SUKABUMIUPDATE.com - Ayep Zaki pria kelahiran Bogor, 10 Desember 1965, terus bergerak tanpa lelah membantu negara dengan segala kemampuan yang dimilikinya. Bahkan sepak terjangnya itu membuahkan hasil yang luar biasa, hingga mendapatkan penghargaan bergengsi berupa Upakarti dari Presiden RI pada 1997.
Anak dari pasangan, Hulaimi Khatami dan Ii Sholihat binti Imam Ghozali tersebut, mengenyam pendidikan dasar di SDN 1 Caringin Bogor dan lulus tahun 1979. Kemudian Ayep Zaki melanjutkan pendidikan Sekolah Teknik 2 (setara menengah pertama) di Kota Sukabumi, Jawa Barat dan lulus pada tahun 1982.
Berbekal pendidikan teknis yang sudah dimiliki, Ayep Zaki terus menggeluti bidang manufaktur. Berkat kegigihan dan penjuangannya yang luar biasa, PT Alpindo Mitra Baja sukses dibangunnya di Kabupaten Sukabumi.
Meskipun sukses dalam bidang manufaktur, tidak membuat pria yang akrab disapa AA Zaki ini merasa puas. Ia terus berpikir dan bekerja agar bisa tampil lebih bermanfaat bagi bangsa melalui pengabdian setulus hati demi NKRI.
Aa Zaki kemudian melepaskan PT Alpindo Mitra Baja kepada adiknya Yodi Sirajudin, dan fokus pada pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Berkat kegigihannya tersebut, ia memperoleh penghargaan bergengsi berupa Upakarti dari Presiden RI pada tahun 1997.
BACA JUGA: Ayep Zaki: SDM Handal Tentukan Masa Depan Negara
Tidak berhenti sampai di situ, Aa Zaki, yang pernah mengenyam pendidikan tinggi di Politeknik Swiss Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1988 ini, terus membangun dan berkerja untuk terus berperan aktif dalam pengembangan industri nasional.
Sederet pengharagaan pun diraihnya, mulai dari Menteri Perindustrian dan Perdagangan tahun 1997, pada tahun 2004, mengganjar Aa Zaki dengan upakarti dalam kepeloporannya dalam industri nasional. Bahkan mendapat penghargaan yang sama dari Gubernur Jawa Barat, atas kepeloporannya dalam bidang UKM dan industri logam.
Kecintaan Aa Zaki pada UMKM membawanya terus bergerak melakukan pembinaan yang berkelanjutan pada masyarakat, tidak hanya di Jawa Barat tetapi juga di sejumlah daerah lainnya seperti Jawa Tengah, Sumatera hingga Kalimantan.
Bukan tanpa kendala Aa Zaki dalam membina UMKM yang selama ini digelutinya. Banyak permasalahan mendasar yang kerap muncul dalam pemberdayaan seperti ketersediaan modal, kompetensi para pengelola, integritas, legalitas unit usaha bahkan nilai yang menjamin kelangsungan UMKM itu sendiri.
Dalam mengatasi berbagai persoalan tersebut, Aa Zaki selalu mengarahkan kepada para anggota UMKM untuk mengedepankan potensi resiko terkecil atau paling ringan. Karena permasalah-permasalahan tersebut adalah untuk menguji ketangguhan kita dalam memperjuangkan cita-cita bersama.
BACA JUGA: Soal UMK Kabupaten Sukabumi, Pengurus DPP Hipki Ayep Zaki: Buruh Harus Sejahtera
Berdasarkan berbagai pertimbangan dan situasi kondisi guna tercapainya cita-cita bersama UMKM, pada tahun 2015 lahirlah Forum Komunikasi Doa Bangsa (FKDB) dengan tujuan menjadi payung hukum bagi tercapainya dwi-program utama yakni pemberdayaan UMKM dan kegiatan pendidikan dalam keikutsertaan mencerdaskan kehidupan bangsa.
FKDB adalah tempat bernaung bagi para anggota dalam bidang ekonomi, juga dalam bidang pendidikan, diharapkan terlahir generasi yang jujur, ikhlas, dan amanah.
Hingga awal tahun 2017, Aa Zaki bersama Yayasan Pembina Pendidikan Doa Bangsa (YPPDB) dan Forum Komunikasi Doa Bangsa (FKDB) telah berhasil membina 650 keluarga dengan 3.501 jiwa yang tersebar di 32 provinsi.
Dalam bidang pendidikan, tercatat 1797 siswa asuhan yang tersebar di berbagai wilayah NKRI melalui FKDB dan YPPDB. Aa Zaki berharap ini akan terus berkembang, sehingga mampu berjalan beriringan bersama pemerintah menuju tercapainya masyarakat Indonesia yang sejahtera, dan makmur dengan prinsip berkeadilan.
Dalam bidang politik, pria kelahiran asli Bogor ini, kini menjadi barisan terdepan dalam membantu pemenangan calon Presiden/ Wakil Presiden, Jokowi-Ma'ruf Amin. Aa Zaki membentuk Komunitas Penggerak Ekonomi Rakyat Jokowi-Ma'ruf Amin (Koper Jomin).