Tinggal Diatas Sumber Gempa, BMKG: Warga Sukabumi Harus Belajar Menikmati Guncangan

Sabtu 14 Maret 2020, 23:15 WIB

SUKABUMIUPDATE.com – Wilayah Kota dan Kabupaten Sukabumi menjadi salah satu kawasan di pulau Jawa yang memiliki banyak sesar atau patahan sumber gempa bumi. Sejarah mencatat banyak gempa merusak dan mematikan yang pernah terjadi, sehingga warga Sukabumi harus mulai belajar menikmati guncangan gempa tanpa harus menjadi korban dari bencana tersebut.

Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BKMG) mencatat sedikitnya sudah terjadi 10 kali gempa merusak dan mematikan terjadi di wilayah Sukabumi sejak tahun 1900 an hingga kemarin 10 Maret 2020. Sukabumi berada diatas tiga sesar lokal yang berada di darat, Cimandiri, Citarik, Cipamingkis.

Catatan BMKG Sesar Cimandiri punya potensi kekuatan gempa hingga 6.6 magnetudo, membentang dari Pesisir Pantai Palabuhanratu menuju Nyalindung Cianjur bertemu dengan sesar lembang di Bandung Barat. Sesar Citarik yang menjadi penyebab gempa Kalapangunggal tanggl 10 Maret 2020 kemarin memiliki kekuatan magnitude 5.1 membentang dari teluk Palabuhanratu naik ke Bantargadung Warungkiara Cikidang, Kalapanunggal Kabandungan menuju Bogor melalui Gunung Salak.

BACA JUGA: Gempa Kalapanunggal Sukabumi, BMKG: Aktivitas Sesar Lokal Terkuat Selama 19 Tahun Terakhir

“Sesar lainnya yang saat ini masih dikaji adalah Cipaminggis, tahun 2017 dan 2018 silam banyak gempa terjadi di segmen ini, memanjang ke bawah dari sesar Cimandiri menuju laut Selatan Sukabumi, catatan kami kekuatan antara 4 hingga 5 magnitudo,” jelas Dr Daryono, Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, kepada wartawan, Sabtu (14/3/2020)

Dengan keberadaan tiga sesar lokal ini menurut Daryono juga harus menjadi perhatian pemeritah daerah baik Kota dan Kabupaten Sukabumi, selain gempa megathrust di perairan selatan Selat Sunda yang memiliki potensi hingga 8.7 magnitudo.

BACA JUGA: Berada di Sesar Cimandiri, Kota Sukabumi Jadi Pilot Project American Red Cross dan USAID

“Secara intensitas gempa, Indonesia itu sama dengan Jepang. Kita harus belajar banyak dari jepang baik dari mitigasi struktural maupun mandiri,” sambung pria yang juga menjadi salah seorang peniliti geofisika di BMKG ini lebih jauh.

Gempa dengan intensitas dibawah 6 magnitudo juga sering terjadi di daratan Jepang namun tidak menimbulkan kerusakan dan korban. “Seharusnya kita juga bisa. Sejatinya tidak ada gempa yang membunuh atau melukai, yang membunuh dan melukai itu rumah atau bangunan yang ambruk karena tidak kuat dengan guncangan gempa,” beber Daryono.

BACA JUGA: Mengenal Cipamingkis Sesar Lainnya di Sukabumi, Tadi Pagi Gempa 2.3 Magnitudo

Masyarakat Jepang sudah bisa menikmati guncangan gempa walaupun maknitudonya antara lima da enam bahkan tujuh. Jogja di tahun 2006 ujar Daryono dengan magnitude 6.4 korban jiwa mencapai 5000 orang, 10 agustus 2019 Jepang mengalami gempa dengan kekuatan yang sama korban meninggal hanya satu orang.

“Selain bangunan tahan gempa serta tidak tinggal di kawasan rawan bencana dampak gempa seperti pesisir pantai.Masyarakat kita juga harus menguasai teknik mitigasi dasar untuk menghindari menjadi korban saat bencana tersebut terjadi.” 

Masih kata Daryono, mitigasi mandiri ini adalah pengetahuan dasar sejauh mana masyarakat Indonesia memahami apa yang harus dilakukan saat bencana terjadi. “Mulai dari paham posisi aman didalam rumah, apa yang harus disiapkan, keberadaan zona aman di sekitar rumah, rute evakuasi dan lainnya harus sudah dikuasai. Pertanyaannya sudahkan warga Sukabumi tahu informasi tentang hal ini,” pungkasnya.

