.
Anggota DPRD Jabar, Muhammad Jaenudin, sosialisasikan Perda Penyelenggaraan Perlindungan Anak. di Kalaparea Sukabumi | Foto : Tim Asistensi M. Jaenudin
Bola22 November 2024, 19:00 WIB

Link Live Streaming Persib Bandung vs Borneo FC: Pangeran Biru Incar 3 Poin!

Persib Bandung vs Borneo FC akan disiarkan secara langsung melalui siaran televisi dan layanan live streaming.
Ilustrasi - Bagi kamu yang ingin menyaksikan pertandingan Liga 1 2023/2024 antara Persib Bandung vs Borneo FC berikut kami sediakan layanan live streamingnya. (Sumber : Instagram/@std.sijalakharupat/Ist)
Sukabumi22 November 2024, 18:44 WIB

Sungai Meluap, Banjir Langganan Terjang Cidolog Sukabumi

Hujan deras dengan intensitas tinggi pada Jumat sore (22/11/2024), memicu aliran Sungai Cidolog meluap, mengakibatkan jalan ruas Cidolog-Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, terendam banjir.
Jalan Cidolog-Tegalbulued Sukabumi terendam banjir | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi22 November 2024, 18:30 WIB

Duku Tumbang Dievakuasi, Kondisi Rumah Warga Nagrak Sukabumi Usai Tertimpa Pohon

Reruntuhan pohon duku yang menimpa rumah milik Santibi di Kampung Pasir Huni RT 06 RW 01, Desa Pawenang, Kecamatan Nagrak akhirnya berhasil dievakuasi, Jumat (22/11/2024)
P2BK bersama tim gabungan mengevakuasi pohon tumbang yang menimpa rumah Santibi di Nagrak Sukabumi, Jumat (22/11/2024) | Sumber foto : P2BK Nagrak
Food & Travel22 November 2024, 18:30 WIB

Berbalut Legenda Dayang Sumbi, Air Terjun Sanghyang Taraje Garut HTM Cuma Rp10 Ribu!

Curug Sanghyang Taraje Garut dikelilingi oleh hutan hijau yang sejuk dan suasana alam yang tenang.
Curug Sanghyang Taraje adalah sebuah air terjun yang terletak di Kampung Kombongan, Desa Pakenjeng, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Foto: IG/smiling.westjava
Life22 November 2024, 18:00 WIB

Amalkan Doa Imam Al-Ghazali Saat Menghadapi Masalah Hidup

Doa dari Imam Al-Ghazali ini dianjurkan diamalkan saat sedang dirundung maslaah kehidupan.
Ilustrasi - Doa ini dibaca saat sedang dirundung masalah kehidupan (Sumber : Pexels.com/@Pavel Danilyuk)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 17:49 WIB

Iyos-Zainul Janji Hilangkan Pungli Tenaga Kerja di Sukabumi

Debat kedua Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi 2024 yang digelar di Hotel Sultan Raja, Bandung, Jumat (22/11/2024), berlangsung meriah. Pendukung dari masing-masing pasangan calon memadati area sekitar hotel
Iyos-Zaenul janji hilangkan pungli tenaga kerja di Kabupaten Sukabumi (Sumber : Youtube/@kpukab.sukabumi)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 17:36 WIB

Serentak di 7 Kecamatan! Jalan Sehat SERASI Sukabumi Ngahiji untuk Fahmi-Dida

Kegiatan ini dapat dihadiri secara gratis dan menyediakan hadiah utama umrah.
Informasi kegiatan Jalan Sehat SERASI Sukabumi Ngahiji pada Sabtu, 23 November 2024. | Foto: Tim Fahmi-Dida
Sukabumi Memilih22 November 2024, 17:35 WIB

Asep Japar-Andreas: Bersama Wujudkan Sukabumi Maju, Berbudaya, dan Berkah

Asep Japar-Andreas siap wujudkan Sukabumi maju dan berkah! Dengan kolaborasi lintas sektoral, tata kelola prima, dan komitmen pro-rakyat, mereka hadir membawa perubahan nyata untuk masa depan Sukabumi.
Asep Japar-Andreas: Kolaborasi Nyata untuk Sukabumi Maju dan  Berkah! Dengan semangat kerja bersama, mereka hadir membawa komitmen nyata untuk pembangunan yang pro-rakyat. Siap mendukung? (Sumber : Youtube/@kpukab.sukabumi)