SUKABUMIUPDATE.com – Gempa magnitudo 4.3 Kamis (2/7/2020) malam, sekitar pukul 19.00 WIB dirasakan warga perbatasan Sukabumi Cianjur di wilayah Kecamatan Tegalbuleud. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), menyebut pemicu gempa yang berpusat di perairan (laut) selatan antara Tegalbuleud Sukabumi dan Agrabinta Kabupaten Cianjur dari sesar yang belum dikenali.
Hal ini diungkapkan Kabid Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dr Daryono melalui pesan singkat, Kamis. “Pemicunya sesar yang belum dikenali,” jelasnya kepada sukabumiupdate.com.
BACA JUGA: Gempa Magnitudo 4.3 Goyang Tegalbuleud Sukabumi, Warga: Lagi Tahlilan
Di dekat sesar yang belum dikenali ini menurut Daryono ada sesar lokal lainnya yang berada didarat, yaitu Cipamingkis. Pria yang juga peneliti bidang geofisika ini menjelaskan sesar Cipamingkis berada disebelah timur sesar Cimandiri, arahnya Barat Daya - Timur Laut, seperti zona sesar Garut Selatan (Garsela).
Gempa yang diduga dipicu sesar yang belum dikenal iini, dirasakan sebagian warga Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi. Warga Desa Tegalbuleud, Kecamatan Tegalbuleud menyebut, getaran terasa sampai beberapa detik saja.
BACA JUGA: Tinggal Diatas Sumber Gempa, BMKG: Warga Sukabumi Harus Belajar Menikmati Guncangan
"Lumayan gede getarannya, sekitar tiga detik," kata Dedi yang tempat tinggalnya berdekatan dengan pesisir Pantai Tegalbuleud.
Sementara itu, Erwin Wasito, warga Jalan Cikupa Dusun Cadasmalang Desa Nangela Kecamatan Tegalbuleud, juga mengaku merasakan gempa. "Enggak begitu besar. Kami lagi tahlil, cukup kerasa guncangannya," singkat anggota RAPI Lokal 08 Sukabumi Selatan tersebut.
Hingga berita ini dipublis, belum ada laporan dampak kerusakan dari gempa magnitudo 4.3 ini. BMKG merilis gempa ini dirasakan dalam skala IV di Tegalbuleud, III di Garut, III di Bayangbong, III di Cikajang dan skala I-II di Kota Sukabumi.