SUKABUMIUPDATE.com - Pandemi Virus Corona atau Covid-19 tidak hanya membuat ruang gerak masyarakat jadi terbatas, tetapi juga memengaruhi keadaan ekonominya, yang pada akhirnya mempengaruhi akses dan kemampuan masyarakat untuk mendapatkan pangan yang cukup.
Dalam situasi saat ini, masyarakat harus didorong dan difasilitasi agar secara mandiri mampu memenuhi kebutuhan pangannya. Salah satunya melalui kegiatan Lumbung Pangan Masyarakat (LPM).
Anggota Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat, H.A Sopyan BHM, mengatakan kehadiran LPM khususnya di desa-desa, sebagai cadangan pangan masyarakat, sangat dibutuhkan untuk menjaga ketersediaan dan akses pangan masyarakat desa. Khususnya untuk para petani, buruh tani dan nelayan, karena mereka sebagai penyedia pangan sekaligus konsumen pangan.
BACA JUGA: H.A Sopyan: UKM Jabar Perlu Stimulus Agar Bisa Bertahan dari Pandemi Covid-19
“Dalam situasi pandemi sekarang, terjaganya stok pangan sangat penting. Karena itu, adanya LPM bisa memudahkan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok sehari-harinya,” kata H.A Sopyan kepada Sukabumiupdate.com, Kamis (14/5/2020).
Soal dampak ekonomi akibat pandemi, menurut H.A Sopyan sangat terasa kepada masyarakat diperdesaan. Kenyataan tersebut dia dapatkan dari kegiatannya mengunjungi masyarakat perdesaan untuk berdialog dan menerima berbagai aspirasi di daerah pemilihannya, Kota dan Kabupaten Sukabumi.
“Di perdesaan itu, yang paling terasa dari pandemi Covid 19 adalah dampak ke sektor ekonomi, karena rantai suplai faktor produksi pertanian yang umumnya didatangkan dari kota terhambat," ungkapnya.
Karena itu, masih menurut H.A Sopyan, LPM harus dibangun dan atau diperkuat untuk mendekatkan akses pangan ke anggota kelompok tani. "Selain itu untuk membangun kesadaran masyarakat betapa pentingnya cadangan pangan terutama di saat-saat seperti sekarang ini,” kata H.A Sopyan
BACA JUGA: Kenaikan Iuran BPJS Ditengah Pandemi Covid-19, H.A Sopyan: Memberatkan Masyarakat
Menurutnya, peran masyarakat dalam mengembangkan cadangan pangannya harus terus diperkuat sesuai kapasitasnya di UU Pangan Nomor 18 tahun 2012. Karena itu, dirinya akan terus berusaha menghadirkan pemerintah agar bisa memberikan fasilitasi pengembangan cadangan pangan masyarakat desa.
"Beberapa kegiatannya yang bisa diakses mulai dari alokasi bantuan pemerintah (banper), pendampingan dan pembinaan," terang dia.
"Insya Allah, sebagai anggota DPRD Jawa Barat yang berasal dari desa dan berlatarbelakang petani, saya akan terus berupaya membantu petani dan nelayan di perdesaan. Mari maksimalkan ikhtiar sambil kita berserah diri kepada Allah Swt, mudah-mudahan pandemi ini segera berakhir," tandasnya.