SUKABUMIUPDATE.com - Epidemolog Universitas Padjajaran (Unpad), Pandji Fortuna Hadisoemarto memprediksi penyebaran Virus Corona atau Covid-19 bakal berlangsung hingga awal atau pertengahan tahun 2024.
Dikutip dari Suara.com, pernyataan tersebut diungkapkan Pandji dalam konferensi pers secara daring terkait update penanganan Covid-19 Jabar di Gedung Sate, Bandung pada Rabu (13/5/2020).
BACA JUGA: Cegah Krisis Pangan di Masa Pandemi, Ini Saran H A Sopyan Buat Pemprov Jabar
Menurut Pandji, meski pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sudah menurunkan hasil transmisi penyebaran Covid-19, tetapi masih ada sisa transmisi yang menyebabkan kasus baru.
"Jadi pemodelan saya itu membuat simulasi, bagaimana Covid akan menyebar di Jawa Barat dengan skenario yang pertama kondisi sekarang," kata Pandji.
"Nampaknya, walaupun PSBB sudah berhasil menurunkan transmisi tetapi masih ada sisa transmisi yang menyebabkan kita masih melihat ada kasus baru setiap hari, dan dari hari ke hari."
BACA JUGA: Belajar dari Masa Pandemi, H.A Sopyan: LPM Bisa Jadi Solusi Hadapi Krisis
Menanggapi prediksi Epidemolog tersebut, anggota Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat, dari Fraksi Partai Gerindra, H A Sopyan BHM mengingatkan pemerintah provinsi Jawa Barat untuk mengantisipasi potensi kekurangan pangan selama masa pandemi Covid-19 masih berlangsung.
Ia menyebut, sedikitnya ada lima jenis potensi pangan yang harus diantisipasi dan diperkuat cadangan ketersediaannya selama masa pandemi ini, yaitu beras, kedelai, bawang putih, daging hewani dan ayam.
"Bahkan untuk komoditi bawang putih saat ini harganya sudah melambung, sehingga kran impor kembali dibuka," kata Sopyan kepada sukabumiupdate.com.
BACA JUGA: H.A Sopyan: UKM Jabar Perlu Stimulus Agar Bisa Bertahan dari Pandemi Covid-19
Jika tidak diantisipasi, lanjut dia, kelangkaan selanjutnya setelah bawang putih akan datang dari beras. Dampaknya akan terasa mulai Mei dan Juni 2020 dan puncaknya pada Agustus-September 2020.
"Untuk beras, pada triwulan dua masih cukup stoknya, karena panen raya padi sedang dimulai,” ujarnya.
"Secara global isu kekurangan pangan akan terus berlangsung selama Pandemi Covid-19 belum berakhir. Karena saat ini, kekuatan pangan dunia masih dipegang oleh USA dan Tiongkok. Kita tahu dua negara adidaya tersebut masih menghadapi pandemi Covid-19," tandasnya.