Lahan Kritis di Jabar Capai 911 Hektar, Lina Minta Pemprov Percepat Program Agroforestry

Selasa 25 Februari 2020, 08:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com – Lahan kritis di Jawa Barat dari tahun ke tahun meningkat. Data terakhir sesuai Keputusan Menteri Lingkungan Kehutanan 2018 menapai 911.192 hektar, tersebar di semua Kabupaten dan Kota di Jawa Barat.

Kondisi ini harus cepat ditangani karena perubahan iklim di Indonesia yang cenderung ektrim baik kemarau maupun penghujan. “Dalam berbagai kesempatan bertemu dan berkomunikasi dengan dinas dan lembaga berwenang terkait hutan, kami di DPRD selalu meminta program menyelamatkan lahan kritis ini dipercepat,” jelas Lina Ruslinawati anggota Komisi II DPRD Jawa Barat.

Kepada sukabumiupdate.com, Selasa (25/2/2020) melalui sambunan telpon Lina menegaskan dari 911.192 hektar lahan kritis di Jabar terbagi dalam kawasan 183.882,456 hektar dan luar kawasan 727.309, 55 hektar. “Area di luar kawasan hutan ini harus menggunakan pendekatan yang tepat kepada warga. Konsep agroforestry yang akan dilakukan pada tahun 2020 ini harus sesegera mungkin dilaporkan di seluruh wiayah di Jawa Barat,” sambung politisi Partai Gerindra ini lebih jauh.

BACA JUGA: Dukung Blok Hanjuang Pajampangan Jadi Hutan Lindung, Lina Siap Temui Gubernur Jabar

Agroforestry menurut Lina merupakan konsep memberdayakan lahan kritis yang memiliki tujuan agar masyarakat sekitar memperoleh keuntungan, khususnya petani. Jadi di lahan kritis milik warga tersebut diutamakan ada pemberdayaan baik itu program jamur katu ataupun lebah madu yang bisa dinikmati hasilnya setiap bulan oleh petani.

“Kalau kita lihat dari konsep Agroforestry yang akan dijalan dinas kehutanan. Pemberdayaan dan pemanfaatan lahannya juga bisa untuk sektor perikanan dan peternakan. Akan melibatkan banyak pihak khususnya kalangan pengusaha dan pemerintah desa, khususnya soal pendanaan program pemberdayaan,” ujar wakil rakyat dari daerah pemilihan Sukabumi ini.

BACA JUGA: Jaga Hulu DAS Citarum, Komisi II DPRD Dorong Dishut Jabar Atasi Lahan Kritis

Soal menggandeng pemerintah desa untuk merawat lahan kritis dengan konsep pemberdayaan ini, lanjut Lina harus cepat dikomunikasikan. Hal ini karena pemerintah desa memiliki agenda sendiri dalam program pemberdayaan terutama yang menggunakan anggaran dana desa dan alokasi dana desa.

“Walaupun ada kenaikan dana desa di tahun 2020 ini, pemerintah desa di Jawa Barat yang wilayahnya ada lahan kritis harus digandeng sejak awal. Pemerintah desa ini perlu disamakan persepsinya soal pentingnya menyelamatkan lahan-lahan kritis di wilayahnya, salah satunya dengan program pemberdayaan Agroforestry,” pungkas Lina.

 

 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Inspirasi07 Mei 2024, 15:00 WIB

Lowongan Kerja Minimal Lulusan SLTA/SMU/SMA Sebagai Picking di Minimarket Sukabumi

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Ilustrasi - Lowongan Kerja Minimal Lulusan SLTA/SMU/SMA Sebagai Picking di Minimarket Sukabumi (Sumber : Freepik.com/@DC Studio).
Life07 Mei 2024, 14:45 WIB

6 Dampak Buruk Sering Memarahi Anak yang Sering Disepelekan Orang Tua

Sering Memarahi anak rupanya memiliki dampak buruk yang berbahaya untuk perkembangan si kecil. Maka dari itu, para orang tua harus mengetahui dampak buruh memarahi anaknya saat masih kecil
Ilustrasi dampak buruk sering memarahi anak (Sumber : Pexels.com / @JepGambardella)
Sukabumi07 Mei 2024, 14:43 WIB