 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkini
Sukabumi Memilih22 November 2024, 20:03 WIB

Ketua KPU Sukabumi: Terima Kasih Polres Bandung

Debat Publik Pilkada Kabupaten Sukabumi antara paslon 01, Iyos Somantri - Zainul dan paslon 02 Asep Japar - Andreas digelar hari ini Jumat (22/11/2024), bertempat di Hotel Sutan Raja, Soreang, Kabupaten Bandung
Kasmin Belle, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sukabumi | Foto : Capture video Youtube
Jawa Barat22 November 2024, 19:14 WIB

Muhammad Jaenudin Sosialisasi Perda Perlindungan Anak di Kalaparea Sukabumi

Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Muhammad Jaenudin, menggelar sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 3 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan Anak.
Anggota DPRD Jabar, Muhammad Jaenudin, sosialisasikan Perda Penyelenggaraan Perlindungan Anak. di Kalaparea Sukabumi | Foto : Tim Asistensi M. Jaenudin
Bola22 November 2024, 19:00 WIB

Link Live Streaming Persib Bandung vs Borneo FC: Pangeran Biru Incar 3 Poin!

Persib Bandung vs Borneo FC akan disiarkan secara langsung melalui siaran televisi dan layanan live streaming.
Ilustrasi - Bagi kamu yang ingin menyaksikan pertandingan Liga 1 2023/2024 antara Persib Bandung vs Borneo FC berikut kami sediakan layanan live streamingnya. (Sumber : Instagram/@std.sijalakharupat/Ist)
Sukabumi22 November 2024, 18:44 WIB

Sungai Meluap, Banjir Langganan Terjang Cidolog Sukabumi

Hujan deras dengan intensitas tinggi pada Jumat sore (22/11/2024), memicu aliran Sungai Cidolog meluap, mengakibatkan jalan ruas Cidolog-Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, terendam banjir.
Jalan Cidolog-Tegalbulued Sukabumi terendam banjir | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi22 November 2024, 18:30 WIB

Duku Tumbang Dievakuasi, Kondisi Rumah Warga Nagrak Sukabumi Usai Tertimpa Pohon

Reruntuhan pohon duku yang menimpa rumah milik Santibi di Kampung Pasir Huni RT 06 RW 01, Desa Pawenang, Kecamatan Nagrak akhirnya berhasil dievakuasi, Jumat (22/11/2024)
P2BK bersama tim gabungan mengevakuasi pohon tumbang yang menimpa rumah Santibi di Nagrak Sukabumi, Jumat (22/11/2024) | Sumber foto : P2BK Nagrak
Food & Travel22 November 2024, 18:30 WIB

Berbalut Legenda Dayang Sumbi, Air Terjun Sanghyang Taraje Garut HTM Cuma Rp10 Ribu!

Curug Sanghyang Taraje Garut dikelilingi oleh hutan hijau yang sejuk dan suasana alam yang tenang.
Curug Sanghyang Taraje adalah sebuah air terjun yang terletak di Kampung Kombongan, Desa Pakenjeng, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Foto: IG/smiling.westjava
Life22 November 2024, 18:00 WIB

Amalkan Doa Imam Al-Ghazali Saat Menghadapi Masalah Hidup

Doa dari Imam Al-Ghazali ini dianjurkan diamalkan saat sedang dirundung maslaah kehidupan.
Ilustrasi - Doa ini dibaca saat sedang dirundung masalah kehidupan (Sumber : Pexels.com/@Pavel Danilyuk)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 17:49 WIB

Iyos-Zainul Janji Hilangkan Pungli Tenaga Kerja di Sukabumi

Debat kedua Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi 2024 yang digelar di Hotel Sultan Raja, Bandung, Jumat (22/11/2024), berlangsung meriah. Pendukung dari masing-masing pasangan calon memadati area sekitar hotel
Iyos-Zaenul janji hilangkan pungli tenaga kerja di Kabupaten Sukabumi (Sumber : Youtube/@kpukab.sukabumi)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 17:36 WIB

Serentak di 7 Kecamatan! Jalan Sehat SERASI Sukabumi Ngahiji untuk Fahmi-Dida

Kegiatan ini dapat dihadiri secara gratis dan menyediakan hadiah utama umrah.
Informasi kegiatan Jalan Sehat SERASI Sukabumi Ngahiji pada Sabtu, 23 November 2024. | Foto: Tim Fahmi-Dida
Sukabumi Memilih22 November 2024, 17:35 WIB

Asep Japar-Andreas: Bersama Wujudkan Sukabumi Maju, Berbudaya, dan Berkah

Asep Japar-Andreas siap wujudkan Sukabumi maju dan berkah! Dengan kolaborasi lintas sektoral, tata kelola prima, dan komitmen pro-rakyat, mereka hadir membawa perubahan nyata untuk masa depan Sukabumi.
Asep Japar-Andreas: Kolaborasi Nyata untuk Sukabumi Maju dan  Berkah! Dengan semangat kerja bersama, mereka hadir membawa komitmen nyata untuk pembangunan yang pro-rakyat. Siap mendukung? (Sumber : Youtube/@kpukab.sukabumi)