Olah TKP, Polisi Dalami Motif Pelaku Bunuh Pria Di Citepus Sukabumi

Kasat Reskrim Polres Sukabumi, AKP Ali Jupri, mengatakan bahwa tahap olah TKP dilakukan sebagai persiapan sebelum melakukan rekonstruksi secara menyeluruh.
Rumah (TKP) pembantu ditemukan tewas di Citepus Palabuhanratu | Foto : Ilyas Supendi
Sukabumi07 Mei 2024, 14:42 WIB

Rugi Ratusan Juta! Kronologi Kebakaran Pabrik Kasur di Gunungguruh Sukabumi

Kebakaran menghanguskan seluruh bagian pabrik kasur dan gudang kapuk.
Petugas memadamkan kebakaran pabrik kasur sekaligus gudang kapuk di Kampung Cubeueus RT 02/03 Desa Kebonmanggu, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Selasa (7/5/2024). | Foto: P2BK Gunungguruh
Life07 Mei 2024, 14:30 WIB

10 Tips Mempertahankan Kebahagiaan Agar Pikiran Tidak Stres

Dengan menerapkan tips-tips hidup bahagia ini dalam kehidupan sehari-hari, Anda dapat membantu menjaga pikiran tetap tidak stres dan mempertahankan tingkat kebahagiaan yang tinggi.
Ilustrasi. Tips Mempertahankan Kebahagiaan Agar Pikiran Tidak Stres. Sumber Foto : Pexels/Elina Fairytale
Life07 Mei 2024, 14:15 WIB

Jarang Disadari, Inilah 5 Kebiasaan Jelek yang Bikin Masa Depan Susah Hidup Kaya

Kebiasaan tertentu menjadi penyebab seseorang sangat susah menjadi kaya raya. Hal ini yang kadang sering disepelekan, padahal dampaknya buruk
Ilustrasi kebiasaan yang menyebabkan susah kaya (Sumber : Pexels.com / @MARTPRODUCTION)
Sukabumi07 Mei 2024, 14:11 WIB

Lewat Diskumindag, 29 Koperasi Ikut Pelatihan yang Digelar Pemkot Sukabumi

Tujuannya pembinaan dan pengembangan koperasi lewat peningkatan kapasitas.
Pj Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji (kiri) dan Kepala Diskumindag Agus Wawan Gunawan (kanan) di acara pelatihan perkoperasian pada Selasa (7/5/2024) di Hotel Fresh. | Foto: Dokpim Kota Sukabumi
Sukabumi Memilih07 Mei 2024, 14:04 WIB

Serahkan Berkas ke Nasdem, Ayep Zaki Daftar Maju Pilkada Kota Sukabumi ke 4 Partai

Pengusaha sekaligus politisi Sukabumi, Ayep Zaki menjadi orang pertama yang menyerahkan berkas pendaftaran bakal calon wali kota / wakil wali kota ke DPD Partai Nasdem Kota Sukabumi, hari ini, Rabu (7/5/2024).
H Ayep Zaki saat menyerahkan berkas pendaftaran maju wali kota ke Partai Nasdem Kota Sukabumi | Foto : SU
Sukabumi07 Mei 2024, 14:00 WIB

Kepala Bapenda dan 3 Pejabat Jadi Peserta PKN, Ini Pesan Sekda Sukabumi

Sekda Ade menjelaskan dalam kegiatan tersebut membahas Penilaian Sikap Perilaku dan Strategi Pengembangan Potensi Diri dari Peserta
Sekda Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman hadir dan mendampingi keempat pejabat dalam proses PKN yang berlangsung virtual di Aula Utama Pendopo Sukabumi, Selasa (7/5/2024). (Sumber: dokpim kabupaten sukabumi)
Sehat07 Mei 2024, 14:00 WIB

Tantangan di Balik Piring: Memahami 9 Alergi Makanan yang Paling Umum Terjadi

Gejala alergi makanan berkisar dari yang ringan dan nyaman hingga yang mengancam jiwa.
Ilustrasi Kerang - Gejala alergi makanan berkisar dari yang ringan dan nyaman hingga yang mengancam jiwa. | Foto: Instagram/@enak_makan12